Mataram (ANTARA) - PT PLN (Persero) mendukung penuh berbagai upaya mempercepat ekosistem kendaraan listrik guna mewujudkan Indonesia emas 2045. Dukungan tersebut ditunjukkan dengan upaya PLN menyiapkan pasokan listrik dan infrastruktur pendukung kendaraan listrik seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan ekosistem kendaraan listrik terbesar di dunia. Hal ini karena potensi besar sumber daya nikel Indonesia yang mencapai 25 persen cadangan dunia. Karena itu, Pemerintahan Presiden Joko Widodo terus berfokus mendorong hilirisasi nikel guna mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir.
"Hilirisasi sumber daya nikel menjadi baterai siap ekspor adalah salah satu keputusan tepat untuk mendorong negara kita menjadi salah satu negara yang disegani dalam konteks investasi untuk pembangunan baterai mobil listrik," ujar Bahlil dalam Diskusi bertajuk 'Membangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik' di Jakarta, Selasa (29/8).
Hal senada disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso tentang arahan Presiden Joko Widodo yang memfokuskan upaya hilirisasi sektor mineral untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik.
"Beberapa kali Pak Presiden menyampaikan visi kita ke depan untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di 2027. Demikian juga membangun ekosistem kendaraan listrik secara terintegrasi untuk memungkinkan produksi baterai serta komitmen tinggi untuk membangun EV ekosistem berikutnya," ujarnya.
Susiwijono mengatakan, ada tiga proses hilirisasi ekosistem kendaraan listrik yang dilakukan pemerintah saat ini. Di antaranya, proses hilirisasi pada tahapan pengolahan nikel menjadi baterai listrik, upaya menggenjot tumbuhnya industri manufaktur, dan tahap ketiga hilirisasi untuk membangun ekosistem electric vehicle (EV).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo pada kesempatan berbeda menyampaikan bahwa PLN siap menjalankan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengakselerasi tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Arahan dari Pak Presiden adalah mengubah dari energi impor menjadi domestik, dari energi mahal menjadi murah, dan energi yang emisi karbonnya tinggi menjadi energi emisi karbon rendah. Untuk itu, kami di PLN siap menjalankan arahan Presiden untuk mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik," kata Darmawan
Senada dengan Darmawan, Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti menyatakan komitmen PLN mendukung penuh tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dukungan penuh itu diwujudkan dengan memastikan keandalan pasokan listrik, menyiapkan infrastruktur pendukung kendaraan listrik, serta melalui kolaborasi dengan para OEM Kendaraan listrik roda 2 membangun ekosistem baterai di Indonesia.
"Saat ini sistem PLN siap untuk mendukung, pasokan listriknya cukup, sehingga kami sangat siap untuk support ekosistem ini," ucap Edi.
Untuk infrastruktur pendukung kendaraan listrik, Edi menyampaikan, PLN akan menambah jumlah SPKLU di Indonesia menjadi 1.715 pada tahun 2023. Dalam penambahan tersebut, PLN akan berkolaborasi dan bermitra dengan sejumlah pihak.
"Saat ini, dari 620 SPKLU yang ada, akan kami tambah menjadi 1.715 di tahun ini yang tersebar di seluruh Indonesia. Rencananya ada yang punya PLN sendiri, ada beberapa yang akan bermitra dengan pihak lain," ungkap Edi.
Edi menjelaskan, kemitraan tersebut dibutuhkan karena PLN memiliki keterbatasan lahan yang strategis dalam penambahan SPKLU. Karena itu, dia mengajak berbagai pihak untuk ikut mendukung penambahan infrastruktur kendaraan listrik.
"Kami siap bermitra dengan para pemilik pusat perbelanjaan, coffee shop dan lokasi strategis lain, nanti kami sediakan platform dan infrastrukturnya, sisanya disiapkan oleh mitra. Sudah kami hitung, jika sehari ada 4 mobil saja yang melakukan charging itu sudah feasible hasilnya," ucap Edi.
Selain menyediakan SPKLU, PLN juga menyediakan layanan home charging guna memudahkan para pelanggan dalam mengisi daya kendaraan.
"Saat ini PLN juga menyediakan layanan home charging, kita berikan keringanan biaya penyambungan untuk pasang baru dan tambah daya. Selain itu, ada diskon 30% bagi pelanggan yang melakukan pengisian daya dari jam 10 malam hingga jam 5 pagi," kata Edi.
Edi menambahkan, semua layanan ekositem kendaraan listrik PLN kini pun telah berhasil diintegrasi pada sistem Electric Vehicle Digital Services (EVDS) pada platform PLN Mobile. Sehingga, dirinya memastikan pengguna kini tidak perlu khawatir mengalami kendala saat menggunakan kendaraan listrik.
