Banda Aceh (ANTARA) -
Universitas Syiah Kuala dan Indonesia International Education Foundation (IIEF) menjalin kerja sama untuk meningkatkan kemampuan Test of English as a Foreign Language (TOEFL) untuk mahasiswa di perguruan tinggi tersebut.
“Penggunaan TOEFL saat ini semakin luas tidak hanya terkait salah satu syarat untuk seleksi penerima beasiswa, tetapi juga menjadi syarat wajib untuk proses rekrutmen pegawai baru di beberapa instansi,” kata Direktur IIEF Diana Kartika Jahja di Darussalam, Banda Aceh, Kamis.
Hal itu disampaikan Diana di sela-sela penandatanganan MoU Rektor USK Prof Marwan dengan Direktur IIEF Diana Kartika Jahja di Darussalam di Ruang Mini Rektor USK. Ia menjelaskan kerja sama tersebut meliputi bidang penyediaan jasa TOEFL serta peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menurut dia, TOEFL telah menjadi kebutuhan bagi banyak orang untuk menunjang karir atau pencapaian akademiknya.Ia berharap kesepakatan kerja sama tersebut bisa menjadi batu loncatan khususnya bagi mahasiswa USK untuk meningkatkan kompetensinya dalam bidang bahasa Inggris tersebut. “Ini merupakan sesuatu yang luar biasa, karena perguruan tinggi seperti USK bisa berkolaborasi dengan kami untuk menjadi tempat pengadaan TOEFL, sehingga mahasiswa tidak perlu lagi keluar Aceh,” katanya.
Baca juga: Nestle-Batang kolaborasi tingkatkan kompetensi kerja anak muda
Baca juga: Sebanyak 30 wartawan di Tanah Papua ikuti ujian kompetensi
Baca juga: Nestle-Batang kolaborasi tingkatkan kompetensi kerja anak muda
Baca juga: Sebanyak 30 wartawan di Tanah Papua ikuti ujian kompetensi
Rektor USK Prof Marwan mengatakan penggunaan TOEFL semakin luas. Di dunia akademik TOEFL bukan hanya menjadi syarat kelulusan, tetapi juga digunakan untuk proses seleksi program pertukaran mahasiswa. "Kami berharap kerja sama tersebut juga bisa diperluas dengan program lainnya yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa," katanya.