Jakarta (ANTARA) - Perusahaan digital yang menyediakan layanan koneksi, PT Ekagrata Data Gemilang (Edge DC) menetapkan standar baru dalam desain pusat data yang berkelanjutan untuk mengurangi jejak karbon.
Salah satu standar baru Edge DC tersebut adalah memastikan fasilitas pusat data EDGE1 yang berada di tengah kota Jakarta menggunakan Renewable Energy Certificate (REC) 100 persen dari PLN untuk mencapai netralitas karbon pada 2030.
"Keberlanjutan merupakan bagian integral dari bisnis Digital Edge, itulah alasan kami merancang semua data center baru kami menggunakan teknologi terkini yang akan memungkinkan kami mengelola emisi karbon kami dengan lebih baik," ujar Chief Development Officer Digital Edge Jay Park dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.
Ia juga mengatakan data center terbaru EDGE2 berdaya 23 MW nantinya menjadi fasilitas pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi cooling yang inovatif dari Nortek, sehingga menjadi pusat data paling efisien di pasar ketika beroperasi pada akhir 2023.
Pusat data terbaru ini akan menjadi fasilitas colocation terbesar di tengah kota Jakarta dan akan melayani meningkatnya permintaan dari para penyedia layanan cloud dan jaringan, baik lokal maupun internasional. Sejalan dengan strategi Environmental, Social & Governance (ESG), pusat data baru ini dirancang sangat efisien dalam penggunaan energi dan air, dengan memanfaatkan teknologi liquid cooling StatePoint untuk mencapai PUE (Power Usage Effectiveness) tahunan sebesar 1,27, dibandingkan rata-rata global sebesar 1,55.
Teknologi StatePoint merupakan sebuah inovasi yang menghadirkan paradigma baru dalam proses pendinginan untuk lingkungan data center. Teknologi membran exchanger yang inovatif tersebut memungkinkan pendinginan evaporatif melalui membran mikropori, sehingga menghasilkan pengurangan konsumsi listrik dan air tahunan secara signifikan.
Sebelumnya, pada awal tahun ini, Edge DC berhasil menerapkan liquid cooling StatePoint di data center baru yang berlokasi di Filipina, negara dengan iklim yang sama panas dan lembapnya dengan Indonesia. "Kami sangat senang sekarang bisa menjadi perintis teknologi ini di Jakarta sebagai bagian dari misi kami untuk menjembatani kesenjangan digital dan membawa infrastruktur digital kelas dunia ke Asia Tenggara," ujar Park.
Sementara itu, Vice President dan General Manager dari Nortek Data Center Cooling Dick Pope menambahkan teknologi StatePoint merupakan standar terbaru untuk keberlanjutan pendingin pusat data yang dapat menurunkan biaya operasional serta mengurangi penggunaan daya dan energi.
Baca juga: Cara membangun empati secara digital
Baca juga: Provides digital marketing training to youth in Surabaya
"Sebagai bagian dari Digital Edge, EDGE DC merupakan pioner dalam membangun ekosistem digital yang bertanggung jawab dan bersama-sama kami membangun solusi yang lebih hemat biaya dan bertanggung jawab terhadap lingkungan untuk pendinginan data center," ujarnya.
Salah satu standar baru Edge DC tersebut adalah memastikan fasilitas pusat data EDGE1 yang berada di tengah kota Jakarta menggunakan Renewable Energy Certificate (REC) 100 persen dari PLN untuk mencapai netralitas karbon pada 2030.
"Keberlanjutan merupakan bagian integral dari bisnis Digital Edge, itulah alasan kami merancang semua data center baru kami menggunakan teknologi terkini yang akan memungkinkan kami mengelola emisi karbon kami dengan lebih baik," ujar Chief Development Officer Digital Edge Jay Park dalam pernyataan di Jakarta, Selasa.
Ia juga mengatakan data center terbaru EDGE2 berdaya 23 MW nantinya menjadi fasilitas pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi cooling yang inovatif dari Nortek, sehingga menjadi pusat data paling efisien di pasar ketika beroperasi pada akhir 2023.
Pusat data terbaru ini akan menjadi fasilitas colocation terbesar di tengah kota Jakarta dan akan melayani meningkatnya permintaan dari para penyedia layanan cloud dan jaringan, baik lokal maupun internasional. Sejalan dengan strategi Environmental, Social & Governance (ESG), pusat data baru ini dirancang sangat efisien dalam penggunaan energi dan air, dengan memanfaatkan teknologi liquid cooling StatePoint untuk mencapai PUE (Power Usage Effectiveness) tahunan sebesar 1,27, dibandingkan rata-rata global sebesar 1,55.
Teknologi StatePoint merupakan sebuah inovasi yang menghadirkan paradigma baru dalam proses pendinginan untuk lingkungan data center. Teknologi membran exchanger yang inovatif tersebut memungkinkan pendinginan evaporatif melalui membran mikropori, sehingga menghasilkan pengurangan konsumsi listrik dan air tahunan secara signifikan.
Sebelumnya, pada awal tahun ini, Edge DC berhasil menerapkan liquid cooling StatePoint di data center baru yang berlokasi di Filipina, negara dengan iklim yang sama panas dan lembapnya dengan Indonesia. "Kami sangat senang sekarang bisa menjadi perintis teknologi ini di Jakarta sebagai bagian dari misi kami untuk menjembatani kesenjangan digital dan membawa infrastruktur digital kelas dunia ke Asia Tenggara," ujar Park.
Sementara itu, Vice President dan General Manager dari Nortek Data Center Cooling Dick Pope menambahkan teknologi StatePoint merupakan standar terbaru untuk keberlanjutan pendingin pusat data yang dapat menurunkan biaya operasional serta mengurangi penggunaan daya dan energi.
Baca juga: Cara membangun empati secara digital
Baca juga: Provides digital marketing training to youth in Surabaya
"Sebagai bagian dari Digital Edge, EDGE DC merupakan pioner dalam membangun ekosistem digital yang bertanggung jawab dan bersama-sama kami membangun solusi yang lebih hemat biaya dan bertanggung jawab terhadap lingkungan untuk pendinginan data center," ujarnya.