Mataram (ANTARA) - Aparat gabungan Polres Kota Bima, Nusa Tenggara Barat bersama TNI meningkatkan pengawasan di wilayah penyangga Pelabuhan Sape menjelang penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 9-11 Mei 2023.
Kapolres Bima Kota AKBP Rohadi dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Minggu mengatakan pengamanan di sejumlah wilayah tidak hanya dilakukan di Labuan Bajo, namun di sekitar wilayah penyangga terus diintensifkan untuk meningkatkan pengamanan menjelang KTT ASEAN tersebut.
"Sebagai wilayah penyangga yang berbatasan langsung dengan Labuan Bajo NTT. Kawasan Pelabuhan Sape menjadi fokus utama pengamanan sinergitas TNI-Polri di Bima," katanya.
Ia mengatakan hal itu dilakukan untuk memastikan situasi dan kondisi di sekitar perairan Sape dalam kondisi aman dan kondusif sehingga dirinya langsung turun mengecek persiapan pengamanan di pelabuhan Sape tersebut.
Selain itu, Kapolres langsung menuju Pos Satgas Penyangga yang berada di kawasan Pelabuhan Sape.
"Anggota diharapkan agar senantiasa berjaga sesuai SOP yang diterapkan," katanya.
Tidak itu saja, Kapolres juga mengingatkan pada seluruh personel gabungan agar selalu waspada dan memastikan situasi selalu terjaga dan selalu kondusif.
"Deteksi dini harus intens dilakukan, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Sebelumnya, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bersama masyarakat Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendeklarasikan komitmen untuk mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di NTT.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, deklarasi yang difasilitasi olehnya bersama Kapolda NTT Johanis Asadoma itu digelar karena masyarakat NTT, khususnya Labuan Bajo, sangat ingin berpartisipasi dalam menyukseskan KTT ASEAN itu.
"Oleh karena itu, Kapolda NTT bersama saya memfasilitasi untuk membuat deklarasi. Deklarasi ini datang dari segenap lapisan masyarakat," kata dia.
Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran mengatakan bahwa masyarakat Labuan Bajo meyakini kegiatan internasional seperti KTT ASEAN secara tidak langsung dapat menghidupkan potensi pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian mereka dalam beberapa tahun terakhir.
"Jadi, mereka sadar betul acara ini harus sukses karena menyangkut harkat dan martabat bangsa sekaligus mempertunjukkan kepada dunia kawasan ini aman layak untuk dikunjungi," ujar Fadil.
Ia lantas menyampaikan pula pengamanan KTT ASEAN tersebut akan melibatkan sebanyak 2.627 personel gabungan yang berasal dari Mabes Polri, Polda NTT, dan polda sekitarnya.
Nantinya, kata dia, ribuan personel itu akan ditempatkan di Ring 1 bersama Paspampres, Ring 2 bersama TNI untuk mengamankan wilayah, dan Ring 3 mengamankan kawasan.
"Ada delapan satgas yang disiapkan mulai dari untuk tindakan preemtif (perencanaan dan pengambilan keputusan), preventif (pencegahan), hingga pengawalan dan rolakir (pengaturan rute, lalu lintas, serta parkir kendaraan)," katanya.
Kapolres Bima Kota AKBP Rohadi dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Minggu mengatakan pengamanan di sejumlah wilayah tidak hanya dilakukan di Labuan Bajo, namun di sekitar wilayah penyangga terus diintensifkan untuk meningkatkan pengamanan menjelang KTT ASEAN tersebut.
"Sebagai wilayah penyangga yang berbatasan langsung dengan Labuan Bajo NTT. Kawasan Pelabuhan Sape menjadi fokus utama pengamanan sinergitas TNI-Polri di Bima," katanya.
Ia mengatakan hal itu dilakukan untuk memastikan situasi dan kondisi di sekitar perairan Sape dalam kondisi aman dan kondusif sehingga dirinya langsung turun mengecek persiapan pengamanan di pelabuhan Sape tersebut.
Selain itu, Kapolres langsung menuju Pos Satgas Penyangga yang berada di kawasan Pelabuhan Sape.
"Anggota diharapkan agar senantiasa berjaga sesuai SOP yang diterapkan," katanya.
Tidak itu saja, Kapolres juga mengingatkan pada seluruh personel gabungan agar selalu waspada dan memastikan situasi selalu terjaga dan selalu kondusif.
"Deteksi dini harus intens dilakukan, supaya tidak terjadi hal yang tidak diinginkan," katanya.
Sebelumnya, Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) bersama masyarakat Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendeklarasikan komitmen untuk mendukung dan menyukseskan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di NTT.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, deklarasi yang difasilitasi olehnya bersama Kapolda NTT Johanis Asadoma itu digelar karena masyarakat NTT, khususnya Labuan Bajo, sangat ingin berpartisipasi dalam menyukseskan KTT ASEAN itu.
"Oleh karena itu, Kapolda NTT bersama saya memfasilitasi untuk membuat deklarasi. Deklarasi ini datang dari segenap lapisan masyarakat," kata dia.
Komjen Pol. Muhammad Fadil Imran mengatakan bahwa masyarakat Labuan Bajo meyakini kegiatan internasional seperti KTT ASEAN secara tidak langsung dapat menghidupkan potensi pariwisata yang menjadi tulang punggung perekonomian mereka dalam beberapa tahun terakhir.
"Jadi, mereka sadar betul acara ini harus sukses karena menyangkut harkat dan martabat bangsa sekaligus mempertunjukkan kepada dunia kawasan ini aman layak untuk dikunjungi," ujar Fadil.
Ia lantas menyampaikan pula pengamanan KTT ASEAN tersebut akan melibatkan sebanyak 2.627 personel gabungan yang berasal dari Mabes Polri, Polda NTT, dan polda sekitarnya.
Nantinya, kata dia, ribuan personel itu akan ditempatkan di Ring 1 bersama Paspampres, Ring 2 bersama TNI untuk mengamankan wilayah, dan Ring 3 mengamankan kawasan.
"Ada delapan satgas yang disiapkan mulai dari untuk tindakan preemtif (perencanaan dan pengambilan keputusan), preventif (pencegahan), hingga pengawalan dan rolakir (pengaturan rute, lalu lintas, serta parkir kendaraan)," katanya.