New Delhi (ANTARA) - Kementerian Luar Negeri India (MEA) menyelenggarakan kunjungan sosialisasi ke India untuk para jurnalis asing dari negara anggota G20 menjelang konferensi tingkat tinggi (KTT) Pemimpin G20 yang akan diadakan di New Delhi pada September 2023.
Kunjungan sosialisasi jurnalis negara-negara G20 di India itu akan berlangsung pada 12-23 Agustus 2023.
Menurut pihak Kemenlu India, kunjungan sosialisasi bagi jurnalis dari negara-negara G20 dan negara undangan tetap akan memungkinkan pengembangan pemahaman langsung tentang prioritas dan kemajuan G20 di bawah presidensi India di berbagai bidang sebelum KTT Pemimpin G20 di Delhi pada September 2023.
"Kami sangat senang menerima Anda (para jurnalis) bersama kami sebagai tamu Pemerintah India untuk kunjungan sosialisasi," kata Wakil Sekretaris Hubungan Pers Kementerian Luar Negeri India Vasudev Ravi dalam sebuah pernyataan.
Program kunjungan pengenalan itu mencakup keterlibatan para jurnalis dengan sejumlah pejabat senior Pemerintah India di kementerian tersebut dan beberapa kementerian lain serta kunjungan lapangan ke tempat-tempat komersial, ilmiah, pendidikan, penelitian, pertahanan, tempat bersejarah dan objek-objek wisata.
Para jurnalis dari negara anggota G20 yang mengikuti program kunjungan sosialisasi Presidensi G20 India berkunjung ke Taj Mahal di Agra, Uttar Pradesh pada Minggu (13/8/2023). (ANTARA/HO-MEA India)
Program tersebut, menurut Kemenlu India, juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman jurnalis tentang India kontemporer. "Selama Anda berada di India, ini akan menjadi upaya kami untuk tidak hanya memaparkan kepada Anda budaya India yang kaya, bersemangat, dan beragam, tetapi juga membiasakan Anda dengan perkembangan dan inisiatif penting yang membentuk negara kami di abad ke-21 ini," kata Ravi.
India melanjutkan Presidensi G20 dari Indonesia pada Desember 2022. Kepresidenan India selama setahun akan mencapai puncaknya dengan digelarnya KTT Pemimpin G20 yang dijadwalkan berlangsung pada 9-10 September 2023 di New Delhi. Selama presidensinya, India diharapkan menjadi tuan rumah untuk lebih dari 200 pertemuan G20 untuk membahas tema-tema dan prioritas yang dialokasikan di bawah tiga jalur kerja – Jalur Sherpa, Jalur Keuangan, dan Kelompok Keterlibatan (Engagement Groups).
Kelompok 20 ekonomi besar dunia (G20) terdiri dari 19 negara --Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat-- dan Uni Eropa.
Baca juga: Meidyatama Suryodiningrat dari jurnalis jadi diplomasi di Rumania
Baca juga: Anggota PWI jika jadi caleg harus mengundurkan diri
Anggota G20 mewakili sekitar 85 persen dari produk domestik bruto (PDB) global, lebih dari 75 persen perdagangan global, dan sekitar dua pertiga populasi dunia. G20 adalah forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional yang memainkan peran penting dalam membentuk dan memperkuat arsitektur dan tata kelola global terkait isu-isu utama ekonomi internasional. Anggota troika G20 selama masa presidensi India adalah Indonesia, India, dan Brazil.
Kunjungan sosialisasi jurnalis negara-negara G20 di India itu akan berlangsung pada 12-23 Agustus 2023.
Menurut pihak Kemenlu India, kunjungan sosialisasi bagi jurnalis dari negara-negara G20 dan negara undangan tetap akan memungkinkan pengembangan pemahaman langsung tentang prioritas dan kemajuan G20 di bawah presidensi India di berbagai bidang sebelum KTT Pemimpin G20 di Delhi pada September 2023.
"Kami sangat senang menerima Anda (para jurnalis) bersama kami sebagai tamu Pemerintah India untuk kunjungan sosialisasi," kata Wakil Sekretaris Hubungan Pers Kementerian Luar Negeri India Vasudev Ravi dalam sebuah pernyataan.
Program kunjungan pengenalan itu mencakup keterlibatan para jurnalis dengan sejumlah pejabat senior Pemerintah India di kementerian tersebut dan beberapa kementerian lain serta kunjungan lapangan ke tempat-tempat komersial, ilmiah, pendidikan, penelitian, pertahanan, tempat bersejarah dan objek-objek wisata.
Program tersebut, menurut Kemenlu India, juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman jurnalis tentang India kontemporer. "Selama Anda berada di India, ini akan menjadi upaya kami untuk tidak hanya memaparkan kepada Anda budaya India yang kaya, bersemangat, dan beragam, tetapi juga membiasakan Anda dengan perkembangan dan inisiatif penting yang membentuk negara kami di abad ke-21 ini," kata Ravi.
India melanjutkan Presidensi G20 dari Indonesia pada Desember 2022. Kepresidenan India selama setahun akan mencapai puncaknya dengan digelarnya KTT Pemimpin G20 yang dijadwalkan berlangsung pada 9-10 September 2023 di New Delhi. Selama presidensinya, India diharapkan menjadi tuan rumah untuk lebih dari 200 pertemuan G20 untuk membahas tema-tema dan prioritas yang dialokasikan di bawah tiga jalur kerja – Jalur Sherpa, Jalur Keuangan, dan Kelompok Keterlibatan (Engagement Groups).
Kelompok 20 ekonomi besar dunia (G20) terdiri dari 19 negara --Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris, dan Amerika Serikat-- dan Uni Eropa.
Baca juga: Meidyatama Suryodiningrat dari jurnalis jadi diplomasi di Rumania
Baca juga: Anggota PWI jika jadi caleg harus mengundurkan diri
Anggota G20 mewakili sekitar 85 persen dari produk domestik bruto (PDB) global, lebih dari 75 persen perdagangan global, dan sekitar dua pertiga populasi dunia. G20 adalah forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional yang memainkan peran penting dalam membentuk dan memperkuat arsitektur dan tata kelola global terkait isu-isu utama ekonomi internasional. Anggota troika G20 selama masa presidensi India adalah Indonesia, India, dan Brazil.