Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, mengingatkan masyarakat agar tidak panik apalagi memborong terkait wacana kenaikan harga minyak goreng imbas El Nino.
"Sejauh ini stok minyak goreng masih aman baik di pedagang, distributor, maupun Bulog dan tidak ada kenaikan harga," kata Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi pernyataan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) di sejumlah media yang menyebutkan, pemerintah melakukan antisipasi ancaman dampak fenomena El Nino atau pemanasan suhu muka laut terhadap penurunan produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).
Penurunan produksi CPO dapat berujung pada meningkatnya harga minyak goreng di pasar rakyat. Karena itu, pemerintah telah melakukan antisipasi kenaikan harga minyak goreng yang dipicu oleh El Nino melalui kebijakan khusus minyak goreng.
Di antaranya, besaran untuk rasio kuota hak ekspor CPO yang dipangkas menjadi 1:4, maupun insentif untuk minyak goreng kemasan, dan pemerintah juga akan memonitor pergerakan pasokannya.
"Jadi kita tidak perlu khawatir, karena pemerintah sudah melakukan langkah antisipasi agar harga minyak goreng tidak naik," katanya.
Dikatakan, berdasarkan pantauan harga pasar dan stok kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional dan modern di Kota Mataram, harga minyak goreng kemasan subsidi yakni Minyakita dari pemerintah masih stabil yakni Rp14.000 per liter sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Sementara harga minyak goreng kemasan selain Minyakita beberapa merek minyak goreng dengan kemasan bantalan harganya juga masih terjangkau yakni Rp16.000 per liter.
"Kalau minyak goreng subsidi dan merek lain masih banyak beredar, kita tidak khawatir terjadi kenaikan harga sebab kebutuhan tercukupi," katanya.
Begitu juga dengan stok minyak goreng curah masih aman di semua pasar tradisional, dengan harga Rp16.000 per kilogram.
Terkait dengan itulah, Sri mengingatkan masyarakat agar tidak panik sebab kepanikan masyarakat justru bisa memicu gelojak harga.
"Sejauh ini stok minyak goreng masih aman baik di pedagang, distributor, maupun Bulog dan tidak ada kenaikan harga," kata Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Kamis.
Pernyataan itu disampaikan menyikapi pernyataan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) di sejumlah media yang menyebutkan, pemerintah melakukan antisipasi ancaman dampak fenomena El Nino atau pemanasan suhu muka laut terhadap penurunan produksi minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).
Penurunan produksi CPO dapat berujung pada meningkatnya harga minyak goreng di pasar rakyat. Karena itu, pemerintah telah melakukan antisipasi kenaikan harga minyak goreng yang dipicu oleh El Nino melalui kebijakan khusus minyak goreng.
Di antaranya, besaran untuk rasio kuota hak ekspor CPO yang dipangkas menjadi 1:4, maupun insentif untuk minyak goreng kemasan, dan pemerintah juga akan memonitor pergerakan pasokannya.
"Jadi kita tidak perlu khawatir, karena pemerintah sudah melakukan langkah antisipasi agar harga minyak goreng tidak naik," katanya.
Dikatakan, berdasarkan pantauan harga pasar dan stok kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional dan modern di Kota Mataram, harga minyak goreng kemasan subsidi yakni Minyakita dari pemerintah masih stabil yakni Rp14.000 per liter sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET).
Sementara harga minyak goreng kemasan selain Minyakita beberapa merek minyak goreng dengan kemasan bantalan harganya juga masih terjangkau yakni Rp16.000 per liter.
"Kalau minyak goreng subsidi dan merek lain masih banyak beredar, kita tidak khawatir terjadi kenaikan harga sebab kebutuhan tercukupi," katanya.
Begitu juga dengan stok minyak goreng curah masih aman di semua pasar tradisional, dengan harga Rp16.000 per kilogram.
Terkait dengan itulah, Sri mengingatkan masyarakat agar tidak panik sebab kepanikan masyarakat justru bisa memicu gelojak harga.