Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengimbau masyarakat tetap memakai masker untuk menghadapi dampak El Nino pada musim kemarau 2023 yang dapat menimbulkan penyakit infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
"Untuk mengantisipasi penyakit batuk yang disertai pilek, infeksi saluran pernapasan atas dampak El Nino ini, warga harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tetap pakai masker," kata Kepala Bidang Pengendalian penyakit dan lingkungan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Putrawangsa di Praya, Senin.
Ia mengatakan, wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan daerah yang memiliki musim cukup panjang yang disertai dengan debu dari biasanya. Selain itu, informasi dari Badan Meteorologis Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau 2023 ini cukup panjang.
"Kondisi cuaca saat ini cukup panas yang disertai angin dan yang dapat menimbulkan debu," katanya.
Ia mengatakan, penyebab munculnya penyakit ISPA atau saluran pernapasan ini adalah adanya debu, sehingga jika tidak diantisipasi sejak dini, debu tersebut cukup berbahaya bagi kesehatan.
"Debu ini merupakan penyebab terjadinya penyakit ISPA," katanya.
Sementara itu, kasus penyakit ISPA di Kabupaten Lombok Tengah dari bulan Januari hingga akhir Agustus 2023 mencapai 13 kasus yang tersebar di 29 Puskesmas yang ada di 12 kecamatan.
"Kasus terbanyak ada di Kecamatan Janapria," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan cara memakai masker, sehingga tidak terkena penyakit ISPA yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Jika ada gangguan kesehatan silahkan periksa ke puskesmas atau ke dokter," katanya.
"Untuk mengantisipasi penyakit batuk yang disertai pilek, infeksi saluran pernapasan atas dampak El Nino ini, warga harus tetap mematuhi protokol kesehatan dengan tetap pakai masker," kata Kepala Bidang Pengendalian penyakit dan lingkungan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Tengah, Lalu Putrawangsa di Praya, Senin.
Ia mengatakan, wilayah Kabupaten Lombok Tengah merupakan daerah yang memiliki musim cukup panjang yang disertai dengan debu dari biasanya. Selain itu, informasi dari Badan Meteorologis Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim kemarau 2023 ini cukup panjang.
"Kondisi cuaca saat ini cukup panas yang disertai angin dan yang dapat menimbulkan debu," katanya.
Ia mengatakan, penyebab munculnya penyakit ISPA atau saluran pernapasan ini adalah adanya debu, sehingga jika tidak diantisipasi sejak dini, debu tersebut cukup berbahaya bagi kesehatan.
"Debu ini merupakan penyebab terjadinya penyakit ISPA," katanya.
Sementara itu, kasus penyakit ISPA di Kabupaten Lombok Tengah dari bulan Januari hingga akhir Agustus 2023 mencapai 13 kasus yang tersebar di 29 Puskesmas yang ada di 12 kecamatan.
"Kasus terbanyak ada di Kecamatan Janapria," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan dengan cara memakai masker, sehingga tidak terkena penyakit ISPA yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
"Jika ada gangguan kesehatan silahkan periksa ke puskesmas atau ke dokter," katanya.