Mataram (ANTARA) - Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera membuka tender untuk pembangunan gedung perpustakaan modern berbasis digital senilai Rp11 miliar yang merupakan bantuan dari pemerintah pusat.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Mataram Jemmy Nelwan di Mataram, Senin, mengatakan untuk kelengkapan dokumen, desain, dan lainnya sudah tidak ada masalah.
"Semoga dalam minggu ini pembangunan gedung perpustakaan digital bisa kita lelang agar Juni 2023 sudah ada pemenang sehingga kegiatan fisik bisa dimulai," katanya.
Dia mengatakan pembangunan perpustakaan modern itu dengan konsep lebih representatif serta menerapkan teknologi digital dalam sistem pelayanan.
Perpustakaan berbasis digital ini, kata dia, akan memudahkan para pengunjung untuk menemukan buku yang dibutuhkan sebab pencairan buku bisa langsung menggunakan fasilitas digital yang disiapkan.
"Pengunjung yang kesulitan mencari buku, bisa mencari dengan menggunakan komputer yang kami siapkan," katanya.
Dia menjelaskan bantuan anggaran sebesar Rp11 miliar tersebut terbagi untuk dua kegiatan yakni Rp10 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp1 miliar untuk fasilitas penunjang.
Fasilitas penunjang yang dimaksudkan, meliputi pengadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Rp300 juta, deposit buku Rp200 juta, dan pengadaan furnitur Rp500 juta.
"Proses pembangunan perpustakaan Kota Mataram ditargetkan selama 6-7 bulan ke depan, sehingga akhir tahun 2023 perpustakaan modern kita sudah bisa dikunjungi masyarakat umum," katanya.
Lahan lokasi pembangunan, Jemmy mengatakan, sudah tidak ada persoalan sebab milik Pemkot Mataram dan sudah bersertifikat.
"Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan perpustakaan berbasis digital 5.000 meter persegi dan lahan yang tersedia sudah lebih dari itu," katanya.
Dia berharap, dengan fasilitas baru tersebut jumlah pengunjung perpustakaan Kota Mataram lebih meningkat dari biasanya.
"Pada hari biasa, jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan Kota Mataram dalam sehari rata-rata 30 orang. Tapi kalau ada kunjungan dari sekolah bisa lebih 50 orang," katanya.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kota Mataram Jemmy Nelwan di Mataram, Senin, mengatakan untuk kelengkapan dokumen, desain, dan lainnya sudah tidak ada masalah.
"Semoga dalam minggu ini pembangunan gedung perpustakaan digital bisa kita lelang agar Juni 2023 sudah ada pemenang sehingga kegiatan fisik bisa dimulai," katanya.
Dia mengatakan pembangunan perpustakaan modern itu dengan konsep lebih representatif serta menerapkan teknologi digital dalam sistem pelayanan.
Perpustakaan berbasis digital ini, kata dia, akan memudahkan para pengunjung untuk menemukan buku yang dibutuhkan sebab pencairan buku bisa langsung menggunakan fasilitas digital yang disiapkan.
"Pengunjung yang kesulitan mencari buku, bisa mencari dengan menggunakan komputer yang kami siapkan," katanya.
Dia menjelaskan bantuan anggaran sebesar Rp11 miliar tersebut terbagi untuk dua kegiatan yakni Rp10 miliar untuk pembangunan fisik dan Rp1 miliar untuk fasilitas penunjang.
Fasilitas penunjang yang dimaksudkan, meliputi pengadaan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) Rp300 juta, deposit buku Rp200 juta, dan pengadaan furnitur Rp500 juta.
"Proses pembangunan perpustakaan Kota Mataram ditargetkan selama 6-7 bulan ke depan, sehingga akhir tahun 2023 perpustakaan modern kita sudah bisa dikunjungi masyarakat umum," katanya.
Lahan lokasi pembangunan, Jemmy mengatakan, sudah tidak ada persoalan sebab milik Pemkot Mataram dan sudah bersertifikat.
"Lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan perpustakaan berbasis digital 5.000 meter persegi dan lahan yang tersedia sudah lebih dari itu," katanya.
Dia berharap, dengan fasilitas baru tersebut jumlah pengunjung perpustakaan Kota Mataram lebih meningkat dari biasanya.
"Pada hari biasa, jumlah pengunjung yang datang ke perpustakaan Kota Mataram dalam sehari rata-rata 30 orang. Tapi kalau ada kunjungan dari sekolah bisa lebih 50 orang," katanya.