Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat mempersiapkan keandalan pasokan listrik untuk pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK-SNBT) Masuk Perguruan Tinggi Negeri tahun 2023.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Universitas Mataram yang terbagi dalam dua gelombang, yaitu Gelombang I pada tanggal 8-14 Mei 2023 dan Gelombang II pada tanggal 22-28 Mei 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan serentak di 74 Pusat UTBK PTN se-Indonesia ini memerlukan pasokan listrik yang andal. Untuk di provinsi NTB, PLN menerapkan standar prosedur operasional (SOP) dan menugaskan tim personel untuk mencegah serta mengantisipasi gangguan kelistrikan jika pemadaman terjadi.
Manager PLN ULP Ampenan, Zazit Bustomi menjelaskan bahwa terlaksananya kegiatan UTBK ini sangat bergantung pada pasokan tenaga listrik yang andal dari PLN.
"Kami telah menyusun SOP untuk mendukung kegiatan ini, dan menerjunkan regu personel siaga serta prasarana pendukungnya," katanya.
Demi kelancaran pelaksanaan UTBK tersebut, Zazit menjelaskan telah melakukan pengecekan di sejumlah sektor pasokan listrik, antara lain, sistem operasi, pembangkit, transmisi, distribusi, dan pengamanan di lokasi tempat ujian.
Ia menambahkan PLN juga mengecek kondisi peralatan dan mempersiapkan pasokan energi cadangan di tiap lokasi ujian. Selain itu, pihaknya juga mendukung terjaminnya ketersediaan pasokan listrik pada Pusat UTBK PTN yang pelaksanaannya dipusatkan di kompleks Universitas Mataram.
"Sejak 9 Mei, PLN menggiatkan serangkaian persiapan yakni dengan perencanaan dan mitigasi risiko pasokan listrik untuk menunjang kegiatan ini," ujar Zazit.
Ia menyebut pasokan listrik dari pembangkit di Lombok pada siang hari masih dalam kondisi yang aman sebesar 290 Mega Watt (MW), dan beban puncaknya mencapai 250 MW di siang hari. Dengan demikian, terdapat cadangan daya sekitar 40 MW. Tidak hanya itu, PLN juga tidak melaksanakan pemeliharaan terencana pada jaringan-jaringan yang memasok listrik ke tempat ujian.
Pelaksanaan pemeliharaan terencana harian dikerjakan melalui Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan sehingga pemeliharaan dapat dilakukan secara online dan tidak menyebabkan padam di pelanggan.
"Semoga suplai listrik aman dan andal, seluruh peserta tes dapat mengerjakan soal dan mendapatkan hasil terbaik," ucap Zazit.
Kegiatan ini akan dilaksanakan di Universitas Mataram yang terbagi dalam dua gelombang, yaitu Gelombang I pada tanggal 8-14 Mei 2023 dan Gelombang II pada tanggal 22-28 Mei 2023.
Kegiatan yang dilaksanakan serentak di 74 Pusat UTBK PTN se-Indonesia ini memerlukan pasokan listrik yang andal. Untuk di provinsi NTB, PLN menerapkan standar prosedur operasional (SOP) dan menugaskan tim personel untuk mencegah serta mengantisipasi gangguan kelistrikan jika pemadaman terjadi.
Manager PLN ULP Ampenan, Zazit Bustomi menjelaskan bahwa terlaksananya kegiatan UTBK ini sangat bergantung pada pasokan tenaga listrik yang andal dari PLN.
"Kami telah menyusun SOP untuk mendukung kegiatan ini, dan menerjunkan regu personel siaga serta prasarana pendukungnya," katanya.
Demi kelancaran pelaksanaan UTBK tersebut, Zazit menjelaskan telah melakukan pengecekan di sejumlah sektor pasokan listrik, antara lain, sistem operasi, pembangkit, transmisi, distribusi, dan pengamanan di lokasi tempat ujian.
Ia menambahkan PLN juga mengecek kondisi peralatan dan mempersiapkan pasokan energi cadangan di tiap lokasi ujian. Selain itu, pihaknya juga mendukung terjaminnya ketersediaan pasokan listrik pada Pusat UTBK PTN yang pelaksanaannya dipusatkan di kompleks Universitas Mataram.
"Sejak 9 Mei, PLN menggiatkan serangkaian persiapan yakni dengan perencanaan dan mitigasi risiko pasokan listrik untuk menunjang kegiatan ini," ujar Zazit.
Ia menyebut pasokan listrik dari pembangkit di Lombok pada siang hari masih dalam kondisi yang aman sebesar 290 Mega Watt (MW), dan beban puncaknya mencapai 250 MW di siang hari. Dengan demikian, terdapat cadangan daya sekitar 40 MW. Tidak hanya itu, PLN juga tidak melaksanakan pemeliharaan terencana pada jaringan-jaringan yang memasok listrik ke tempat ujian.
Pelaksanaan pemeliharaan terencana harian dikerjakan melalui Tim Pekerjaan dalam Keadaan Bertegangan sehingga pemeliharaan dapat dilakukan secara online dan tidak menyebabkan padam di pelanggan.
"Semoga suplai listrik aman dan andal, seluruh peserta tes dapat mengerjakan soal dan mendapatkan hasil terbaik," ucap Zazit.