"Pengguna kendaraan listrik semakin dimudahkan dengan hadirnya SuperApps PLN Mobile. Di aplikasi ini para pengendara EV dapat mengakses berbagai layanan terkait EV. Di antaranya ada fitur layanan SPKLU, home charging, bahkan marketplace kendaraan listrik juga ada di PLN Mobile," ujar Edi.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menjelaskan, Indonesia berpotensi menjadi negara dengan ekosistem kendaraan listrik terbesar di dunia. Hal ini karena potensi besar sumber daya nikel Indonesia yang mencapai 25 persen cadangan dunia. Karena itu, Pemerintahan Presiden Joko Widodo terus berfokus mendorong hilirisasi nikel guna mengembangkan ekosistem kendaraan listrik dari hulu hingga hilir.
"Hilirisasi sumber daya nikel menjadi baterai siap ekspor adalah salah satu keputusan tepat untuk mendorong negara kita menjadi salah satu negara yang disegani dalam konteks investasi untuk pembangunan baterai mobil listrik," ujar Bahlil dalam Diskusi bertajuk 'Membangun Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik' di Jakarta, Selasa (29/8).
Hal senada disampaikan Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso tentang arahan Presiden Joko Widodo yang memfokuskan upaya hilirisasi sektor mineral untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen kendaraan listrik.
"Beberapa kali Pak Presiden menyampaikan visi kita ke depan untuk menjadi produsen kendaraan listrik terbesar di 2027. Demikian juga membangun ekosistem kendaraan listrik secara terintegrasi untuk memungkinkan produksi baterai serta komitmen tinggi untuk membangun EV ekosistem berikutnya," ujarnya.
Susiwijono mengatakan, ada tiga proses hilirisasi ekosistem kendaraan listrik yang dilakukan pemerintah saat ini. Di antaranya, proses hilirisasi pada tahapan pengolahan nikel menjadi baterai listrik, upaya menggenjot tumbuhnya industri manufaktur, dan tahap ketiga hilirisasi untuk membangun ekosistem electric vehicle (EV).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo pada kesempatan berbeda menyampaikan bahwa PLN siap menjalankan arahan Presiden Joko Widodo untuk mengakselerasi tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Arahan dari Pak Presiden adalah mengubah dari energi impor menjadi domestik, dari energi mahal menjadi murah, dan energi yang emisi karbonnya tinggi menjadi energi emisi karbon rendah. Untuk itu, kami di PLN siap menjalankan arahan Presiden untuk mendukung tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik," kata Darmawan
Senada dengan Darmawan, Direktur Retail dan Niaga PLN, Edi Srimulyanti menyatakan komitmen PLN mendukung penuh tumbuhnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia. Dukungan penuh itu diwujudkan dengan memastikan keandalan pasokan listrik, menyiapkan infrastruktur pendukung kendaraan listrik, serta melalui kolaborasi dengan para OEM Kendaraan listrik roda 2 membangun ekosistem baterai di Indonesia.
"Saat ini sistem PLN siap untuk mendukung, pasokan listriknya cukup, sehingga kami sangat siap untuk support ekosistem ini," ucap Edi.
Untuk infrastruktur pendukung kendaraan listrik, Edi menyampaikan, PLN akan menambah jumlah SPKLU di Indonesia menjadi 1.715 pada tahun 2023. Dalam penambahan tersebut, PLN akan berkolaborasi dan bermitra dengan sejumlah pihak.
"Saat ini, dari 620 SPKLU yang ada, akan kami tambah menjadi 1.715 di tahun ini yang tersebar di seluruh Indonesia. Rencananya ada yang punya PLN sendiri, ada beberapa yang akan bermitra dengan pihak lain," ungkap Edi.
Edi menjelaskan, kemitraan tersebut dibutuhkan karena PLN memiliki keterbatasan lahan yang strategis dalam penambahan SPKLU. Karena itu, dia mengajak berbagai pihak untuk ikut mendukung penambahan infrastruktur kendaraan listrik.
"Kami siap bermitra dengan para pemilik pusat perbelanjaan, coffee shop dan lokasi strategis lain, nanti kami sediakan platform dan infrastrukturnya, sisanya disiapkan oleh mitra. Sudah kami hitung, jika sehari ada 4 mobil saja yang melakukan charging itu sudah feasible hasilnya," ucap Edi.
Selain menyediakan SPKLU, PLN juga menyediakan layanan home charging guna memudahkan para pelanggan dalam mengisi daya kendaraan.
"Saat ini PLN juga menyediakan layanan home charging, kita berikan keringanan biaya penyambungan untuk pasang baru dan tambah daya. Selain itu, ada diskon 30% bagi pelanggan yang melakukan pengisian daya dari jam 10 malam hingga jam 5 pagi," kata Edi.
Edi menambahkan, semua layanan ekositem kendaraan listrik PLN kini pun telah berhasil diintegrasi pada sistem Electric Vehicle Digital Services (EVDS) pada platform PLN Mobile. Sehingga, dirinya memastikan pengguna kini tidak perlu khawatir mengalami kendala saat menggunakan kendaraan listrik.
"Pengguna kendaraan listrik semakin dimudahkan dengan hadirnya SuperApps PLN Mobile. Di aplikasi ini para pengendara EV dapat mengakses berbagai layanan terkait EV. Di antaranya ada fitur layanan SPKLU, home charging, bahkan marketplace kendaraan listrik juga ada di PLN Mobile," ujar Edi.