Jakarta (ANTARA) - Beberapa cabang olahraga unggulan Indonesia menyumbangkan kepingan emas pada hari keenam pertandingan SEA Games 2023 di Kamboja, namun itu belum mampu memperbaiki posisi Indonesia yang tidak beranjak dari peringkat keempat klasemen medali.
Dalam daftar perolehan medali yang disiarkan penyelenggara hingga Kamis pukul 23.30 WIB, Indonesia secara keseluruhan mengumpulkan 42 emas, 34 perak, dan 59 perunggu.
Satu tingkat di atas Indonesia adalah Thailand yang menempati peringkat ketiga dengan selisih 12 emas dari Indonesia. Thailand mengumpulkan 54 emas, 39 perak, dan 58 perunggu.
Perburuan tempat teratas dalam klasemen medali berlangsung lebih sengit dengan tuan rumah Kamboja sementara ini berada di posisi kedua dengan perolehan 56 emas, 44 perak, dan 55 perunggu.
Vietnam untuk sementara berada di peringkat pertama namun tidak bisa berleha-leha karena hanya berselisih dua emas dengan peringkat kedua, dengan total 58 emas, 57 perak, dan 71 perunggu.
Peringkat dalam klasemen medali tentunya bakal terus berubah, namun sepertinya kontingen Indonesia perlu kerja keras untuk bisa menembus persaingan tiga besar.
Perolehan medali emas Indonesia pada Kamis diawali dari cabang balap sepeda ketika Terry Yudha Kusuma menyumbang medali emas untuk setelah finis terdepan dalam nomor criterium putra di Kulen Mountains, Siem Reap.
Balapan berlangsung sengit sejak awal. Setiap pebalap menerapkan strategi masing-masing untuk bisa menjadi yang terdepan. Hingga mendekati garis finis, peserta adu sprint, makin kencang mengayuh sepeda.
Terry Yuda bersaing ketat dengan beberapa pebalap dari negara lainnya. Pada akhirnya, dia mampu menyentuh garis finis pertama dengan catatan waktu 1 jam 13,38 menit.
Dengan tambahan emas dari Terry Yuda, tim balap sepeda Indonesia telah mengoleksi 5 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Emas pertama wushu
Medali emas juga diraih Indonesia dari cabang wushu melalui atlet taolu Muhammad Daffa Golden Boy yang juga merupakan emas pertamanya sekaligus emas pertama cabang wushu di SEA Games 2023.
Atlet kelahiran tahun 2000 itu mendapatkan medali emas dari nomor pertandingan Jianshu-Qiangshu. Ia meraih nilai tertinggi Jianshu dengan 9,76 poin. Sebelumnya, dia juga mencatat nilai tertinggi 9,65 poin untuk Qiangshu.
Atlet wushu lainnya Edgar Xavier Marvelo dan Seraf Naro Siregar masing-masing menyumbangkan medali perak dan perunggu bagi kontingen Indonesia.
Edgar yang turun di nomor gabungan Daoshu-Gunshu Putra meraih medali perak, setelah meraih nilai Daoshu 9,68 poin dan Gunshu 9,69 poin. sementara Seraf Naro (Dhaoshu 9,68 dan Gunshu 9,69) meraih medali perunggu.
Medali emas direbut Jowen Lim Si Wei dari Singapura (Daoshu 9,67 poin dan Gunshu 9,71 poin).
"Harusnya Edgar meraih emas. Nilai yang diberikan kepada atlet Singapura untuk nomor Gunshu itu terlalu mencolok," kata Sekjen PB WI Ngatino.
Dari cabang esport, Indonesia merebut emas dari nomor Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) putri melalui tim yang diperkuat oleh Venny Lim, Isnaini Nurfajri, Vivi Indrawaty, Michelle Denise, Cindy Laurent, dan Viorelle Valencia.
Masih dari cabang esport, setelah melewati diplomasi panjang dengan pihak penyelenggara cabang olahraga esports SEA Games 2023 serta dukungan dan keterlibatan serius dari Federasi SEA Games diputuskan pemberian emas bersama untuk Indonesia dan Singapura pada nomor Valorant.
Sekjen PB ESI Frengky Ong mengatakan bahwa Indonesia pada prinsipnya tetap bersikap tegas untuk menolak setiap upaya dan tindakan yang mencederai sportivitas, integritas, azas keadilan, dan kehormatan esports, olahraga, dan SEA Games.
