Mataram (ANTARA) - Musisi asal Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ary Juliant & The Badjigur Bluegrass feat Sisasa, tampil di ajang Ubud Folkfest 2023, Bali pada 2-4 Juni 2023.

"Undangan untuk tampil di festival ini adalah sebuah kehormatan, sebab sangat langka saya bersinggungan dengan FolkFest," kata Ary Juliant kepada ANTARA, Rabu.

Disebutkan, Ubud Folkfest dirasakan spesial karena melibatkan warna musik yang sangat beragam, namun masih berada di koridor musik folk secara umum.

Ia menambahkan ada yang dekat ke World Music, Musik Tradisi Etnik, Jazz, Blues, Reggae dan balada. Bahkan menampilkan juga kreativitas dari disiplin seni lainnya seperti tari, pameran seni rupa, kerajinan juga ada kegiatan diskusi Seni. 

"Saya merasa bahagia dapat tampil bersama beberapa tokoh Musik berkualitas seperti Balawan, Iksan Skuter, Navicula, Lair, Rhythm Rebel, Metalessa, Anda Perdana, Denny Dumbo, Gabriela Fernandez, dan Namex," katanya.

Hal senada disampaikan oleh penyanyi asal Lombok, Sisasa yang mengapresiasi even tersebut karena merupakan acara pertama kalinya membuat kagum.

"Seperti pemilihan 'guest star' yang apik-apik, terlihat dari dedikasi dan konsisten dengan tema acara," katanya.

Dalam acara tersebut, Ary Juliant & The Badjigur Bluegrass feat Sisasa memainkan sejumlah lagu, yakni, "Troubadour di Marseille", "Nyanyian Pagi Ubud Sepi", "Puncak Tak Bergeming", "I Make Friends with A Talking Cat" dan "Di Lepas Pantai Padang Bai".

Seperti diketahui, Ubud Folkfest menghadirkan beragam penampilan menakjubkan dari seniman Bali dan Indonesia. Acara ini menampilkan pertunjukan musik langsung dan pertunjukan budaya. 

"Festival ini merupakan upaya nyata kami untuk merayakan keragaman musik, seni, dan budaya, serta memberikan platform kepada seniman dalam negeri maupun internasional. Kami sangat bersemangat melihat antusiasme masyarakat yang hadir dan seniman yang tampil di panggung demi panggung festival ini," ujar Rizal Hadi, Founder Festival Folkfest Ubud.

Memang di dalam Ubud Folkfest ini, Rizal tak mengemban tanggung jawabnya sendirian. Festival ini mempunyai dua orang Founder. Ida Bagus Oka Genijaya, salah satunya. Dari kacamatanya, tersingkap geliat Ubud yang sudah seharusnya merawat kebudayaan. 

"Ubud adalah tempat yang kaya akan kebudayaan dan seni, dan melalui Folkfest, kita memiliki kesempatan untuk merayakan dan merawat warisan budaya ini. Seni adalah bahasa universal yang dapat menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang. Melalui festival ini, kami mengajak semua orang untuk menjunjung tinggi seni dan menghargai kebudayaan yang ada di Ubud," katanya.

Bersama-sama, mari kita lestarikan dan kembangkan warisan budaya yang berharga ini, tambahnya. 

 

Pewarta : Antara NTB
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024