Mataram (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, memperkirakan pembangunan kampung wisata budidaya ikan air tawar di Lendang Re, Kelurahan Sayang-Sayang, yang dilengkapi dengan fasilitas rekreasi, edukasi dan kuliner, memerlukan anggaran sekitar Rp14 miliar.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram H Irwan Harimansyah di Mataram, Jumat, mengatakan rencana pembangunan kampung wisata budidaya ikan air tawar di Lendang Re sudah diusulkan kepada pemerintah pusat karena menjadi program unggulan Kota Mataram
"Rencana itu salah satu program prioritas kami karena untuk penganggaran di APBD Mataram terbatas. Jadi kami usulkan ke pemerintah pusat melalui DAK yang informasinya baru bisa direalisasikan tahun 2024," katanya.
Menurutnya, besarnya anggaran yang dibutuhkan karena dibutuhkan untuk pembebasan lahan sekitar 4 hektare, selain itu untuk pembuatan kolam budidaya, pengadaan "berugak" atau saung, tempat pemancingan, kuliner, pembangunan jalan lingkungan, jalan setapak serta fasilitas pendukung lainnya.
Kampung wisata budidaya ikan air tawar ini direncanakan menjadi seperti objek wisata kawasan wisata kuliner ikan air tawar. Selain menjadi objek wisata, juga bisa menjadi alternatif tempat rekreasi dan edukasi.
"Ketika masyarakat berkunjung ke kampung budidaya ikan air tawar, bisa rekreasi dengan mancing, belajar mengolah ikan hasil pancingan, kemudian makan bersama dengan berbagai olahan khas ikan air tawar," katanya.
Dalam pengelolaan-nya, kampung budidaya ikan air tawar akan diserahkan kepada kelompok budidaya ikan air tawar di Lendang Re, namun tetap didampingi oleh tim dari DKP Kota Mataram.
"Jika apabila kampung budidaya ikan air tawar tersebut bisa terealisasi maka, dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, para pembudidaya ikan, serta menjadi potensi pendapatan daerah baru," katanya.
Irwan menambahkan jumlah kelompok budidaya ikan air tawar di Kota Mataram sebanyak 98 kelompok, tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram dan paling banyak di Kecamatan Selaparang dan Sandubaya.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram H Irwan Harimansyah di Mataram, Jumat, mengatakan rencana pembangunan kampung wisata budidaya ikan air tawar di Lendang Re sudah diusulkan kepada pemerintah pusat karena menjadi program unggulan Kota Mataram
"Rencana itu salah satu program prioritas kami karena untuk penganggaran di APBD Mataram terbatas. Jadi kami usulkan ke pemerintah pusat melalui DAK yang informasinya baru bisa direalisasikan tahun 2024," katanya.
Menurutnya, besarnya anggaran yang dibutuhkan karena dibutuhkan untuk pembebasan lahan sekitar 4 hektare, selain itu untuk pembuatan kolam budidaya, pengadaan "berugak" atau saung, tempat pemancingan, kuliner, pembangunan jalan lingkungan, jalan setapak serta fasilitas pendukung lainnya.
Kampung wisata budidaya ikan air tawar ini direncanakan menjadi seperti objek wisata kawasan wisata kuliner ikan air tawar. Selain menjadi objek wisata, juga bisa menjadi alternatif tempat rekreasi dan edukasi.
"Ketika masyarakat berkunjung ke kampung budidaya ikan air tawar, bisa rekreasi dengan mancing, belajar mengolah ikan hasil pancingan, kemudian makan bersama dengan berbagai olahan khas ikan air tawar," katanya.
Dalam pengelolaan-nya, kampung budidaya ikan air tawar akan diserahkan kepada kelompok budidaya ikan air tawar di Lendang Re, namun tetap didampingi oleh tim dari DKP Kota Mataram.
"Jika apabila kampung budidaya ikan air tawar tersebut bisa terealisasi maka, dapat berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar, para pembudidaya ikan, serta menjadi potensi pendapatan daerah baru," katanya.
Irwan menambahkan jumlah kelompok budidaya ikan air tawar di Kota Mataram sebanyak 98 kelompok, tersebar di enam kecamatan se-Kota Mataram dan paling banyak di Kecamatan Selaparang dan Sandubaya.