Bulu tangkis raih emas
Dari cabang bulu tangkis, pasangan Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Erich Yochce Yacob Rambitan memastikan Indonesia meraih medali emas nomor beregu putra bulu tangkis SEA Games untuk ke-18 kalinya setelah memenangi partai keempat pada final yang berlangsung di Morodok Stadium Phnom Penh.
Pram/Yere yang turun di partai keempat menang susah payah atas ganda kedua Malaysia Wei Jie Chia/Xun Liew dengan skor 13-21, 21-16, dan 21-16 untuk membawa regu Indonesia unggul 3-1 atas Malaysia sekaligus memastikan perolehan satu medali emas dari cabang bulu tangkis.
Sebelumnya pada partai pertama, regu Indonesia tertinggal lebih dulu setelah tunggal utama regu Merah Putih Chico Aura Dwi Wardoyo yang berperingkat 19 dunia menyerah dengan mudah pada peringkat 64 dunia Jun Hao Leong, 16-21 dan 13-21.
Pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang turun di partai kedua menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah mengatasi pasangan muda Malaysia Chun Meng Beh/Boon Zhe Goh 21-12 dan 22-20.
Christian Adinata membuat regu putra bulu tangkis Indonesia berbalik unggul 2-1 atas Malaysia setelah mengalahkan Shun Yang Lee dengan skor 21-17 dan 21-9 dalam pertandingan berdurasi total 32 menit.
Dengan keberhasilan Chico dan kawan-kawan menyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia, maka sejak keikutsertaan pada SEA Games 1977, total Indonesia menjuarai nomor beregu putra bulu tangkis sebanyak 18 kali.
Keberhasilan regu putra Indonesia itu mengobati kegagalan regu putri Indonesia yang pada pertandingan final sebelumnya harus puas membawa pulang medali perak setelah dikalahkan Thailand 0-3. Komang Ayu Cahya Dewi yang turun pada partai pertama harus mengakui kehebatan Lalinrat Chaiwan dengan skor 19-21, 17-21. Wakil Indonesia pada partai kedua Amalia Cahaya Pratiwi/Febriana Dwipuji Kusuma juga gagal menyumbang poin setelah kalah dari Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai 11-21, 15-21.
Pada partai ketiga Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di sektor tunggal juga gagal memberikan harapan untuk Merah Putih setelah kalah dari Supanida Katethong dengan skor 11-21, 12-21. Dengan hasil ini, beregu putri Indonesia belum mampu mengakhiri paceklik emas sejak terakhir kali meraih emas pada SEA Games XXIV/2007 di Thailand.
Dari cabang renang, perenang Indonesia Iberle menyempurnakan debut manisnya dengan menyabet medali emas nomor 50 meter gaya dada putra di Morodok Techo National Aquatics Center, Phnom Penh.
Perenang 17 tahun itu mencatatkan waktu 27,70 detik. Felix mengalahkan Nicholas Rui Karsten Muhabir asal Singapura yang finis di posisi kedua dengan 27,91 detik. Medali perunggu juga menjadi milik wakil Indonesia Muhammad Dwiky Raharjo dengan 28,01 detik.
Pada sesi kualifikasi, Felix memecahkan rekor SEA Games setelah mencatatkan 27,56 detik. Dia memecahkan rekor milik Chien Yin Lionel Kho asal Singapura dengan 28,15 detik ketika berlaga pada SEA Games XXX/2019 di Filipina.
Dari cabang atletik pelari Indonesia Rikki Marthin Simbolon melakukan debut manis dengan meraih medali emas pada nomor lari 10.000 meter putra yang berlangsung di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh.
Rikki menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 31 menit 08,85 detik. Perak menjadi milik Guillaume Soh dengan catatan waktu 31 menit 10,70 detik, sementara wakil Vietnam Than Htike Soe meraih perunggu dengan catatan waktu 31 menit 25,55 detik.
Baca juga: Pelatih timnas silat klarifikasi kisruh perihal rumor WO Bayu Lesmana
Baca juga: Kalah dari Indonesia, Keisuke Honda mundur dari kursi pelatih Timnas Kamboja
Pelari Indonesia lainnya yang turun di 10.000 meter putra Agus Prayogo menyelesaikan lomba di posisi keempat dengan 31 menit 53,52 detik. Selain emas dari Rikki, cabang atletik juga menyumbang satu perak melalui Eki Febri Ekawati dari nomor tolak peluru putri. Dia gagal mempertahankan medali emas setelah berada di posisi kedua dengan tolakan sejauh 15,24 meter.
