Frankfurt (ANTARA) - Saham-saham Jerman berakhir lebih tinggi pada perdagangan Rabu (28/6) waktu setempat, memperpanjang keuntungan untuk hari kedua berturut-turut, dengan indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt bertambah 0,54 persen atau 102,14 poin menjadi menetap di 15.949,00 poin.
Indeks DAX 40 bangkit 0,21 persen atau 33,80 poin menjadi 15.846,86 poin pada Selasa (27/6), setelah menyusut 0,11 persen atau 16,88 poin menjadi 15.813,06 poin pada Senin (26/6), dan jatuh 0,99 persen atau 158,22 poin menjadi 15.829,94 poin pada Jumat (23/6).
Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, sebanyak 35 saham berhasil mencatat keuntungan, sementara lima saham sisanya mengalami kerugian.
Bursa Efek Frankfurt terhitung sejak 20 September 2021 secara resmi memperluas komponen indeks DAX 30 menjadi 40 saham atau menjadi indeks DAX 40. Siemens Energy GA, perusahaan energi multinasional yang menawarkan pembangkit listrik dan transmisi, konsultasi teknis, serta pengoperasian dan pemeliharaan melambung 6,74 persen, menjadi pencetak keuntungan terbesar (top gainer) dari saham-saham unggulan atau blue chips.
Disusul oleh saham perusahaan yang memproduksi dan memasarkan peralatan dan komponen elektronik presisi Jerman Sartorius AG melonjak 3,77 persen; serta perusahaan industri otomotif dan senjata Jerman yang berkantor pusat di Dusseldorf, Rheinmetall AG, terangkat 2,59 persen.
Pada sisi lain, Zalando SE, sebuah perusahaan yang menyediakan penjualan aksesoris fesyen untuk pria adan wanita secara daring mencatat kerugian paling besar (top loser) di antara saham-saham unggulan, dengan harga sahamnya tergelincir 5,76 persen.
Baca juga: Saham Inggris rugi hari keenam, indeks tergerus 0,11 persen
Baca juga: Saham Inggris ditutup menguat, indeks terkerek naik
Diikuti oleh saham perusahaan Jerman yang memproduksi bahan baku poliuretan dan polikarbonat Covestro AG merosot 3,27 persen; serta perusahaan teknologi dan manufaktur yang berfokus pada bidang elektrifikasi, otomasi, dan digitalisasi Siemens AG kehilangan 3,07 persen.