Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Sukabumi, Jawa Barat menyiagakan truk tangki air bersih untuk mengatasi kekeringan dan kesulitan masyarakat mendapatkan air bersih pada puncak El Nino di daerah itu yang diperkirakan pada Agustus 2023.
"Truk tangki tersebut disiagakan untuk menyalurkan air bersih ke sejumlah lokasi yang berpotensi kekurangan atau kesulitan air bersih," kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kota Sukabumi Imran Whardani di Sukabumi, Rabu.
Ia menjelaskan dalam menghadapi dampak musim kemarau sudah dilakukan pembahasan tingkat PMI Pusat dan Provinsi Jabar melalui rapat koordinasi menyangkut hal tersebut. Walaupun hingga saat ini belum ada laporan dan permintaan air bersih dari beberapa wilayah di Kota Sukabumi, kata dia, kesiapsiagaan harus tetap dilaksanakan sebagai antisipasi dan pemetaan daerah rawan.
Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi dan PDAM setempat untuk respons distribusi air bersih. Pria yang saat ini juga menjabat sebagai Kepala Dishub Kota Sukabumi itu, menambahkan pihaknya juga terus melakukan kampanye hemat air melalui saluran media informasi dan media sosial, sebagai salah satu upaya kesiapsiagaan menghadapi ancaman kekeringan. "Upaya penguatan lain, yakni kampanye hemat air dengan memanen air hujan dan memanfaatkan air limbah rumah tangga yang relatif bersih," katanya.
Imran mengatakan koordinasi multipihak dalam penyiapan alternatif kebijakan pemenuhan kebutuhan air di masyarakat melalui penyiapan sumur bor dan pengaturan distribusi air sudah dirancang oleh pihaknya.
Baca juga: Ngawi daerah penyangga dampak El Nino
Baca juga: Bapanas to develop food early warning system to counter El Nino
Baca juga: Ngawi daerah penyangga dampak El Nino
Baca juga: Bapanas to develop food early warning system to counter El Nino
Namun, katanya, hal yang paling penting warga saat ini menghemat penggunaan air bersih dan memanfaatkan air hujan dengan cara menampung untuk cadangan pemenuhan kebutuhan pada puncak El Nino. "Jika terjadi kekeringan dan kesulitan air bersih masyarakat bisa memanfaatkan air hujan yang dicadangkan tersebut," katanya.