Selong, Lombok Timur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) mendukung penguatan kapasitas tim pencari dan pertolongan karena sebagian wilayah setempat yang terdiri atas lautan dan perairan atau sungai, rawan terjadi bencana.
"Wilayah Kabupaten Lombok Timur memiliki banyak destinasi wisata air, berupa air terjun, sungai, danau, dan laut. Kita butuh keterampilan untuk melaksanakan aktivitas penyelamatan di air," kata Bupati Lombok Timur M. Sukiman Azmy dalam keterangan tertulis di Selong, Senin.
Ia mengatakan wisata air tersebut, antara lain di Sembalun, Sambelia, Pringgabaya, Labuhan Haji, Sakra Timur, Keruak, Jerowaru.
Ia menjelaskan pelatihan memiliki prinsip bertahap, bertingkat, dan berlanjut.
Ilmu dan teori yang diterima dalam pelatihan, kata dia, tentu sifatnya bertahap atau tidak serta merta semua ilmu didapatkan dalam satu hari pelatihan.
"Kemampuan dan pengalaman yang didapatkan dalam pelatihan tersebut nantinya harus memiliki peningkatan," katanya.
Ia juga mengemukakan pentingnya tindak lanjut dari pelatihan bagi tim tersebut agar hasil dari proses tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat.
Ia menilai kemampuan sebagai mutlak bagi tim yang bertugas di bidang penyelamatan.
Tanpa kemampuan, kata dia, anggota Basarnas tidak akan dapat melaksanakan fungsi dengan sebaik-baiknya.
"Saya berharap melalui pelatihan tersebut dapat menghasilkan semangat kesamaan melalui pola pikir dan tindakan seoptimal mungkin dengan di dasar niat mulia," katanya.
Staf Direktorat Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Hari Adi Purnomo mengatakan pelatihan yang digelar oleh Kantor SAR Mataram sebagai upaya melaksanakan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam tugas tim tersebut.
Selain itu, kebijakan kepada potensi SAR dalam menyinergikan pelaksanaan operasi SAR guna menciptakan pelayanan SAR yang cepat, tanggap, efektif, dan efisien guna menyelamatkan jiwa manusia.
“Dengan berdasarkan core value berakhlak yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif,” katanya.
Kegiatan tersebut diikuti 50 peserta berasal dari kalangan mahasiswa dan masyarakat Kabupaten Lombok Timur untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan terhadap kecelakaan di permukaan air.
Kegiatan dilaksanakan selama enam hari mulai 22 Mei 2023 tersebut, dipusatkan di Labuhan Haji.
"Wilayah Kabupaten Lombok Timur memiliki banyak destinasi wisata air, berupa air terjun, sungai, danau, dan laut. Kita butuh keterampilan untuk melaksanakan aktivitas penyelamatan di air," kata Bupati Lombok Timur M. Sukiman Azmy dalam keterangan tertulis di Selong, Senin.
Ia mengatakan wisata air tersebut, antara lain di Sembalun, Sambelia, Pringgabaya, Labuhan Haji, Sakra Timur, Keruak, Jerowaru.
Ia menjelaskan pelatihan memiliki prinsip bertahap, bertingkat, dan berlanjut.
Ilmu dan teori yang diterima dalam pelatihan, kata dia, tentu sifatnya bertahap atau tidak serta merta semua ilmu didapatkan dalam satu hari pelatihan.
"Kemampuan dan pengalaman yang didapatkan dalam pelatihan tersebut nantinya harus memiliki peningkatan," katanya.
Ia juga mengemukakan pentingnya tindak lanjut dari pelatihan bagi tim tersebut agar hasil dari proses tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat.
Ia menilai kemampuan sebagai mutlak bagi tim yang bertugas di bidang penyelamatan.
Tanpa kemampuan, kata dia, anggota Basarnas tidak akan dapat melaksanakan fungsi dengan sebaik-baiknya.
"Saya berharap melalui pelatihan tersebut dapat menghasilkan semangat kesamaan melalui pola pikir dan tindakan seoptimal mungkin dengan di dasar niat mulia," katanya.
Staf Direktorat Operasi Pencarian dan Pertolongan Basarnas Hari Adi Purnomo mengatakan pelatihan yang digelar oleh Kantor SAR Mataram sebagai upaya melaksanakan norma, standar, prosedur, dan kriteria dalam tugas tim tersebut.
Selain itu, kebijakan kepada potensi SAR dalam menyinergikan pelaksanaan operasi SAR guna menciptakan pelayanan SAR yang cepat, tanggap, efektif, dan efisien guna menyelamatkan jiwa manusia.
“Dengan berdasarkan core value berakhlak yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif,” katanya.
Kegiatan tersebut diikuti 50 peserta berasal dari kalangan mahasiswa dan masyarakat Kabupaten Lombok Timur untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan tentang pertolongan terhadap kecelakaan di permukaan air.
Kegiatan dilaksanakan selama enam hari mulai 22 Mei 2023 tersebut, dipusatkan di Labuhan Haji.