Dalam daftar perolehan medali yang disiarkan penyelenggara hingga Kamis pukul 23.30 WIB, Indonesia secara keseluruhan mengumpulkan 42 emas, 34 perak, dan 59 perunggu.
Satu tingkat di atas Indonesia adalah Thailand yang menempati peringkat ketiga dengan selisih 12 emas dari Indonesia. Thailand mengumpulkan 54 emas, 39 perak, dan 58 perunggu.
Perburuan tempat teratas dalam klasemen medali berlangsung lebih sengit dengan tuan rumah Kamboja sementara ini berada di posisi kedua dengan perolehan 56 emas, 44 perak, dan 55 perunggu.
Vietnam untuk sementara berada di peringkat pertama namun tidak bisa berleha-leha karena hanya berselisih dua emas dengan peringkat kedua, dengan total 58 emas, 57 perak, dan 71 perunggu.
Peringkat dalam klasemen medali tentunya bakal terus berubah, namun sepertinya kontingen Indonesia perlu kerja keras untuk bisa menembus persaingan tiga besar.
Perolehan medali emas Indonesia pada Kamis diawali dari cabang balap sepeda ketika Terry Yudha Kusuma menyumbang medali emas untuk setelah finis terdepan dalam nomor criterium putra di Kulen Mountains, Siem Reap.
Balapan berlangsung sengit sejak awal. Setiap pebalap menerapkan strategi masing-masing untuk bisa menjadi yang terdepan. Hingga mendekati garis finis, peserta adu sprint, makin kencang mengayuh sepeda.
Terry Yuda bersaing ketat dengan beberapa pebalap dari negara lainnya. Pada akhirnya, dia mampu menyentuh garis finis pertama dengan catatan waktu 1 jam 13,38 menit.
Dengan tambahan emas dari Terry Yuda, tim balap sepeda Indonesia telah mengoleksi 5 emas, 1 perak, dan 1 perunggu.
Emas pertama wushu
Medali emas juga diraih Indonesia dari cabang wushu melalui atlet taolu Muhammad Daffa Golden Boy yang juga merupakan emas pertamanya sekaligus emas pertama cabang wushu di SEA Games 2023.
Atlet kelahiran tahun 2000 itu mendapatkan medali emas dari nomor pertandingan Jianshu-Qiangshu. Ia meraih nilai tertinggi Jianshu dengan 9,76 poin. Sebelumnya, dia juga mencatat nilai tertinggi 9,65 poin untuk Qiangshu.
Atlet wushu lainnya Edgar Xavier Marvelo dan Seraf Naro Siregar masing-masing menyumbangkan medali perak dan perunggu bagi kontingen Indonesia.
Edgar yang turun di nomor gabungan Daoshu-Gunshu Putra meraih medali perak, setelah meraih nilai Daoshu 9,68 poin dan Gunshu 9,69 poin. sementara Seraf Naro (Dhaoshu 9,68 dan Gunshu 9,69) meraih medali perunggu.
Medali emas direbut Jowen Lim Si Wei dari Singapura (Daoshu 9,67 poin dan Gunshu 9,71 poin).
"Harusnya Edgar meraih emas. Nilai yang diberikan kepada atlet Singapura untuk nomor Gunshu itu terlalu mencolok," kata Sekjen PB WI Ngatino.
Dari cabang esport, Indonesia merebut emas dari nomor Mobile Legends: Bang Bang (MLBB) putri melalui tim yang diperkuat oleh Venny Lim, Isnaini Nurfajri, Vivi Indrawaty, Michelle Denise, Cindy Laurent, dan Viorelle Valencia.
Masih dari cabang esport, setelah melewati diplomasi panjang dengan pihak penyelenggara cabang olahraga esports SEA Games 2023 serta dukungan dan keterlibatan serius dari Federasi SEA Games diputuskan pemberian emas bersama untuk Indonesia dan Singapura pada nomor Valorant.
Sekjen PB ESI Frengky Ong mengatakan bahwa Indonesia pada prinsipnya tetap bersikap tegas untuk menolak setiap upaya dan tindakan yang mencederai sportivitas, integritas, azas keadilan, dan kehormatan esports, olahraga, dan SEA Games.
Bulu tangkis raih emas
Dari cabang bulu tangkis, pasangan Pramudya Kusumawardana dan Yeremia Erich Yochce Yacob Rambitan memastikan Indonesia meraih medali emas nomor beregu putra bulu tangkis SEA Games untuk ke-18 kalinya setelah memenangi partai keempat pada final yang berlangsung di Morodok Stadium Phnom Penh.
