Tangerang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tangerang Banten mengungkapkan tidak ada kenaikan kasus Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) secara signifikan sejak April hingga Juli akibat meningkatnya polisi udara di Jabodetabek.
"Tidak ada kenaikan kasus ISPA di Kota Tangerang secara signifikan meski saat ini sedang terjadi polusi udara," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni di Tangerang Selasa dalam keterangannya.
Dikatakannya kasus ISPA polanya akan sama dari tahun ke tahun. Kasus itu akan mulai meningkat pada September lalu puncaknya di Oktober sampai November. Kemudian, kasusnya akan kembali turun sesudah bulan Maret. “Secara pola saat ini di Kota Tangerang masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Memang ada kenaikan, tapi masih diambang normal, dan tidak menjadi angka tertinggi dibanding survelens lima tahun terakhir,” ujarnya.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kesehatan dan mengantisipasi buruknya udara saat ini, misalnya dengan memakai masker saat berada di luar ruangan. “Baiknya menggunakan masker dan selama musim pancaroba ini kita jaga imunitas tetap baik dengan makan yang cukup dan bergizi. Istirahat yang cukup dan juga tidak stres dan tentunya rajin olahraga,” tambah dr Dini.
Sebagai informasi, udara yang memburuk salah satu faktor pencetusnya adalah karena sekarang sedang memasuki musim kemarau. "Kualitas udara di musim kemarau khususnya dari Juli, Agustus, hingga September cenderung memburuk dan ini terjadi di tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Baca juga: ISPA masuk daftar penyakit paling banyak diidap di Batam
Baca juga: Dikes Loteng mengimbau warga waspada ISPA saat musim kemarau
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengimbau dan mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan penghijauan serta menggunakan moda transportasi ramah lingkungan.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden terkait berbagai upaya perbaikan kualitas udara terutama yang ada di wilayah Jabodetabek Meski saat ini kondisinya kualitas udara masih baik tetapi tetap dibutuhkan peran masyarakat dalam melakukan penghijauan. "Kalau kita lihat di dashboard-nya itu kondisinya masih tergolong aman, namun tetap perlu upaya bersama agar kualitas udara di Kota Tangerang ini tetap baik,” katanya.
"Tidak ada kenaikan kasus ISPA di Kota Tangerang secara signifikan meski saat ini sedang terjadi polusi udara," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang dr Dini Anggraeni di Tangerang Selasa dalam keterangannya.
Dikatakannya kasus ISPA polanya akan sama dari tahun ke tahun. Kasus itu akan mulai meningkat pada September lalu puncaknya di Oktober sampai November. Kemudian, kasusnya akan kembali turun sesudah bulan Maret. “Secara pola saat ini di Kota Tangerang masih sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Memang ada kenaikan, tapi masih diambang normal, dan tidak menjadi angka tertinggi dibanding survelens lima tahun terakhir,” ujarnya.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kesehatan dan mengantisipasi buruknya udara saat ini, misalnya dengan memakai masker saat berada di luar ruangan. “Baiknya menggunakan masker dan selama musim pancaroba ini kita jaga imunitas tetap baik dengan makan yang cukup dan bergizi. Istirahat yang cukup dan juga tidak stres dan tentunya rajin olahraga,” tambah dr Dini.
Sebagai informasi, udara yang memburuk salah satu faktor pencetusnya adalah karena sekarang sedang memasuki musim kemarau. "Kualitas udara di musim kemarau khususnya dari Juli, Agustus, hingga September cenderung memburuk dan ini terjadi di tahun-tahun sebelumnya," ujarnya.
Baca juga: ISPA masuk daftar penyakit paling banyak diidap di Batam
Baca juga: Dikes Loteng mengimbau warga waspada ISPA saat musim kemarau
Sebelumnya, Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah mengimbau dan mengajak masyarakat untuk melakukan gerakan penghijauan serta menggunakan moda transportasi ramah lingkungan.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden terkait berbagai upaya perbaikan kualitas udara terutama yang ada di wilayah Jabodetabek Meski saat ini kondisinya kualitas udara masih baik tetapi tetap dibutuhkan peran masyarakat dalam melakukan penghijauan. "Kalau kita lihat di dashboard-nya itu kondisinya masih tergolong aman, namun tetap perlu upaya bersama agar kualitas udara di Kota Tangerang ini tetap baik,” katanya.