Mataram (ANTARA) - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat berkomitmen melanjutkan program pendampingan balita stunting melalui posyandu keluarga sebagai upaya percepatan penurunan kasus tengkes di daerah itu.
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Mataram Lale Rasminingsih Lalu Alwan Basri di Mataram, Selasa, mengatakan penanganan kasus stunting menjadi program prioritas di bidang kesehatan.
"Untuk stunting, kita sudah ada program rutin turun mendampingi kegiatan di posyandu di se-Kota Mataram. Satu OPD membina satu posyandu dengan berbagai program," katanya.
Pernyataan itu disampaikan Lale Rasminingsih seusai dikukuhkan bersama pengurus DPW Kota Mataram masa bakti 2019-2024 pada Senin (31/7), menggantikan ketua sebelumnya yang sudah masuk masa pensiun.
Dengan posisi sebelumnya dari anggota menjadi ketua, dirinya harus belajar banyak terutama dari anggota-anggota yang sudah lama berkecimpung di organisasi DWP serta para senior, termasuk Ketua DWP Kota Mataram sebelumnya.
"Prinsipnya, program yang sudah dilaksanakan pengurus sebelumnya akan kita lanjutkan, termasuk program pendampingan kasus stunting melalui posyandu," katanya.
Hal itu untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Mataram yang saat ini tercatat sebanyak 15,6 persen atau 3.999 anak.
"Sementara target penurunan stunting yang ditetapkan sebesar 14 persen, sesuai target nasional," katanya.
Khusus untuk program prioritas pada masa jabatannya, pihaknya akan lebih fokus untuk pemulihan ekonomi pelaku UMKM pascapandemi COVID-19, salah satunya aktif turun ke pelaku UMKM untuk melihat secara dekat potensi, peluang yang dimiliki setiap UMKM, termasuk kebutuhan mereka.
"Setiap ada kegiatan bazar, pelibatan UMKM kita prioritaskan," katanya.
Selain itu, akan dilakukan pembinaan pelaku UMKM dalam setiap kegiatan sebagai upaya pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Pemulihan ekonomi pasca-COVID-19, dengan pembinaan UMKM menjadi satu agenda prioritas kami, setelah dikukuhkan," katanya.
Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kota Mataram Lale Rasminingsih Lalu Alwan Basri di Mataram, Selasa, mengatakan penanganan kasus stunting menjadi program prioritas di bidang kesehatan.
"Untuk stunting, kita sudah ada program rutin turun mendampingi kegiatan di posyandu di se-Kota Mataram. Satu OPD membina satu posyandu dengan berbagai program," katanya.
Pernyataan itu disampaikan Lale Rasminingsih seusai dikukuhkan bersama pengurus DPW Kota Mataram masa bakti 2019-2024 pada Senin (31/7), menggantikan ketua sebelumnya yang sudah masuk masa pensiun.
Dengan posisi sebelumnya dari anggota menjadi ketua, dirinya harus belajar banyak terutama dari anggota-anggota yang sudah lama berkecimpung di organisasi DWP serta para senior, termasuk Ketua DWP Kota Mataram sebelumnya.
"Prinsipnya, program yang sudah dilaksanakan pengurus sebelumnya akan kita lanjutkan, termasuk program pendampingan kasus stunting melalui posyandu," katanya.
Hal itu untuk mempercepat penurunan angka stunting di Kota Mataram yang saat ini tercatat sebanyak 15,6 persen atau 3.999 anak.
"Sementara target penurunan stunting yang ditetapkan sebesar 14 persen, sesuai target nasional," katanya.
Khusus untuk program prioritas pada masa jabatannya, pihaknya akan lebih fokus untuk pemulihan ekonomi pelaku UMKM pascapandemi COVID-19, salah satunya aktif turun ke pelaku UMKM untuk melihat secara dekat potensi, peluang yang dimiliki setiap UMKM, termasuk kebutuhan mereka.
"Setiap ada kegiatan bazar, pelibatan UMKM kita prioritaskan," katanya.
Selain itu, akan dilakukan pembinaan pelaku UMKM dalam setiap kegiatan sebagai upaya pemulihan ekonomi pascapandemi COVID-19.
"Pemulihan ekonomi pasca-COVID-19, dengan pembinaan UMKM menjadi satu agenda prioritas kami, setelah dikukuhkan," katanya.