Mataram (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera melakukan koordinasi dan bahas dengan para distributor telur ayam broiler untuk menurunkan harga, dimana saat ini masih relatif tinggi yakni Rp2.000 per butir, sementara stok banyak.
"Kita akan mencari tahu penyebab harga telur ayam broiler yang masih tinggi di pasaran dari harga normal Rp1.200-Rp1.500 per butir," kata Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Jumat.
Sri mengakui, sebenarnya, harga telur saat ini cenderung turun dibandingkan saat bulan Ramadhan 1444 Hijriah, yang mencapai Rp2.500 per butir, karena saat itu pedagang mengejar momen.
Kebutuhan telur selama Ramadhan meningkat karena kebutuhan masyarakat selain untuk menu sehari-hari juga untuk membuat aneka kue yang akan disajikan saat Idul Fitri.
"Salah satu tradisi masyarakat menyambut setiap Idul Fitri adalah membuat aneka kue khas daerah dengan bahan baku dari telur," katanya.
Namun demikian, saat ini berdasarkan hasil pantauan di lapangan pasokan telur di pasar-pasar tradisional masih banyak, tapi harganya belum bisa turun ke harga normal.
"Karena itulah, kita akan coba berkoordinasi dengan para distributor untuk mengetahui pemicu harga telur yang belum bisa normal," katanya.
Selain itu, tambah Sri, Disdag juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti dari Dinas Pertanian, Bulog, dan Bank Indonesia, agar bisa dilakukan operasi pasar murah (OPM) telur hingga harga stabil.
Sementara terkait dengan harga kebutuhan pokok lainnya di pasar tradisional masih stabil bahkan beberapa mengalami penurunan.
Data dari Pasar Mandalika Kota Mataram Jumat (5/5-2023) menyebutkan, harga daging ayam mulai turun yakni Rp38.000 per kilogram dari harga Rp45.000-48.000 per kilogram.
Sedangkan untuk harga daging sapi murni juga masih stabil Rp125.000 per kilogram, beras Rp9.500 per kilogram untuk jenis medium, premium Rp13.000 per kilogram, gula pasir Rp14.000 per kilogram, begitu juga harga minyak goreng curah masih stabil yakni Rp16.000 per kilogram.
Sementara cabai merah besar biasa juga turun dari Rp20.000 per kilogram menjadi Rp18.000 per kilogram. Tapi untuk harga cabai rawit masih stabil Rp25.000 per kilogram, bawang putih impor Rp30.000 per kilogram, dan bawang merah lokal Rp45.000 per kilogram.
"Kita akan mencari tahu penyebab harga telur ayam broiler yang masih tinggi di pasaran dari harga normal Rp1.200-Rp1.500 per butir," kata Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Sri Wahyunida di Mataram, Jumat.
Sri mengakui, sebenarnya, harga telur saat ini cenderung turun dibandingkan saat bulan Ramadhan 1444 Hijriah, yang mencapai Rp2.500 per butir, karena saat itu pedagang mengejar momen.
Kebutuhan telur selama Ramadhan meningkat karena kebutuhan masyarakat selain untuk menu sehari-hari juga untuk membuat aneka kue yang akan disajikan saat Idul Fitri.
"Salah satu tradisi masyarakat menyambut setiap Idul Fitri adalah membuat aneka kue khas daerah dengan bahan baku dari telur," katanya.
Namun demikian, saat ini berdasarkan hasil pantauan di lapangan pasokan telur di pasar-pasar tradisional masih banyak, tapi harganya belum bisa turun ke harga normal.
"Karena itulah, kita akan coba berkoordinasi dengan para distributor untuk mengetahui pemicu harga telur yang belum bisa normal," katanya.
Selain itu, tambah Sri, Disdag juga akan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti dari Dinas Pertanian, Bulog, dan Bank Indonesia, agar bisa dilakukan operasi pasar murah (OPM) telur hingga harga stabil.
Sementara terkait dengan harga kebutuhan pokok lainnya di pasar tradisional masih stabil bahkan beberapa mengalami penurunan.
Data dari Pasar Mandalika Kota Mataram Jumat (5/5-2023) menyebutkan, harga daging ayam mulai turun yakni Rp38.000 per kilogram dari harga Rp45.000-48.000 per kilogram.
Sedangkan untuk harga daging sapi murni juga masih stabil Rp125.000 per kilogram, beras Rp9.500 per kilogram untuk jenis medium, premium Rp13.000 per kilogram, gula pasir Rp14.000 per kilogram, begitu juga harga minyak goreng curah masih stabil yakni Rp16.000 per kilogram.
Sementara cabai merah besar biasa juga turun dari Rp20.000 per kilogram menjadi Rp18.000 per kilogram. Tapi untuk harga cabai rawit masih stabil Rp25.000 per kilogram, bawang putih impor Rp30.000 per kilogram, dan bawang merah lokal Rp45.000 per kilogram.