Jakarta (ANTARA) - Kantor Staf Presiden (KSP) menyatakan bantuan sosial (bansos) yang disalurkan melalui Kementerian Sosial (Kemensos) di pulau terdepan merupakan aksi nyata Pemerintah dalam merawat pulau terdepan.
"Penyaluran bansos bagi masyarakat Mapia bukan sekedar bentuk perlindungan sosial, tapi juga salah satu upaya untuk merawat kedaulatan di pulau-pulau terdepan," kata Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Abraham mengatakan hal itu berkaitan dengan penyaluran bansos di salah satu pulau terdepan Indonesia, yakni Kepulauan Mapia di Kabupaten Supiori, Papua.
Dia menambahkan hilangnya pulau terdepan bukan sekadar kehilangan wilayah, tapi juga berdampak pada pergeseran batas teritorial wilayah Indonesia secara signifikan. Sehingga, menurut Abraham, kedaulatan pulau terdepan Indonesia perlu dirawat.
Abraham, yang ikut dalam rombongan Kemensos menyalurkan bantuan tersebut, mengatakan bahwa penyaluran bansos ke Pulau Mapia dimulai dari titik keberangkatan dari Pulau Biak. Perjalanan menuju Pulau Mapia ditempuh melalui jalur laut dengan menaiki kapal rumah sakit milik TNI, yakni KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (KRI WSH 991).
Setelah berlayar selama 19 jam, kapal yang membawa rombongan dan beragam jenis bantuan, seperti pangan, bibit tanaman, perlengkapan sekolah, unggas petelur, obat-obatan, alat kesehatan, dan keperluan perbaikan fasilitas, tiba di kepulauan Mapia pada Selasa (12/9).
Kepulauan Mapia terletak di ujung utara Papua atau 300 kilometer dari Pulau Biak dan dihuni oleh 298 jiwa. Kepulauan yang berada di perairan Samudera Pasifik itu merupakan satu dari beberapa pulau terdepan yang pernah menjadi sengketa antara Indonesia dengan negara lain.
Abraham mengatakan kehadiran tim KSP di Pulau Mapia itu untuk memastikan program perlindungan sosial bagi masyarakat di pulau terdepan benar-benar berjalan dan dirasakan oleh masyarakat.
"Memang tidak mudah karena pulau-pulau terdepan terletak di daerah terpencil dan sulit dijangkau, tapi harus dilakukan sebab sudah menjadi amanat Presiden Jokowi bahwa program perlindungan sosial tidak hanya dirasakan yang di Jawa saja, tapi untuk semua," tegas Abraham.
Abraham melihat masyarakat Mapia telah merasakan manfaat program sosial Pemerintah, baik dalam bentuk bansos maupun pemberdayaan. Dia mencontohkan penyaluran bantuan berupa alat pompa dan penyimpanan air membuat masyarakat tidak lagi kesulitan air tawar. Selain itu, seluruh rumah di sana juga sudah bisa merasakan penerangan lampu tenaga surya yang sebelumnya masih menggunakan lampu minyak. "Contoh lain, bantuan berupa mesin pembuatan minyak goreng kelapa membuat masyarakat sudah tidak perlu berhari-hari berlayar untuk mendapatkan minyak goreng sawit," katanya.
Meski demikian, Pemerintah masih memiliki pekerjaan besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Mapia, terutama terkait dengan penyediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan, salah satunya ketersediaan akses untuk lulusan sekolah dasar (SD).
Baca juga: Gastronomic tourism in Ubud can introduce RI's cuisine globally
Baca juga: Pemerintah cepat tangani korban kejahatan siber TPPO
"Di kepulauan ini tidak ada SMP. Jarak terdekat di Kota Biak yang harus ditempuh sekitar 19 jam untuk sekali perjalanan laut. KSP akan membahas ini dengan pihak terkait," ujar Abraham.
"Penyaluran bansos bagi masyarakat Mapia bukan sekedar bentuk perlindungan sosial, tapi juga salah satu upaya untuk merawat kedaulatan di pulau-pulau terdepan," kata Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.
Abraham mengatakan hal itu berkaitan dengan penyaluran bansos di salah satu pulau terdepan Indonesia, yakni Kepulauan Mapia di Kabupaten Supiori, Papua.
Dia menambahkan hilangnya pulau terdepan bukan sekadar kehilangan wilayah, tapi juga berdampak pada pergeseran batas teritorial wilayah Indonesia secara signifikan. Sehingga, menurut Abraham, kedaulatan pulau terdepan Indonesia perlu dirawat.
Abraham, yang ikut dalam rombongan Kemensos menyalurkan bantuan tersebut, mengatakan bahwa penyaluran bansos ke Pulau Mapia dimulai dari titik keberangkatan dari Pulau Biak. Perjalanan menuju Pulau Mapia ditempuh melalui jalur laut dengan menaiki kapal rumah sakit milik TNI, yakni KRI dr. Wahidin Sudirohusodo (KRI WSH 991).
Setelah berlayar selama 19 jam, kapal yang membawa rombongan dan beragam jenis bantuan, seperti pangan, bibit tanaman, perlengkapan sekolah, unggas petelur, obat-obatan, alat kesehatan, dan keperluan perbaikan fasilitas, tiba di kepulauan Mapia pada Selasa (12/9).
Kepulauan Mapia terletak di ujung utara Papua atau 300 kilometer dari Pulau Biak dan dihuni oleh 298 jiwa. Kepulauan yang berada di perairan Samudera Pasifik itu merupakan satu dari beberapa pulau terdepan yang pernah menjadi sengketa antara Indonesia dengan negara lain.
Abraham mengatakan kehadiran tim KSP di Pulau Mapia itu untuk memastikan program perlindungan sosial bagi masyarakat di pulau terdepan benar-benar berjalan dan dirasakan oleh masyarakat.
"Memang tidak mudah karena pulau-pulau terdepan terletak di daerah terpencil dan sulit dijangkau, tapi harus dilakukan sebab sudah menjadi amanat Presiden Jokowi bahwa program perlindungan sosial tidak hanya dirasakan yang di Jawa saja, tapi untuk semua," tegas Abraham.
Abraham melihat masyarakat Mapia telah merasakan manfaat program sosial Pemerintah, baik dalam bentuk bansos maupun pemberdayaan. Dia mencontohkan penyaluran bantuan berupa alat pompa dan penyimpanan air membuat masyarakat tidak lagi kesulitan air tawar. Selain itu, seluruh rumah di sana juga sudah bisa merasakan penerangan lampu tenaga surya yang sebelumnya masih menggunakan lampu minyak. "Contoh lain, bantuan berupa mesin pembuatan minyak goreng kelapa membuat masyarakat sudah tidak perlu berhari-hari berlayar untuk mendapatkan minyak goreng sawit," katanya.
Meski demikian, Pemerintah masih memiliki pekerjaan besar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Mapia, terutama terkait dengan penyediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan, salah satunya ketersediaan akses untuk lulusan sekolah dasar (SD).
Baca juga: Gastronomic tourism in Ubud can introduce RI's cuisine globally
Baca juga: Pemerintah cepat tangani korban kejahatan siber TPPO
"Di kepulauan ini tidak ada SMP. Jarak terdekat di Kota Biak yang harus ditempuh sekitar 19 jam untuk sekali perjalanan laut. KSP akan membahas ini dengan pihak terkait," ujar Abraham.