Bangkalan (ANTARA) - Dinas Peternakan (Disnak) Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, menerjunkan tim guna memantau penyembelihan hewan kurban di berbagai masjid dan mushala, Kamis. "Tim yang kami terjunkan kali ini dari penyuluh peternakan dan dokter hewan di Dinas Peternakan Pemkab Bangkalan ini," kata Kepala Disnak Pemkab Bangkalan Ahmad Hafid.
Salah satu lokasi penyembelihan hewan kurban yang diperiksa oleh tim khusus Disnak Bangkalan ini di Masjid At-Taqwa Bangkalan. Di lokasi ini, tim melakukan pemeriksaan secara antemortem dan postmortem.
Menurut Hafid, pemeriksaan antemortem adalah jenis pemeriksaan yang dilakukan petugas dengan cara melakukan evaluasi visual dan fisik hewan, seperti melihat tanda-tanda penyakit, memeriksa kondisi kulit, mata, hidung, dan sistem pernapasan.
"Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa hewan ternak tersebut bebas dari penyakit yang dapat membahayakan kesehatan manusia saat mengonsumsi dagingnya, serta memberikan rasa aman pada masyarakat saat melaksanakan ibadah kurban," katanya.
Sedangkan yang dimaksud dengan pemeriksaan postmortem adalah jenis pemeriksaan kesehatan hewan dengan melihat pada bagian dalam tubuh hewan kurban. "Jenis pemeriksaan ini setelah penyelesaian penyembelihan, dan pemeriksaan dilakukan terhadap kepala, atau bagian jeroan hewan itu," kata dia.
Selain memantau ke masjid dan yayasan, Dinas Peternakan juga melakukan proses pemeriksaan kesehatan hewan seperti wajib eartag dan vaksinasi. Kepala Disnak Ahmad Hafid menjelaskan pemeriksaan oleh tim ini dengan cara berkeliling mendatangi semua lokasi penyembelihan hewan kurban, baik di masjid, mushala, ataupun lembaga pendidikan dan pondok pesantren.
Baca juga: Aman ketersediaan hewan kurban Idul Adha di NTB
Baca juga: Sapi kurban bantuan Presiden diserahkan ke Singkil
"Pemeriksaan mulai hari ini hingga tiga hari ke depan. Berdasarkan laporan yang kami terima, pada pemeriksaan hari pertama ini, tidak ditemukan hewan kurban yang terkena penyakit," katanya menjelaskan.*
Salah satu lokasi penyembelihan hewan kurban yang diperiksa oleh tim khusus Disnak Bangkalan ini di Masjid At-Taqwa Bangkalan. Di lokasi ini, tim melakukan pemeriksaan secara antemortem dan postmortem.
Menurut Hafid, pemeriksaan antemortem adalah jenis pemeriksaan yang dilakukan petugas dengan cara melakukan evaluasi visual dan fisik hewan, seperti melihat tanda-tanda penyakit, memeriksa kondisi kulit, mata, hidung, dan sistem pernapasan.
"Tujuan utamanya adalah memastikan bahwa hewan ternak tersebut bebas dari penyakit yang dapat membahayakan kesehatan manusia saat mengonsumsi dagingnya, serta memberikan rasa aman pada masyarakat saat melaksanakan ibadah kurban," katanya.
Sedangkan yang dimaksud dengan pemeriksaan postmortem adalah jenis pemeriksaan kesehatan hewan dengan melihat pada bagian dalam tubuh hewan kurban. "Jenis pemeriksaan ini setelah penyelesaian penyembelihan, dan pemeriksaan dilakukan terhadap kepala, atau bagian jeroan hewan itu," kata dia.
Selain memantau ke masjid dan yayasan, Dinas Peternakan juga melakukan proses pemeriksaan kesehatan hewan seperti wajib eartag dan vaksinasi. Kepala Disnak Ahmad Hafid menjelaskan pemeriksaan oleh tim ini dengan cara berkeliling mendatangi semua lokasi penyembelihan hewan kurban, baik di masjid, mushala, ataupun lembaga pendidikan dan pondok pesantren.
Baca juga: Aman ketersediaan hewan kurban Idul Adha di NTB
Baca juga: Sapi kurban bantuan Presiden diserahkan ke Singkil
"Pemeriksaan mulai hari ini hingga tiga hari ke depan. Berdasarkan laporan yang kami terima, pada pemeriksaan hari pertama ini, tidak ditemukan hewan kurban yang terkena penyakit," katanya menjelaskan.*