Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah mengembangkan implementasi program cek kesehatan berkala masyarakat yang termasuk dalam penerapan gaya hidup CERDIK untuk bisa diterapkan sampai di tingkat Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

"Sekarang kita rancang sampai ke Posyandu dengan harapan masyarakat akan aware (sadar) mengenai kondisi kesehatannya saat ini," kata Project Manager Officer Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes Syahrul Efendi kepada wartawan saat acara konferensi pers Neuropathy Awareness Week 2023 di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Minggu.
 
CERDIK, yang merupakan singkatan dari cek kesehatan berkala, enyahkan asap rokok, rajin olahraga, diet sehat dan seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres, adalah kampanye gaya hidup sehat dari Kemenkes.
 
Salah satu poin utama CERDIK adalah menghimbau masyarakat untuk melakukan cek kesehatan secara berkala, yang idealnya dilakukan satu kali sebulan atau minimal satu kali dalam enam bulan. "Cek kesehatan minimal sekali sebulan yang paling lama adalah sekali enam bulan," kata Syahrul.

Syahrul menjelaskan masyarakat bisa memanfaatkan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) untuk melakukan pengecekan faktor risiko penyakit tidak menular. Saat ini Posbindu tersedia di seluruh Puskesmas yang tersebar di Indonesia.  "Fasilitas di Puskesmas sudah punya kegiatan deteksi penyakit tertentu yang tidak menular, dengan program Posbindu dan itu bisa dilakukan di puskesmas," kata Syahrul.

Dia menambahkan data kondisi kesehatan masyarakat dari fasilitas kesehatan kemudian diintegrasikan ke dalam platform SATUSEHAT yang merupakan versi pembaruan dari PeduliLindungi. Dalam platform tersebut, pengguna dapat mengetahui informasi mengenai data rekam medis, pelayanan kesehatan, hingga ketersediaan obat.

Baca juga: Tak ada batas aman merokok
Baca juga: Makanan calon haji pasti penuhi syarat kesehatan
 
Syahrul menjelaskan saat ini program pengecekan kesehatan di Posyandu masih dalam tahap pengembangan dan baru diterapkan di sebagian kota dan kabupaten. Dia berharap program tersebut bisa tersedia di seluruh Posyandu di Indonesia.



 

Pewarta : Farhan Arda Nugraha
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024