Mataram (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga (Persero) memberikan bantuan kepada kelompok masyarakat yang peduli terhadap upaya pelestarian fauna laut dilindungi jenis penyu di Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Area Manager Comm Rel & CSR, Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Ahad Rahedi, di Mataram, Senin, menjelaskan konservasi penyu di Pulau Lombok, sejalan dengan program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga, melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Lombok (BIL).
"Kami mulai melaksanakan program CSR untuk konservasi penyu di Pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara sejak 2021. Dalam perencanaan, programnya akan berjalan selama lima tahun," katanya.
Pertamina Patra Niaga, DPPU BIL, kata dia, memberikan bantuan tahap awal berupa fasilitasi pembentukan Turtle Conservation Community (TCC) di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara.
Bantuan berikutnya berupa sarana dan prasarana penetasan telur penyu, yakni satu unit mesin inkubator.
"Anggaran CSR sesuai peta jalan sebesar Rp100 hingga Rp200 juta per tahun, tapi kita lihat sesuai dengan perkembangan rencana tata kelola waktu untuk programnya itu," ujarnya.
Ahad berharap dengan adanya wadah kelembagaan komunitas pelestarian penyu, akan mengubah cara pandang masyarakat tentang pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati, khususnya tukik jenis tertentu yang bersandar di Pantai Nipah untuk bertelur setiap tahunnya.
Sejak Pertamina Patra Niaga, DPPU BIL, memberikan dukungan kepada pengelola TCC sudah 200 butir telur tukik yang berhasil ditetaskan kemudian dilepasliarkan ke perairan laut.
"Di beberapa daerah telur penyu itu masih ditemukan menjadi komoditas yang menarik untuk diperjualbelikan. Harapan kami dengan adanya TCC, bisa mengubah cara pandang masyarakat khususnya di Pantai Nipah, NTB, maupun di seluruh Indonesia," ucap Ahad.
Dewan Pembina TCC Pantai Nipah, Saparindi, mengatakan TCC sebagai lembaga konservasi penyu sudah menjadi tempat belajar bagi masyarakat umum dan pelajar dari berbagai daerah.
Adanya konservasi penyu di Pantai Nipah juga menjadi daya tarik wisatawan untuk datang berkunjung. Hal itu, tidak saja berdampak terhadap sosialisasi tentang pelestarian lingkungan dan hewan dilindungi, tetapi juga memiliki dampak ekonomi bagi warga lokal.
Baca juga: Pertamina bersama kelompok masyarakat bersihkan kawasan wisata Pantai Nipah Lombok Utara
Baca juga: Gencar lakukan penanganan kegawatdaruratan oleh Pertamina Ambon
"Dengan kegiatan seperti ini, orang luar datang berwisata sambil memperoleh edukasi tentang penyu. Jadi upaya pelestarian lingkungan jalan, ekonomi masyarakat juga jalan," katanya.
Area Manager Comm Rel & CSR, Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus, Ahad Rahedi, di Mataram, Senin, menjelaskan konservasi penyu di Pulau Lombok, sejalan dengan program tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) Pertamina Patra Niaga, melalui Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) Bandara Internasional Lombok (BIL).
"Kami mulai melaksanakan program CSR untuk konservasi penyu di Pantai Nipah, Kabupaten Lombok Utara sejak 2021. Dalam perencanaan, programnya akan berjalan selama lima tahun," katanya.
Pertamina Patra Niaga, DPPU BIL, kata dia, memberikan bantuan tahap awal berupa fasilitasi pembentukan Turtle Conservation Community (TCC) di Pantai Nipah, Desa Malaka, Kabupaten Lombok Utara.
Bantuan berikutnya berupa sarana dan prasarana penetasan telur penyu, yakni satu unit mesin inkubator.
"Anggaran CSR sesuai peta jalan sebesar Rp100 hingga Rp200 juta per tahun, tapi kita lihat sesuai dengan perkembangan rencana tata kelola waktu untuk programnya itu," ujarnya.
Ahad berharap dengan adanya wadah kelembagaan komunitas pelestarian penyu, akan mengubah cara pandang masyarakat tentang pentingnya pelestarian keanekaragaman hayati, khususnya tukik jenis tertentu yang bersandar di Pantai Nipah untuk bertelur setiap tahunnya.
Sejak Pertamina Patra Niaga, DPPU BIL, memberikan dukungan kepada pengelola TCC sudah 200 butir telur tukik yang berhasil ditetaskan kemudian dilepasliarkan ke perairan laut.
"Di beberapa daerah telur penyu itu masih ditemukan menjadi komoditas yang menarik untuk diperjualbelikan. Harapan kami dengan adanya TCC, bisa mengubah cara pandang masyarakat khususnya di Pantai Nipah, NTB, maupun di seluruh Indonesia," ucap Ahad.
Dewan Pembina TCC Pantai Nipah, Saparindi, mengatakan TCC sebagai lembaga konservasi penyu sudah menjadi tempat belajar bagi masyarakat umum dan pelajar dari berbagai daerah.
Adanya konservasi penyu di Pantai Nipah juga menjadi daya tarik wisatawan untuk datang berkunjung. Hal itu, tidak saja berdampak terhadap sosialisasi tentang pelestarian lingkungan dan hewan dilindungi, tetapi juga memiliki dampak ekonomi bagi warga lokal.
Baca juga: Pertamina bersama kelompok masyarakat bersihkan kawasan wisata Pantai Nipah Lombok Utara
Baca juga: Gencar lakukan penanganan kegawatdaruratan oleh Pertamina Ambon
"Dengan kegiatan seperti ini, orang luar datang berwisata sambil memperoleh edukasi tentang penyu. Jadi upaya pelestarian lingkungan jalan, ekonomi masyarakat juga jalan," katanya.