Pram/Yere yang turun di partai keempat menang susah payah atas ganda kedua Malaysia Wei Jie Chia/Xun Liew dengan skor 13-21, 21-16, dan 21-16 untuk membawa regu Indonesia unggul 3-1 atas Malaysia sekaligus memastikan perolehan satu medali emas dari cabang bulu tangkis.
Sebelumnya pada partai pertama, regu Indonesia tertinggal lebih dulu setelah tunggal utama regu Merah Putih Chico Aura Dwi Wardoyo yang berperingkat 19 dunia menyerah dengan mudah pada peringkat 64 dunia Jun Hao Leong, 16-21 dan 13-21.
Pasangan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri yang turun di partai kedua menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah mengatasi pasangan muda Malaysia Chun Meng Beh/Boon Zhe Goh 21-12 dan 22-20.
Christian Adinata membuat regu putra bulu tangkis Indonesia berbalik unggul 2-1 atas Malaysia setelah mengalahkan Shun Yang Lee dengan skor 21-17 dan 21-9 dalam pertandingan berdurasi total 32 menit.
Dengan keberhasilan Chico dan kawan-kawan menyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia, maka sejak keikutsertaan pada SEA Games 1977, total Indonesia menjuarai nomor beregu putra bulu tangkis sebanyak 18 kali.
Keberhasilan regu putra Indonesia itu mengobati kegagalan regu putri Indonesia yang pada pertandingan final sebelumnya harus puas membawa pulang medali perak setelah dikalahkan Thailand 0-3. Komang Ayu Cahya Dewi yang turun pada partai pertama harus mengakui kehebatan Lalinrat Chaiwan dengan skor 19-21, 17-21. Wakil Indonesia pada partai kedua Amalia Cahaya Pratiwi/Febriana Dwipuji Kusuma juga gagal menyumbang poin setelah kalah dari Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai 11-21, 15-21.
Pada partai ketiga Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di sektor tunggal juga gagal memberikan harapan untuk Merah Putih setelah kalah dari Supanida Katethong dengan skor 11-21, 12-21. Dengan hasil ini, beregu putri Indonesia belum mampu mengakhiri paceklik emas sejak terakhir kali meraih emas pada SEA Games XXIV/2007 di Thailand.
Dari cabang renang, perenang Indonesia Iberle menyempurnakan debut manisnya dengan menyabet medali emas nomor 50 meter gaya dada putra di Morodok Techo National Aquatics Center, Phnom Penh.
Perenang 17 tahun itu mencatatkan waktu 27,70 detik. Felix mengalahkan Nicholas Rui Karsten Muhabir asal Singapura yang finis di posisi kedua dengan 27,91 detik. Medali perunggu juga menjadi milik wakil Indonesia Muhammad Dwiky Raharjo dengan 28,01 detik.
Pada sesi kualifikasi, Felix memecahkan rekor SEA Games setelah mencatatkan 27,56 detik. Dia memecahkan rekor milik Chien Yin Lionel Kho asal Singapura dengan 28,15 detik ketika berlaga pada SEA Games XXX/2019 di Filipina.
Dari cabang atletik pelari Indonesia Rikki Marthin Simbolon melakukan debut manis dengan meraih medali emas pada nomor lari 10.000 meter putra yang berlangsung di Morodok Techo National Stadium, Phnom Penh.
Rikki menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 31 menit 08,85 detik. Perak menjadi milik Guillaume Soh dengan catatan waktu 31 menit 10,70 detik, sementara wakil Vietnam Than Htike Soe meraih perunggu dengan catatan waktu 31 menit 25,55 detik.
Baca juga: Pelatih timnas silat klarifikasi kisruh perihal rumor WO Bayu Lesmana
Baca juga: Kalah dari Indonesia, Keisuke Honda mundur dari kursi pelatih Timnas Kamboja
Pelari Indonesia lainnya yang turun di 10.000 meter putra Agus Prayogo menyelesaikan lomba di posisi keempat dengan 31 menit 53,52 detik. Selain emas dari Rikki, cabang atletik juga menyumbang satu perak melalui Eki Febri Ekawati dari nomor tolak peluru putri. Dia gagal mempertahankan medali emas setelah berada di posisi kedua dengan tolakan sejauh 15,24 meter.