Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan mengolaborasikan kegiatan bazar gerakan pangan murah (GPM) dan pasar rakyat sebagai upaya menekan inflasi di kota ini.
"Dua kegiatan tersebut akan kita kolaborasikan untuk dilaksanakan setiap bulan sebagai upaya menekan inflasi di Kota Mataram," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Senin.
Hal tersebut disampaikan Sekda sesuai mengikuti pencanangan GPM serentak se-Indonesia secara virtual sekaligus memantau kegiatan GPM tingkat Kota Mataram di Halaman Kantor Lurah Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela.
Di Kota Mataram, menurutnya, GPM di bawah koordinator Dinas Ketahanan Pangan sebenarnya sudah berjalan hampir dua tahun. GPM dilaksanakan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait seperti Bank Indonesia, tim pengendalian inflasi daerah (TPID), dan distributor bahan pokok. "Kegiatan tersebut dinilai efektif dalam melakukan pengendalian harga," katanya.
Sementara, kegiatan pasar rakyat juga tetap dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram. Selain melibatkan distributor bahan pokok, pasar rakyat juga melibatkan retail modern dan pasar tani.
Dengan demikian, jumlah peserta di pasar rakyat bisa mencapai di atas 30 pelaku usaha sedangkan di GPM sekitar 14 distributor. "Karena itu, dua kegiatan itu akan kita kolaborasikan untuk tetap digelar tidak hanya menjelang hari raya keagamaan saja, tapi kita bisa gelar setiap bulan guna menekan inflasi," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mataram, tambahnya, inflasi Kota Mataram saat ini "year on year" (y-on-y) sebesar 3,94 atau di bawah inflasi nasional sebesar 4. "Untuk terus menekan inflasi tersebut, kita harus terus melakukan berbagai upaya pengendalian harga," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram H Lalu Johari sebelumnya mengatakan, bazar GPM ini merupakan gerakan serentak yang hari ini dicanangkan oleh pemerintah secara nasional. "Untuk bazar GPM, kami melibatkan sekitar 14 distributor yang menjual kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar," katanya.
Dikatakan, harga pangan di pasar saat ini mengalami fluktuatif yang dipengaruhi oleh pasokan dan ketersediaan serta kebutuhan masyarakat yang meningkat menjelang Hari Raya Idul Adha. "Karena itu, kami harapkan bazar GPM ini bisa membantu masyarakat membeli kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar," katanya.
Setelah pencanangan ini, lanjut Johari, bazar GPM akan dilaksanakan di enam kecamatan lainnya se-Kota Mataram secara bergantian. "Setelah di Kelurahan Kekalik Jaya, kita masih ada kuota enam lokasi kegiatan lagi. Untuk lokasinya akan kita koordinasikan dengan camat dan lurah agar bisa tepat sasaran," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram sebut perputaran uang di pasar rakyat Rp189 juta lebih
Baca juga: Satpol PP NTB menggelar pasar rakyat menjelang puasa Ramadhan 1444 H
Beberapa harga pangan yang dijual di bazar GPM antara lain, beras medium Rp44.000 per 5 kilogram, beras premium Rp59.000 per 5 kilogram, gula pasir Rp13.200-Rp13.500 per kilogram, daging ayam broiler Rp33.000-Rp37.000 per kilogram.
Sedangkan, telur Rp50.000-Rp55.000 per 30 butir, cabai rawit Rp28.000-Rp30.000 per kilogram, bawang merah Rp28.000-Rp30.000 per kilogram, minyak goreng dijual Rp14.000-Rp16.000 per liter tergantung merek. "Harga di GPM ini memiliki selisih lebih murah Rp1.000-5.000 dibandingkan harga pasar. Karena itu, kita harapkan kegiatan GPM bisa membantu masyarakat mendapat pangan murah," katanya.
"Dua kegiatan tersebut akan kita kolaborasikan untuk dilaksanakan setiap bulan sebagai upaya menekan inflasi di Kota Mataram," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Mataram Lalu Alwan Basri di Mataram, Senin.
Hal tersebut disampaikan Sekda sesuai mengikuti pencanangan GPM serentak se-Indonesia secara virtual sekaligus memantau kegiatan GPM tingkat Kota Mataram di Halaman Kantor Lurah Kekalik Jaya, Kecamatan Sekarbela.
Di Kota Mataram, menurutnya, GPM di bawah koordinator Dinas Ketahanan Pangan sebenarnya sudah berjalan hampir dua tahun. GPM dilaksanakan berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait seperti Bank Indonesia, tim pengendalian inflasi daerah (TPID), dan distributor bahan pokok. "Kegiatan tersebut dinilai efektif dalam melakukan pengendalian harga," katanya.
Sementara, kegiatan pasar rakyat juga tetap dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram. Selain melibatkan distributor bahan pokok, pasar rakyat juga melibatkan retail modern dan pasar tani.
Dengan demikian, jumlah peserta di pasar rakyat bisa mencapai di atas 30 pelaku usaha sedangkan di GPM sekitar 14 distributor. "Karena itu, dua kegiatan itu akan kita kolaborasikan untuk tetap digelar tidak hanya menjelang hari raya keagamaan saja, tapi kita bisa gelar setiap bulan guna menekan inflasi," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Mataram, tambahnya, inflasi Kota Mataram saat ini "year on year" (y-on-y) sebesar 3,94 atau di bawah inflasi nasional sebesar 4. "Untuk terus menekan inflasi tersebut, kita harus terus melakukan berbagai upaya pengendalian harga," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Mataram H Lalu Johari sebelumnya mengatakan, bazar GPM ini merupakan gerakan serentak yang hari ini dicanangkan oleh pemerintah secara nasional. "Untuk bazar GPM, kami melibatkan sekitar 14 distributor yang menjual kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar," katanya.
Dikatakan, harga pangan di pasar saat ini mengalami fluktuatif yang dipengaruhi oleh pasokan dan ketersediaan serta kebutuhan masyarakat yang meningkat menjelang Hari Raya Idul Adha. "Karena itu, kami harapkan bazar GPM ini bisa membantu masyarakat membeli kebutuhan pokok dengan harga di bawah harga pasar," katanya.
Setelah pencanangan ini, lanjut Johari, bazar GPM akan dilaksanakan di enam kecamatan lainnya se-Kota Mataram secara bergantian. "Setelah di Kelurahan Kekalik Jaya, kita masih ada kuota enam lokasi kegiatan lagi. Untuk lokasinya akan kita koordinasikan dengan camat dan lurah agar bisa tepat sasaran," katanya.
Baca juga: Disdag Mataram sebut perputaran uang di pasar rakyat Rp189 juta lebih
Baca juga: Satpol PP NTB menggelar pasar rakyat menjelang puasa Ramadhan 1444 H
Beberapa harga pangan yang dijual di bazar GPM antara lain, beras medium Rp44.000 per 5 kilogram, beras premium Rp59.000 per 5 kilogram, gula pasir Rp13.200-Rp13.500 per kilogram, daging ayam broiler Rp33.000-Rp37.000 per kilogram.
Sedangkan, telur Rp50.000-Rp55.000 per 30 butir, cabai rawit Rp28.000-Rp30.000 per kilogram, bawang merah Rp28.000-Rp30.000 per kilogram, minyak goreng dijual Rp14.000-Rp16.000 per liter tergantung merek. "Harga di GPM ini memiliki selisih lebih murah Rp1.000-5.000 dibandingkan harga pasar. Karena itu, kita harapkan kegiatan GPM bisa membantu masyarakat mendapat pangan murah," katanya.