Jakarta (ANTARA) - PT Semen Gresik Pabrik Rembang, sebagai salah satu anak usaha SIG, selalu menerapkan good mining practice yang mengutamakan prinsip keberlanjutan dalam setiap pertambangan di seluruh wilayah operasionalnya.
 

Hal tersebut selaras dengan tiga pilar keberlanjutan yang telah ditetapkan SIG, yakni mendorong solusi dan inovasi berkelanjutan, perlindungan terhadap lingkungan, serta menciptakan nilai bagi karyawan dan komunitas.

“Penerapan good mining practice oleh SIG tidak sebatas hanya untuk memenuhi regulasi semata, tetapi dilandasi oleh kesadaran akan besarnya manfaat yang bisa diperoleh secara berkelanjutan bagi banyak pihak, khususnya masyarakat sekitar wilayah operasi," kata Corporate Secretary PT Semen Indonesia (SIG) Vita Mahreyni melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis.

Menurut dia,  SIG ingin menjaga keseimbangan antara kinerja perusahaan (prosperity), kelestarian lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people). SIG berkomitmen untuk mengembalikan apa yang telah didapat untuk masyarakat.

Dalam perencanaan penambangan, Semen Gresik selalu mengacu pada desain tambang yang tercantum dalam Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (Amdal). Selain itu, Semen Gresik juga melakukan monitoring secara berkala pada sumur-sumur pantau yang telah disediakan.

Sebagai upaya meminimalisir dampak sosial yang ditimbulkan oleh aktivitas pertambangan, Semen Gresik juga membangun kawasan sabuk hijau atau green belt selebar 50 meter yang mengelilingi area tambang di Rembang, Jawa Tengah, dengan total lahan mencapai 37 hektare.

Saat ini, Semen Gresik telah mereklamasi lahan pascatambang tanah liat seluas 3 hektare serta lahan pascatambang batu gamping seluas 5,5 hektare sebagai wujud tanggung jawab terhadap lingkungan hidup.

Perusahaan semen tersebut juga telah berinovasi menanam beragam jenis pohon sebanyak 33.610 pohon dan melibatkan 361 petani yang berasal dari enam desa sekitar untuk mengelola 119,25 hektare lahan perusahaan.

Vita menjelaskan, dari sisi keselamatan kerja, Semen Gresik menerapkan inovasi Driving Monitoring System untuk mengawasi proses operasional tambang dengan memasang incabin camera dan fatigue sensor pada kendaraan operasional.

“Selain itu, PT Semen Gresik juga melakukan penerapan inovasi airdeck system yang bertujuan mengurangi penggunaan bahan peledak sehingga sejak awal beroperasi hingga saat ini tidak pernah terjadi kecelakaan kerja pada operasional tambang,” ujarnya.
 

Menurutnya, pabrik Semen Gresik di Rembang, Jawa Tengah, memang dibangun dengan desain ramah lingkungan dan dilengkapi dengan teknologi berstandar internasional, seperti penggunaan bag filter yang berfungsi sebagai penangkap debu untuk mengendalikan pencemaran udara. Selain itu juga ada Regenerative Drive Sistem Long Belt Conveyor yang dapat menghemat pemakaian listrik hingga 20 persen.

Baca juga: Kementerian ESDM optimalkan EBT melalui super grid
Baca juga: Bintang Jasa Jepang bukti kepercayaan kepada Indonesia

PT Semen Gresik secara konsisten juga telah melaksanakan program pemberdayaan masyarakat (PPM) di sekitar perusahaan melalui berbagai program, antara lain bidang lingkungan melalui program Edupark & Pertanian Perkebunan Peternakan Terpadu (P4T), bidang pembangunan infrastruktur di enam desa sekitar perusahaan melalui program Forum Masyarakat Madani (FMM), bidang pertanian dengan membentuk Semen Gresik Sahabat Petani (SGSP), bidang kesenian melalui Semen Gresik Sahabat Seni (SGSS), serta program Pemberdayaan UMKM Naik kelas melalui Rumah BUMN Rembang.

Karena konsistensi dari penerapan Good Mining Practice tersebut, salah satu pabrik Semen Gresik di Rembang itu berhasil meraih Predikat 1 Penghargaan Good Mining Practice (GMP) 2023, kategori Skala Besar dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah pada Sabtu, 13 Mei lalu.


 


Pewarta : Bayu Saputra
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024