Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri mengunjungi langsung calon penerima beasiswa program kedokteran dari Yayasan Peduli Yatim, Piatu dan Dhuafa Tersenyum di daerah setempat.

"Semua sudah ada kriterianya siapa saja sasaran program beasiswa tersebut," kata Lalu Pathul Bahri dalam keterangan tertulisnya di Praya, Selasa.

Ia mengatakan, Tim visitasi penerima beasiswa kedokteran yang diprogramkan oleh Yayasan Peduli Yatim, Piatu dan Dhuafa Tersenyum yang bekerjasama dengan Pemda Lombok Tengah, tidak tebang pilih, siapa saja yang dicari, dia kaya, dia berada atau seperti apa, dan tidak ada boleh ingin menggugat besok.

"Kenapa ini kaya, kenapa ini miskin, kenapa ini kaya disekolahkan, tidak ada itu," katanya.

Banyak faktor yang menyebabkan calon peserta tidak lulus yang pertama adalah dia kaya, itu tidak diikutkan dalam kunjungan ke rumah, karena sudah ada tim yang khusus menilai.

"Terakhir ada 19 calon penerima beasiswa," katanya.

Peserta itulah yang akan dikunjungi, melihat lebih dekat seperti apa kondisi rumahnya, karena uang ini berasal dari zakat PNS dan sedekah PNS atau orang lain.

Pemerintah daerah sangat ingin melihat peningkatan SDM di bidang kesehatan di Kabupaten Lombok Tengah, karena tenaga dokter masih sangat minim.

"Pemerintah berikhtiar mengumpulkan dana agar 20 tahun yang akan datang tidak terjadi kekurangan lagi," katanya.

Uang-uang yang dikumpulkan dipakai untuk menyekolahkan orang-orang miskin sesuai kategori pertanyaan dalam wawancara saat kunjungan. Orang miskin ini banyak yang cerdas, banyak yang pintar, banyak yang punya intelektual yang bagus, tapi tidak punya kesempatan.

"Maka pemerintah ikut memikirkan, khususnya pemerintah Kabupaten Lombok Tengah. Karena dalam Undang-Undangnya sudah jelas, fakir miskin, anak-anak terlantar dipelihara oleh negara," katanya.

Bupati yakin program untuk menyekolahkan orang-orang miskin dengan persyaratan penghafal Al-Qur’an 30 Juz, insya Allah tidak banyak ditempat lain, bahkan tidak ada. Inilah tujuan pihaknya datang, melihat lebih dekat seperti apa calon penerima beasiswa kedokteran ini.

"Mudah-mudahan dari 19 orang ini menjadi berapa nanti, kita Bimbel dulu selama dua bulan, baru diikutkan tes di universitas. Kita akan cari 10 orang-orang yang cerdas, tapi hafal Al-Qur’an 30 Juz, ini ketentuannya dan jurusan IPA. Siapa itu, saya tidak tahu," katanya.

Pemerintah daerah juga akan membangun klinik, tanah sudah ada di Bypass, di sana nanti mereka bekerja. Untuk merawat anak-anak yatim yang begitu banyak di Lombok Tengah dan orang tua dan janda-janda, harus gratis.

"Mudah-mudahan ke depan ini, anak-anak kita yang menghafal Al-Qur’an ini, menjadi anak-anak yang hebat, yang mampu merawat orang tuanya, anak-anak yatim lainnya, sehingga nanti berguna dan bermanfaat bagi orang tuanya," katanya.*

Pewarta : Akhyar Rosidi
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024