Jakarta (ANTARA) - CSR PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Foundation dengan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada (UGM) melaksanakan aksi “Nandur Bareng Untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon” di Arboretum Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta.
Pohon yang ditanam adalah Nyamplung dan Kepuh (salah satu jenis tanaman yang berpotensi guna penyerapan karbon dan penghasil buah untuk diolah menjadi biodiesel atau Energi Baru Terbarukan/EBT).
Serta Shorea selanica atau Meranti merah yang merupakan salah jenis tanaman yang berpotensi sebagai penyimpan karbon dan penjaga kelestarian hutan hujan tropis Indonesia. Keberadaan hutan mempunyai potensi yang besar mendukung pengembangan EBT. Pertamina melalui Pertamina Foundation berperan aktif dalam pengembangan bioenergi berbasis hutan energi.
Di samping itu, pembangunan hutan energi merupakan wujud komitmen Pertamina untuk mendukung program pemerintah dalam penurunan emisi atau net zero emission 2060. Demikian disampaikan Direktur SDM PT Pertamina (Persero) dan Dewan Pembina Pertamina Foundation Erry Sugiharto, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, Pertamina Foundation dan Fakultas Kehutanan UGM telah kerja sama rehabilitasi hutan “Hutan Pertamina UGM” dengan optimalisasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan di Kawasan Hutan Tujuan Khusus (KHDTK) UGM untuk pengembangan energi baru terbarukan dan serapan karbon.
Kegiatan tersebut dimulai sejak tahun 2022-2024 dengan target luasan 3.000 hektar (ha) yang secara administrasi ada di Kabupaten Blora dan Ngawi. Kegiatan ini akan berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim, pengelolaan hutan lestari, peningkatan serapan karbon, pengembangan EBT
serta, peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
Untuk memperkuat kerja sama tersebut, kedua belah pihak melaksanakan nandur bareng dalam rangka mengembalikan fungsi penyerapan karbondioksida dalam rangka memitigasi deforestasi dan degradasi hutan.
“Kegiatan pembangunan hutan energi yang akan dibangun di KHDTK (Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus) UGM juga akan mendorong keterlibatan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan-kegiatan agroforestri dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ucap Erry.
Wakil Dekan Fakultas Kehutanan UGM Dr. Widiyatno menambahkan bahwa aksi nandur bareng yang dilakukan oleh Pertamina sejalan dengan tujuan Fakultas Kehutanan UGM. Aksi yang dilakukan Pertamina dan UGM sejalan dengan tujuan Fakultas Kehutanan UGM dalam mengembangkan KHDTK UGM untuk meningkatkan produktivitas dan kelestarian hutan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
Baca juga: Pertamina tambah 1,5 juta tabung LPG 3 kilogram untuk Idul Adha
Baca juga: Pertamina Bunyu Field memiliki program pengentasan stunting
"Program-program tersebut juga diharapkan dapat mendorong alternatif produk kehutanan yang dapat mendorong peningkatan cadangan karbon dan hasil hutan bukan kayu (HHBK),” kata dia.
Pohon yang ditanam adalah Nyamplung dan Kepuh (salah satu jenis tanaman yang berpotensi guna penyerapan karbon dan penghasil buah untuk diolah menjadi biodiesel atau Energi Baru Terbarukan/EBT).
Serta Shorea selanica atau Meranti merah yang merupakan salah jenis tanaman yang berpotensi sebagai penyimpan karbon dan penjaga kelestarian hutan hujan tropis Indonesia. Keberadaan hutan mempunyai potensi yang besar mendukung pengembangan EBT. Pertamina melalui Pertamina Foundation berperan aktif dalam pengembangan bioenergi berbasis hutan energi.
Di samping itu, pembangunan hutan energi merupakan wujud komitmen Pertamina untuk mendukung program pemerintah dalam penurunan emisi atau net zero emission 2060. Demikian disampaikan Direktur SDM PT Pertamina (Persero) dan Dewan Pembina Pertamina Foundation Erry Sugiharto, dikutip dari keterangan resmi, Jakarta, Jumat.
Sebelumnya, Pertamina Foundation dan Fakultas Kehutanan UGM telah kerja sama rehabilitasi hutan “Hutan Pertamina UGM” dengan optimalisasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan di Kawasan Hutan Tujuan Khusus (KHDTK) UGM untuk pengembangan energi baru terbarukan dan serapan karbon.
Kegiatan tersebut dimulai sejak tahun 2022-2024 dengan target luasan 3.000 hektar (ha) yang secara administrasi ada di Kabupaten Blora dan Ngawi. Kegiatan ini akan berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim, pengelolaan hutan lestari, peningkatan serapan karbon, pengembangan EBT
serta, peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
Untuk memperkuat kerja sama tersebut, kedua belah pihak melaksanakan nandur bareng dalam rangka mengembalikan fungsi penyerapan karbondioksida dalam rangka memitigasi deforestasi dan degradasi hutan.
“Kegiatan pembangunan hutan energi yang akan dibangun di KHDTK (Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus) UGM juga akan mendorong keterlibatan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan-kegiatan agroforestri dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ucap Erry.
Wakil Dekan Fakultas Kehutanan UGM Dr. Widiyatno menambahkan bahwa aksi nandur bareng yang dilakukan oleh Pertamina sejalan dengan tujuan Fakultas Kehutanan UGM. Aksi yang dilakukan Pertamina dan UGM sejalan dengan tujuan Fakultas Kehutanan UGM dalam mengembangkan KHDTK UGM untuk meningkatkan produktivitas dan kelestarian hutan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.
Baca juga: Pertamina tambah 1,5 juta tabung LPG 3 kilogram untuk Idul Adha
Baca juga: Pertamina Bunyu Field memiliki program pengentasan stunting
"Program-program tersebut juga diharapkan dapat mendorong alternatif produk kehutanan yang dapat mendorong peningkatan cadangan karbon dan hasil hutan bukan kayu (HHBK),” kata dia.