Mataram (ANTARA) - Perhimpunan Mahasiswa Pecinta Alam (PMPA) PALAWA Unpad menuntaskan kegiatan pengumpulan data dan pembuatan peta jeram Sungai Ayung bersama 3 mapala di Bali, Wanaprasta Dharma (Universitas Udayana), Bhuana Giri (Universitas Mahasaraswati) dan Citta Mandala (Universitas Warmadewa).

Kegiatan yang didukung oleh produsen kayak di tanah air, Boogie dan Yayasan PALAWA Indonesia (YPI), berlangsung pada 3-18 Juli 2023. Sekaligus menjadi bagian dari "Ekspedisi Panaratas" dengan tema "Petualangan Kayak dan Pemetaan Morfolofi Sungai Ayung, serta Sosialisasi Pitkano sebagai Watersport Tourism di Desa Sibanggede, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali". 

Baca juga: PALAWA Unpad lakukan pemetaan morfologi di Sungai Ayung Bali

Shahiban Muzaki, anggota PMPA PALAWA Unpad yang juga mahasiswa Fakultas Teknologi Industri Pertanian Unpad, kepada ANTARA NTB, Senin, menyebutkan kegiatan tersebut diikuti oleh 13 orang menjelajahi keindahan alam di Sungai Ayung.

"Diharapkan dari kegiatan ini dapat digunakan sebagai panduan oleh para pegiat arung jeram di masa mendatang. Selama dua hari, peserta melakukan perjalanan menyusuri sungai Ayung dengan memulai dari Jalan Begawan Giri, Kedewatan, dan berakhir sebelum Dam Mambal," katanya.

Tim dalam pengarungan menggunakan dua perahu, yakni, dua kayak hardshell, dan pitkano, sebuah inflatable kayak yang dikembangkan oleh produsen Boogie. Dukungan juga diberikan dalam bentuk perahu beroda seperti Perahu Barong 380 dan pitkano jenis Apoda 215 dan Salamander 230 yang turut digunakan dalam kegiatan ini.

Pengarungan Sungai Ayung dilakukan dengan penuh semangat dan kehati-hatian. Peserta harus mengatasi tantangan alam, seperti arus deras dan jeram-jeram yang menantang, katanya.

Tim beradaptasi dengan medan yang berubah-ubah, menjaga keseimbangan dan saling bekerja sama untuk mengatasi rintangan. Selama perjalanan, peserta mengumpulkan data dan mencatat informasi tentang jeram-jeram yang ada di sepanjang sungai Ayung.

Setelah pengarungan selesai, tim akan mengolah data yang telah dikumpulkan menjadi peta jeram. Pemetaan ini melibatkan identifikasi jeram, tingkat kesulitan, dan karakteristik lainnya yang akan berguna bagi para penggemar arung jeram di masa depan, kata dia.

Diharapkan peta jeram ini dapat digunakan sebagai panduan untuk kegiatan arung jeram yang aman dan meminimalkan resiko yang akan terjadi.


Kegiatan ini juga didukung oleh Yayasan Palawa Indonesia. Melalui dukungan berbagai pihak sponsor, harapannya kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat jangka panjang bagi banyak kalangan. 

Kegiatan pengarungan dan pemetaan Sungai Ayung ini merupakan contoh nyata kolaborasi antara berbagai pihak yang peduli terhadap kelestarian alam. Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya menjaga dan melindungi lingkungan alam semakin meningkat. 

"Dengan semangat dan komitmen yang tinggi, diharapkan kegiatan serupa dapat terus dilakukan di berbagai sungai lainnya sehingga kelestarian sungai dapat tetap terjaga," katanya.

Pewarta : ANTARA NTB
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024