Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, telah rampung mendistribusikan bantuan beras kepada 38.015 keluarga penerima manfaat (KPM) di daerah itu, dengan tingkat serapan 100 persen.
"Alhamdulillah, serapan bantuan beras kepada 38.015 KPM di Kota Mataram sudah mencapai 100 persen. Jatah terakhir bulan Juni 2023, selesai kita bagi pada 14-16 Juni," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram H Lalu Johari di Mataram, Rabu.
Menurutnya, bantuan beras tersebut merupakan program pemerintah pusat melalui Bulog NTB selama tiga bulan yakni mulai April, Mei, dan Juni, dengan jatah masing-masing KPM sebanyak 10 kilogram per bulan.
"Sebanyak 38.015 KPM penerima bantuan beras ini merupakan sasaran program keluarga harapan (PKH)," katanya.
Dikatakan, program bantuan beras itu merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengendalikan inflasi sebab jika pemerintah memberikan bantuan langsung tunai maka masyarakat akan berbondong-bondong membeli beras sehingga bisa memicu inflasi.
"Kalau bantuan langsung berupa beras, bisa lebih tepat sasaran," katanya.
Pendistribusian bantuan beras kepada 38.015 KPM di Kota Mataram, katanya, dilakukan melalui 50 kelurahan dan kelurahan melakukan pembagian sesuai dengan formula masing-masing agar tidak terjadi antrean panjang.
"Dalam pembagian beras melalui kelurahan, ada yang membuat jadwal untuk masing-masing penerima sesuai lingkungan agar tidak berkerumun," katanya.
Johari mengatakan, berdasarkan informasi stok beras cadangan pangan di Bulog NTB saat ini pada posisi 47 ribu ton. Stok tersebut dapat dikeluarkan ketika terjadi bencana kerawanan pangan.
Namun sejauh ini posisi kerawanan pangan di daerah ini belum ada. Selain itu, informasi dari Bulog NTB akan ada bantuan beras tahap berikutnya dari pemerintah pusat.
"Bantuan beras yang sudah dilaksanakan tiga bulan, akan berlanjut ke bulan selanjutnya. Tapi untuk kepastiannya kami belum dapat informasi," katanya menambahkan.
"Alhamdulillah, serapan bantuan beras kepada 38.015 KPM di Kota Mataram sudah mencapai 100 persen. Jatah terakhir bulan Juni 2023, selesai kita bagi pada 14-16 Juni," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram H Lalu Johari di Mataram, Rabu.
Menurutnya, bantuan beras tersebut merupakan program pemerintah pusat melalui Bulog NTB selama tiga bulan yakni mulai April, Mei, dan Juni, dengan jatah masing-masing KPM sebanyak 10 kilogram per bulan.
"Sebanyak 38.015 KPM penerima bantuan beras ini merupakan sasaran program keluarga harapan (PKH)," katanya.
Dikatakan, program bantuan beras itu merupakan salah satu strategi pemerintah untuk mengendalikan inflasi sebab jika pemerintah memberikan bantuan langsung tunai maka masyarakat akan berbondong-bondong membeli beras sehingga bisa memicu inflasi.
"Kalau bantuan langsung berupa beras, bisa lebih tepat sasaran," katanya.
Pendistribusian bantuan beras kepada 38.015 KPM di Kota Mataram, katanya, dilakukan melalui 50 kelurahan dan kelurahan melakukan pembagian sesuai dengan formula masing-masing agar tidak terjadi antrean panjang.
"Dalam pembagian beras melalui kelurahan, ada yang membuat jadwal untuk masing-masing penerima sesuai lingkungan agar tidak berkerumun," katanya.
Johari mengatakan, berdasarkan informasi stok beras cadangan pangan di Bulog NTB saat ini pada posisi 47 ribu ton. Stok tersebut dapat dikeluarkan ketika terjadi bencana kerawanan pangan.
Namun sejauh ini posisi kerawanan pangan di daerah ini belum ada. Selain itu, informasi dari Bulog NTB akan ada bantuan beras tahap berikutnya dari pemerintah pusat.
"Bantuan beras yang sudah dilaksanakan tiga bulan, akan berlanjut ke bulan selanjutnya. Tapi untuk kepastiannya kami belum dapat informasi," katanya menambahkan.