Pekanbaru (ANTARA) - Gubernur Riau Syamsuar bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menanam pohon kelor karena berdasarkan penelitian daun pada tanaman ini banyak mengandung vitamin dan mineral yang baik bagi kesehatan.
"Bahkan satu mangkuk daun kelor atau setara dengan 21 gram mengandung protein nabati, sebanyak 2 gram maka sangat baik meningkatkan produksi ASI bagi ibu menyusui dan diyakini bisa membantu menurunkan angka stunting," kata Gubernur Riau Syamsuar dari Pelalawan, Selasa.
Menurut Syamsuar berdasarkan penelitian lagi vitamin yang dikandung daun kelor adalah vitamin B6, vitamin B2, vitamin C, vitamin A, zat besi, dan magnesium. Selain itu kata gubernur daun kelor dapat membunuh sel yang telah mati dan mencegah tumbuhnya sel kanker. Manfaat daun kelor untuk kesehatan tersebut diduga berkat kandungan antioksidannya yang dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.
"Karena itu mari kita budayakan menanam pohon kelor karena tanaman kelor dikenal dengan tanaman yang memiliki segudang manfaat. Tanaman dengan nama latin moringa oleifera ini juga dipercaya bisa atasi masalah stunting," katanya.
Untuk mendapatkan banyak manfaatnya, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Bupati Pelalawan, Zukri Misran, Presiden Direktur PT RAPP, Sihol Aritonang melakukan penanaman bersama tanaman kelor secara simbolis di halaman belakang Puskesmas Berkilau Pangkalan Kerinci II, Kabupaten Pelalawan.
Bupati Pelalawan Zukri Misran mengatakan telah mempersiapkan salah satu strategi untuk mengatasi permasalahan stunting, yakni dengan cara memerintahkan kader Posyandu untuk memberikan nutrisi kelor kepada masyarakat Pelalawan setiap dua kali dalam seminggu.
Baca juga: Kawasan hutan di Loteng ditanami pohon kelor
Baca juga: PNM PKU nasabah Mekaar studi banding ke Lombok
"Kami menggerakkan kader posyandu memberikan nutrisi kelor dua kali seminggu kepada ibu menyusui, baduta dan balita berpotensi stunting dan beresiko stunting. Gerakan menanam pohon kelor harus terus digiatkan sebagai bentuk aksi intervensi dari sektor hulu," demikian Misran.
"Bahkan satu mangkuk daun kelor atau setara dengan 21 gram mengandung protein nabati, sebanyak 2 gram maka sangat baik meningkatkan produksi ASI bagi ibu menyusui dan diyakini bisa membantu menurunkan angka stunting," kata Gubernur Riau Syamsuar dari Pelalawan, Selasa.
Menurut Syamsuar berdasarkan penelitian lagi vitamin yang dikandung daun kelor adalah vitamin B6, vitamin B2, vitamin C, vitamin A, zat besi, dan magnesium. Selain itu kata gubernur daun kelor dapat membunuh sel yang telah mati dan mencegah tumbuhnya sel kanker. Manfaat daun kelor untuk kesehatan tersebut diduga berkat kandungan antioksidannya yang dapat mencegah kerusakan sel akibat radikal bebas.
"Karena itu mari kita budayakan menanam pohon kelor karena tanaman kelor dikenal dengan tanaman yang memiliki segudang manfaat. Tanaman dengan nama latin moringa oleifera ini juga dipercaya bisa atasi masalah stunting," katanya.
Untuk mendapatkan banyak manfaatnya, Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar, Bupati Pelalawan, Zukri Misran, Presiden Direktur PT RAPP, Sihol Aritonang melakukan penanaman bersama tanaman kelor secara simbolis di halaman belakang Puskesmas Berkilau Pangkalan Kerinci II, Kabupaten Pelalawan.
Bupati Pelalawan Zukri Misran mengatakan telah mempersiapkan salah satu strategi untuk mengatasi permasalahan stunting, yakni dengan cara memerintahkan kader Posyandu untuk memberikan nutrisi kelor kepada masyarakat Pelalawan setiap dua kali dalam seminggu.
Baca juga: Kawasan hutan di Loteng ditanami pohon kelor
Baca juga: PNM PKU nasabah Mekaar studi banding ke Lombok
"Kami menggerakkan kader posyandu memberikan nutrisi kelor dua kali seminggu kepada ibu menyusui, baduta dan balita berpotensi stunting dan beresiko stunting. Gerakan menanam pohon kelor harus terus digiatkan sebagai bentuk aksi intervensi dari sektor hulu," demikian Misran.