Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, mendapatkan bantuan konstruksi panggung pementasan yang sudah digunakan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN 2023 di Bali.
"Bantuan panggung pementasan itu kita dapatkan dari pihak penyelenggara acara atau EO (event organizer) KTT ASEAN Bali 2023, dan saat ini dalam tahap pemasangan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Senin.
Menurutnya, panggung pementasan tersebut memiliki panjang 12 meter dan tinggi 10 meter, bentuknya mirip seperti konstruksi panggung pementasan di Taman Loang Baloq, Sekarbela.
Bantuan konstruksi panggung tersebut, saat ini dalam tahap pemasangan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan persisnya bagian timur "becingah" (aula) di RTH tersebut.
"Kami bersyukur dapat bantuan ini, karena kalau buat sendiri nilainya bisa ratusan juta. Yah, sekitar Rp300 jutaan lah kalau buat sendiri," katanya.
Namun demikian, lanjut Denny, bantuan konstruksi panggung yang akan diberikan itu hanya bagian atas, sedangkan bagian bawah akan dibuat mandiri oleh Pemerintah Kota Mataram.
"Kebutuhan anggaran untuk membuat bagian bawahnya, tidak lebih dari Rp100 juta," katanya.
Dikatakan, sejauh ini pihaknya tidak tahu secara pasti alasan pihak EO memberikan bantuan konstruksi panggung tersebut ke Kota Mataram.
Tapi mungkin saja, katanya, karena EO melihat kondisi perkembangan Mataram dalam bidang seni budaya lokal dan modern begitu pesat sehingga membutuhkan ruang kreatif yang lebih banyak.
Sementara, pemilihan RTH Pagutan sebagai lokasi pemasangan panggung itu sebagai upaya pemerataan fasilitas pementasan seni dan budaya dan memecah keramaian.
"Saat ini kita sudah punya panggung di Taman Sangkareang, Loang Baloq, dan sebentar lagi terbangun di Udayana. Jadi kita ingin di bagian selatan juga ada," katanya.
Setelah proses pemasangan konstruksi panggung selesai, tambahnya. diharapkan masyarakat atau para pelaku seni dan budaya bisa memanfaatkan secara maksimal fasilitas tersebut.
"Bantuan panggung pementasan itu kita dapatkan dari pihak penyelenggara acara atau EO (event organizer) KTT ASEAN Bali 2023, dan saat ini dalam tahap pemasangan," kata Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram H Nizar Denny Cahyadi di Mataram, Senin.
Menurutnya, panggung pementasan tersebut memiliki panjang 12 meter dan tinggi 10 meter, bentuknya mirip seperti konstruksi panggung pementasan di Taman Loang Baloq, Sekarbela.
Bantuan konstruksi panggung tersebut, saat ini dalam tahap pemasangan di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Pagutan persisnya bagian timur "becingah" (aula) di RTH tersebut.
"Kami bersyukur dapat bantuan ini, karena kalau buat sendiri nilainya bisa ratusan juta. Yah, sekitar Rp300 jutaan lah kalau buat sendiri," katanya.
Namun demikian, lanjut Denny, bantuan konstruksi panggung yang akan diberikan itu hanya bagian atas, sedangkan bagian bawah akan dibuat mandiri oleh Pemerintah Kota Mataram.
"Kebutuhan anggaran untuk membuat bagian bawahnya, tidak lebih dari Rp100 juta," katanya.
Dikatakan, sejauh ini pihaknya tidak tahu secara pasti alasan pihak EO memberikan bantuan konstruksi panggung tersebut ke Kota Mataram.
Tapi mungkin saja, katanya, karena EO melihat kondisi perkembangan Mataram dalam bidang seni budaya lokal dan modern begitu pesat sehingga membutuhkan ruang kreatif yang lebih banyak.
Sementara, pemilihan RTH Pagutan sebagai lokasi pemasangan panggung itu sebagai upaya pemerataan fasilitas pementasan seni dan budaya dan memecah keramaian.
"Saat ini kita sudah punya panggung di Taman Sangkareang, Loang Baloq, dan sebentar lagi terbangun di Udayana. Jadi kita ingin di bagian selatan juga ada," katanya.
Setelah proses pemasangan konstruksi panggung selesai, tambahnya. diharapkan masyarakat atau para pelaku seni dan budaya bisa memanfaatkan secara maksimal fasilitas tersebut.