Kota Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kota Bengkulu mengatakan bahwa melalui program ijazah merdeka, saat ini sekitar seratusan siswa di wilayah tersebut telah menerima ijazah yang sebelumnya ditahan pihak sekolah. "Saat ini ratusan ijazah yang telah dibebaskan melalui merdeka ijazah," ujar Wakil Wali Kota Bengkulu Dedi Wahyudi di Kota Bengkulu, Kamis.
Ia menerangkan bahwa program ijazah merdeka tidak hanya untuk sekolah menengah pertama (SMP) tapi juga untuk tingkat sekolah menengah atas (SMP) dan universitas di Kota Bengkulu. Oleh karena itu, ia meminta agar pihak sekolah untuk membantu siswa mengatasi permasalahan ijazah tanpa harus melapor ke Pemerintah Kota Bengkulu. "Namun jika pihak sekolah tidak dapat membantu dapat menghubungi Pemerintah Kota Bengkulu dan tim akan menyelesaikan permasalahan tersebut," terangnya.
Lanjut Dedy, program merdeka ijazah tersebut dilakukan guna membantu siswa yang menghadapi kendala dalam pembebasan ijazah dan memastikan setiap siswa memiliki akses penuh terhadap ijazah mereka. Sebab, beberapa waktu lalu, terdapat beberapa siswa di Kota Bengkulu mengalami kesulitan dalam membebaskan ijazah dengan alasan finansial.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Bengkulu menambah anggaran sebesar Rp1 miliar untuk mendukung program ijazah merdeka di wilayah tersebut, yang sebelumnya Rp500 juta menjadi Rp1,5 miliar. Untuk masyarakat yang ijazah nya ditahan oleh pihak sekolah karena terkendala biaya bisa langsung menghubungi dirinya melalui via media sosial seperti TikTok, atau langsung mengirimkan pesan via WhatsApp.
Baca juga: Sakit hati sering dibuli oleh rekan dan guru, Siswa membakar sekolah di Temanggung
Baca juga: Pemkot Mataram mengoptimalkan jalur zonasi untuk pemerataan siswa
Baca juga: Sakit hati sering dibuli oleh rekan dan guru, Siswa membakar sekolah di Temanggung
Baca juga: Pemkot Mataram mengoptimalkan jalur zonasi untuk pemerataan siswa
Melalui anggaran tersebut, diharapkan dapat membantu membebaskan ijazah para siswa yang kurang mampu tersebut di Kota Bengkulu. Kemudian, anggaran yang telah disiapkan akan digunakan untuk membayar biaya pembebasan ijazah yang tertunda agar para siswa tersebut menerima ijazah mereka tanpa ada persoalan khususnya terkait finansial.
Dedi menjelaskan bahwa dengan program pembebasan atau merdeka ijazah dapat membantu siswa di Kota Bengkulu untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya atau mencari pekerjaan dengan memiliki bukti pendidikan formal.