Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Anggota TNI Kodim 1620 Lombok Tengah, Nusa Tenggara membantu warga atau para korban banjir di Kelurahan Praya untuk membersihkan sampah, sisa lumpur dan genangan air yang masih ada.
"Ini kami lakukan agar warga bisa segera kembali aktif seperti sediakala," kata Babinsa Kelurahan Praya, Serma Rohadi di Praya, Minggu.
Pihaknya turut membantu para korban, karena sejumlah rumah yang terendam banjir di Kampung Jawa khususnya mengalami kondisi yang berantakan, sehingga menghambat rutinitas warga.
"Kami membantu warga terdampak untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang masih tertinggal akibat banjir yang melanda," katanya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, sejumlah kampung di wilayah Kota Praya diterjang banjir, setelah diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang sejak siang hingga sore hari, Jumat (28/4).
"Banjir ini terjadi di empat Kelurahan di Kota Praya," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah, Ridwan Makruf.
Empat wilayah yang terkena banjir itu di wilayah Kelurahan Praya, Leneng, Tiwugalih dan Kelurahan Prapen. Sedangkan jumlah warga yang terdampak itu mencapai ratusan jiwa, namun untuk data lengkapnya anggota masih melakukan pendataan.
"Di Kampung Jawa, Kelurahan Praya itu mencapai ratusan jiwa, belum di tiga kelurahan itu. Sehingga total diperkirakan 600 jiwa," katanya.
Banjir yang terjadi pada peralihan musim kemarau ini akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, sehingga air yang mengalir ke saluran irigasi meluap dan masuk ke dalam rumah warga.
Selain itu, dampak sampah yang menyumbat aliran air sungai, sehingga meluap. Sehingga asrama Polres Lombok Tengah juga diterjang banjir.
"Ketinggian air itu setinggi kaki orang dewasa hingga mencapai 1,5 meter," katanya.
Kondisi banjir mulai surut setelah hujan berhenti dan pihaknya melakukan koordinasi dengan BWS untuk membuka pintu air yang ada di Bendungan Batujai Praya.
"Kondisi air sudah mulai surut hingga malam ini," katanya.
Para korban banjir saat ini sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dengan mendirikan tenda, karena rumah mereka masih kotor dampak banjir dan belum bisa ditempati.
Sedangkan untuk bantuan kedaruratan masih sedangkan dipersiapkan dan pihaknya masih melakukan pendataan terhadap dampak banjir.
"Malam ini warga mengungsi di tenda atau di tempat yang lebih aman," katanya.
"Ini kami lakukan agar warga bisa segera kembali aktif seperti sediakala," kata Babinsa Kelurahan Praya, Serma Rohadi di Praya, Minggu.
Pihaknya turut membantu para korban, karena sejumlah rumah yang terendam banjir di Kampung Jawa khususnya mengalami kondisi yang berantakan, sehingga menghambat rutinitas warga.
"Kami membantu warga terdampak untuk membersihkan sisa-sisa kotoran yang masih tertinggal akibat banjir yang melanda," katanya.
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat menyatakan, sejumlah kampung di wilayah Kota Praya diterjang banjir, setelah diguyur hujan lebat yang disertai angin kencang sejak siang hingga sore hari, Jumat (28/4).
"Banjir ini terjadi di empat Kelurahan di Kota Praya," kata Kepala BPBD Kabupaten Lombok Tengah, Ridwan Makruf.
Empat wilayah yang terkena banjir itu di wilayah Kelurahan Praya, Leneng, Tiwugalih dan Kelurahan Prapen. Sedangkan jumlah warga yang terdampak itu mencapai ratusan jiwa, namun untuk data lengkapnya anggota masih melakukan pendataan.
"Di Kampung Jawa, Kelurahan Praya itu mencapai ratusan jiwa, belum di tiga kelurahan itu. Sehingga total diperkirakan 600 jiwa," katanya.
Banjir yang terjadi pada peralihan musim kemarau ini akibat intensitas hujan yang cukup tinggi, sehingga air yang mengalir ke saluran irigasi meluap dan masuk ke dalam rumah warga.
Selain itu, dampak sampah yang menyumbat aliran air sungai, sehingga meluap. Sehingga asrama Polres Lombok Tengah juga diterjang banjir.
"Ketinggian air itu setinggi kaki orang dewasa hingga mencapai 1,5 meter," katanya.
Kondisi banjir mulai surut setelah hujan berhenti dan pihaknya melakukan koordinasi dengan BWS untuk membuka pintu air yang ada di Bendungan Batujai Praya.
"Kondisi air sudah mulai surut hingga malam ini," katanya.
Para korban banjir saat ini sudah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dengan mendirikan tenda, karena rumah mereka masih kotor dampak banjir dan belum bisa ditempati.
Sedangkan untuk bantuan kedaruratan masih sedangkan dipersiapkan dan pihaknya masih melakukan pendataan terhadap dampak banjir.
"Malam ini warga mengungsi di tenda atau di tempat yang lebih aman," katanya.