Mataram (ANTARA) - Gubernur Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah resmi dilantik sebagai pemimpin Nusa Tenggara Barat, sejak 19 September 2018. 

Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) NTB, Najamuddin Amy mengatakan pada awal-awal kepemimpinannya telah dihadapkan pada dua bencana besar, yakni gempa bumi 2018 dan pandemi COVID-19 di 2020. 

"Tak mudah melewatinya, tetapi bisa. Berhasil melewati fase-fase kritis keadaan, masa-masa krisis peristiwa," ujarnya di Mataram, Sabtu.

Berjibaku bahu membahu di antara isak tangis dan haru, memanggul beban kebencanaan, kemudian melewatinya dengan kelegaan, melalui peran kepemimpinan populis dan peran partisipatif berbagai pihak.

Dalam pada itu, selepas dua bencana besar serta selintasan itu, program unggulan dicanangkan seperti beasiswa NTB, industrialisasi, posyandu keluarga, desa wisata, dan NTB zero waste. Program unggulan direaliasikan sebagai bakti pemimpin kepada rakyatnya.

Gubernur Zul dan Wagub Umi Rohmi keduanya akrab disapa, kata Najamuddin, ingin melihat rakyatnya berilmu pengetahuan, bekerja dengan ceria, sehat segar bugar, bahagia dan tenang menjalani kehidupan sehari-hari. 

Dari sisi kebijakan fiskal, pertumbuhan penerimaan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Memang tampak ada "keterpaksaan" untuk berutang saat itu, tetapi penggunaannya memacu perekonomian daerah melaju pesat.

Secara perlahan tapi pasti, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB secara fiskal bisa mandiri, proporsi 50,05  persen PAD dan 49,49 persen transfer pemerintah pusat. Kapasitas fiskal mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Ujian ini pun terewati dengan baik. 

Menurutnya berbagai ikhtiar peningkatan kesejahteraan masyarakat untuk mencari solusi masalah sosial dan kualitas hidup masyarakat, tak mudah dilakukan. Apalagi NTB juga terdampak dari resesi ekonomi yang melanda nyaris berbagai kawasan dunia. 

Dampak dari itu, terdapat masyarakat yang rentan terhadap gejolak sosial, karena belum terpenuhinya kebutuhan sosial dasar. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bekerja sigap, terukur, dan tepat sasaran. 

Mulai dari memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar sosial masyarakat, menciptakan suasana aman dan tenang, membuat regulasi yang memudahkan, serta kebijakan bagi hajat hidup orang banyak.


Selain itu pula, adanya geliat pembangunan infrastruktur berbagai sarana public, turut mendorong terciptanya investasi. Dari sisi infrastruktur kemantapan jalan saja, dari semula 80,05 persen pada tahun 2020, naik menjadi 85,52 persen pada tahun 2022 atau melampaui target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sebesar 85,39 persen.

Lainnya, dari sisi Indeks Pembangunan Ketenagakerjaan (IPK) NTB meningkat, dari semula pada posisi 34 dari seluruh provinsi menjadi peringkat 15 nasional. Sedangkan Angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menurun, dari semula 3,01  persen pada tahun 2021, menurun menjadi 2,98 persen pada tahun 2023. 

Najamuddin menjelaskan pada perjalanan kepemimpinan Gubernur Zul-Wagub Rohmi, Pemprov NTB kini memiliki Pabrik Feedmill, Corn Seeds dan Corn Dryer dari BRIDA NTB, sebagai bukti nyata kebijakan industrialisasi tersebut terealisasi. 

Pada aspek perdagangan, adanya NTB Mall sebagai sentral perdagangan dan perniagaan online produk-produk NTB yang memberikan stimulan bagi berkembang dan meluasnya produk-produk karya NTB. Melalui online, dengan 4.326 user dan 7.298 produk, adapun melalui offline dengan 212 UKM dan 1.317 produk.

Dalam hal komunikasi publik, adanya Command Center sebagai pusat koordinasi, komunikasi, kendali, dan informasi untuk mendukung terciptanya keputusan cepat dan tepat, diharapkan dapat menjadi penunjang terciptanya kebijakan responsif. 

Command Center dapat melakukan pemantauan/monitor langsung kondisi terkini di NTB. Untuk menyerap aspirasi masyarakat mulai dari Sape hingga Ampenan, Gubernur Zul dan Wagub Rohmi kerap kali mengadakan kunjungan sapa masyarakat (offline), bahkan dengan menginap di desa-desa terpencil. 

Ada pula melalui media sosial yang langsung bisa direspons, ketika netizen menyampaikan aspirasinya. Pada media sosial Facebook misalnya, Gubernur Zul telah memposting 3.192 kali. Dari postingan tersebut, di like sebanyak 2.845.889, dengan 132.012 kali komentar serta 137.304 kali dibagikan oleh para netizen. 

Sedangkan media sosial Facebook, Wagub Rohmi, postingan sebanyak 1.091 kali, dengan like sebanyak 1.341.386, komentar sebanyak 41.047 dan 78.469 kali dibagikan dari berbagai hal yang disampaikan dan responsnya. 

"Kita bisa bayangkan, ketika pemimpin dikritik bahkan dicaci maki, pemimpin tetap tegar mendengar," ucapnya.

Saat semua mata melihat kegagalan sedikit atau kerumitan proses, pemimpin hadir mengunjungi komunitas masyarakat menyerap keluhan dan kendala yang merompal. 


Bergegas bergerak mencari solusi nyata, mengisi harapan optimisme masyarakat. Bahwa Nusa Tenggara Barat bisa sejajar dengan daerah lainnya di Indonesia, bahkan melampauinya. Gubernur Zul dan Wagub Rohmi telah menjalaninya dengan tuntas dan bernas.

Lima tahun memimpin terasa sebentar bagi pikiran dan nurani yang bergetar, terasa sejenak saja bagi deretan derap langkah realisasi capaian demi capaian. Pemimpin yang bisa dan telah mendermabaktikan langgam kepemimpinannya bagi masyarakat, bagi publik, serta bagi rakyat telah mengukir sejarah, dikenang dan terus dikenang.

"Boleh jadi, harapan itu terus ada dan kembali nyata," katanya.

Foto: Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Zulkieflimansyah didampingi istri Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah bersama Wakil Gubernur Sitti Rohmi Djalilah pada acara Tunas Pamit Gubernur dan Wakil Gubernur NTB di Lapangan Bumi Gora Kantor Gubernur NTB di Mataram, Jumat malam (15/9/2023).

Pewarta : Nur Imansyah
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024