Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat di tengah sentimen kenaikan suku bunga acuan oleh The Federal Reserve (The Fed).
IHSG ditutup menguat 31,31 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.844,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,63 poin atau 0,49 persen ke posisi 952,27.
"Namun demikian, pergerakan IHSG ini berada di tengah sentimen negatif dari global, dimana semalam The Fed kembali menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.
Di sisi lain, lanjut Herditya, investor masih mencermati perkembangan akan krisis perbankan yang masih menyelimuti Amerika Serikat (AS).
Bank sentral AS The Fed menaikkan FFR sebesar 25 basis poin dalam pertemuan tadi malam, yang mana sesuai ekspektasi pasar dan mengisyaratkan bisa menghentikan kenaikan lebih lanjut.
Bos The Fed Jerome Powell mengatakan The Fed masih memandang inflasi terlalu tinggi, dan masih terlalu dini untuk mengatakan siklus kenaikan suku bunga telah berakhir.
Dari dalam negeri, fokus pelaku pasar tertuju pada rilis pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal I-2023, yang akan dirilis Jumat (05/05). Konsensus memperkirakan masih akan cukup stabil, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pola pergerakan IHSG.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat di mana sektor infrastruktur paling tinggi yaitu 1,27 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor teknologi yang masing-masing turun 1,13 persen dan 0,73 persen.
Sedangkan, empat sektor terkoreksi dipimpin oleh sektor energi yang turun paling dalam yaitu minus 0,64 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor keuangan yang masing-masing turun minus 0,29 persen dan 0,24 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SGER, AMAN, KEEN, RMKE, dan NELY. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ISAP, FWCT, AWAN, TECH, dan MBAP.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.326.815 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,59 miliar lembar saham senilai Rp10,45 triliun. Sebanyak 282 saham naik, 239 saham menurun, dan 212 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Hang Seng menguat 249,57 poin atau 1,27 persen ke 19.948,73, indeks Shanghai menguat 27,19 poin atau 0,82 persen ke 3.350,46, dan indeks Strait Times menguat 4,75 poin atau 0,15 persen ke 3.266,76.
Baca juga: Saham Jerman berbalik melemah, indeks terpangkas 1,23 persen
IHSG ditutup menguat 31,31 poin atau 0,46 persen ke posisi 6.844,03. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,63 poin atau 0,49 persen ke posisi 952,27.
"Namun demikian, pergerakan IHSG ini berada di tengah sentimen negatif dari global, dimana semalam The Fed kembali menaikkan Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25 basis poin menjadi 5,25 persen," ujar Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana saat dihubungi Antara di Jakarta, Kamis.
Di sisi lain, lanjut Herditya, investor masih mencermati perkembangan akan krisis perbankan yang masih menyelimuti Amerika Serikat (AS).
Bank sentral AS The Fed menaikkan FFR sebesar 25 basis poin dalam pertemuan tadi malam, yang mana sesuai ekspektasi pasar dan mengisyaratkan bisa menghentikan kenaikan lebih lanjut.
Bos The Fed Jerome Powell mengatakan The Fed masih memandang inflasi terlalu tinggi, dan masih terlalu dini untuk mengatakan siklus kenaikan suku bunga telah berakhir.
Dari dalam negeri, fokus pelaku pasar tertuju pada rilis pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal I-2023, yang akan dirilis Jumat (05/05). Konsensus memperkirakan masih akan cukup stabil, sehingga dapat memberikan kontribusi positif terhadap pola pergerakan IHSG.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor meningkat di mana sektor infrastruktur paling tinggi yaitu 1,27 persen, diikuti sektor transportasi & logistik dan sektor teknologi yang masing-masing turun 1,13 persen dan 0,73 persen.
Sedangkan, empat sektor terkoreksi dipimpin oleh sektor energi yang turun paling dalam yaitu minus 0,64 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor keuangan yang masing-masing turun minus 0,29 persen dan 0,24 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SGER, AMAN, KEEN, RMKE, dan NELY. Sedangkan, saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ISAP, FWCT, AWAN, TECH, dan MBAP.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.326.815 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 16,59 miliar lembar saham senilai Rp10,45 triliun. Sebanyak 282 saham naik, 239 saham menurun, dan 212 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Hang Seng menguat 249,57 poin atau 1,27 persen ke 19.948,73, indeks Shanghai menguat 27,19 poin atau 0,82 persen ke 3.350,46, dan indeks Strait Times menguat 4,75 poin atau 0,15 persen ke 3.266,76.
Baca juga: Saham Jerman berbalik melemah, indeks terpangkas 1,23 persen
Baca juga: Saham Prancis hentikan naik 2 hari, indeks anjlok 1,45 persen
Sementara itu, indeks Nikkei (Jepang) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.
Sementara itu, indeks Nikkei (Jepang) libur memperingati hari libur nasional negara tersebut.