Mataram (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Nusa Tenggara, mulai merintis fasilitas kebun binatang mini atau "mini zoo" sebagai taman edukasi satwa bagi para pengunjung di Taman Loang Baloq.
"Karena anggaran kami belum memungkinkan untuk membangun fasilitas kebun binatang, jadi kami mulai dengan koleksi beberapa jenis binatang di areal Taman Loang Baloq sebagai rintisan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu.
Beberapa binatang yang sudah ada di areal Taman Loang Baloq antara lain, angsa, burung, dan iguana dengan jumlah kandang sekitar lima kandang yang berada di depan Kantor Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Loang Baloq.
"Bahkan, saat ini Pokdarwis sedang mencari anak buaya sebagai tambahan koleksi binatang di areal Taman Loang Baloq. Sebelum ada anggaran, kami rintis dan cicil sedikit demi sedikit untuk koleksi binatang," katanya.
Dalam penataan kawasan Taman Loang Baloq, Dinas Pariwisata sebelumnya sudah menyiapkan konsep pembangunan "mini zoo" di bagian utara atau di areal tempat bermain anak, agar bisa menjadi satu kesatuan ruang edukasi dan kreatif anak-anak.
Menurutnya, pada areal "mini zoo" tersebut nantinya akan ditempatkan berbagai koleksi satwa jinak. Misalnya, berbagai jenis burung atau unggas, kelinci, kucing, dan lainnya, yang pastinya jinak dan bisa menjadi peliharaan.
"Untuk membangun fasilitas mini zoo ini kita masih memiliki lahan yang cukup luas di bagian utara," katanya.
Selain itu, akan dilakukan perluasan areal taman serta penataan kolam yang ada di Taman Loang Baloq dengan menambah aksesori air mancur menari.
Menurutnya, untuk konsep tambahan penataan Taman Loang Baloq tersebut dibutuhkan anggaran hampir Rp2 miliar dan rencananya kebutuhan anggaran akan diusulkan melalui Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Tapi karena kondisi Pantai Ampenan sudah mendesak direvitalisasi, mini zoo dan air mancur kami tunda dan usulkan utuk revitalisasi Pantai Ampenan sebesar Rp7 miliar," katanya.
"Karena anggaran kami belum memungkinkan untuk membangun fasilitas kebun binatang, jadi kami mulai dengan koleksi beberapa jenis binatang di areal Taman Loang Baloq sebagai rintisan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Rabu.
Beberapa binatang yang sudah ada di areal Taman Loang Baloq antara lain, angsa, burung, dan iguana dengan jumlah kandang sekitar lima kandang yang berada di depan Kantor Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Loang Baloq.
"Bahkan, saat ini Pokdarwis sedang mencari anak buaya sebagai tambahan koleksi binatang di areal Taman Loang Baloq. Sebelum ada anggaran, kami rintis dan cicil sedikit demi sedikit untuk koleksi binatang," katanya.
Dalam penataan kawasan Taman Loang Baloq, Dinas Pariwisata sebelumnya sudah menyiapkan konsep pembangunan "mini zoo" di bagian utara atau di areal tempat bermain anak, agar bisa menjadi satu kesatuan ruang edukasi dan kreatif anak-anak.
Menurutnya, pada areal "mini zoo" tersebut nantinya akan ditempatkan berbagai koleksi satwa jinak. Misalnya, berbagai jenis burung atau unggas, kelinci, kucing, dan lainnya, yang pastinya jinak dan bisa menjadi peliharaan.
"Untuk membangun fasilitas mini zoo ini kita masih memiliki lahan yang cukup luas di bagian utara," katanya.
Selain itu, akan dilakukan perluasan areal taman serta penataan kolam yang ada di Taman Loang Baloq dengan menambah aksesori air mancur menari.
Menurutnya, untuk konsep tambahan penataan Taman Loang Baloq tersebut dibutuhkan anggaran hampir Rp2 miliar dan rencananya kebutuhan anggaran akan diusulkan melalui Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
"Tapi karena kondisi Pantai Ampenan sudah mendesak direvitalisasi, mini zoo dan air mancur kami tunda dan usulkan utuk revitalisasi Pantai Ampenan sebesar Rp7 miliar," katanya.