Mataram (ANTARA) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Sitti Rohmi Djalilah menilai keindahan alam yang dimiliki destinasi wisata Sembalun di Kabupaten Lombok Timur tidak kalah dengan keindahan Swiss.
"Swiss memang terkenal akan keindahan lanskap-nya di Eropa. Namun, menurut saya, Sembalun memiliki keindahan yang tak kalah dengan Swiss apabila kita mampu menata dan mengelola-nya dengan baik," kata Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Sitti Rohmi Djalilah dalam kegiatan diskusi Wellness Of Sembalun atau Kesehatan Sembalun dalam keterangan tertulis di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan Sembalun memiliki pemandangan alam yang indah, hutan yang masih terjaga, kehidupan pedesaan yang masih asri, tatanan adat yang masih terjaga dan kekayaan hasil pertanian yang berlimpah.
Tidak hanya itu, ketersediaan akomodasi dan berbagai fasilitas kegiatan wisata berbasis alam, sehingga menjadikan Sembalun sebagai salah satu destinasi dengan pengalaman wisata kesehatan yang layak mendapatkan perhatian dunia.
"Dengan penataan yang tepat, Sembalun akan mampu menjadi destinasi wisata kelas dunia," tegasnya.
Wagub NTB menjelaskan pengembangan destinasi wisata Sembalun harus melibatkan pendekatan kawasan, serta kolaborasi semua pihak, tentu dengan mengaitkan seluruh desa yang ada agar memiliki visi dan persepsi yang sama.
"Lakukan yang terbaik untuk alam kita, maka alam akan memberikan yang terbaik pula untuk kita," kata Ummi Rohmi.
Sementara Kepala Desa Sembalun Bumbung, Sunardi mengatakan bahwa desa yang ia pimpin merupakan pelopor dari lima desa di kawasan destinasi wisata se Kecamatan Sembalun dalam membangun kesadaran masyarakat serta penataan destinasinya.
"Bicara tentang kesadaran, insya Allah masyarakat kami sadar, bahwa destinasi yang ada disini harus tetap dijaga guna peningkatan wisatawan," ujarnya.
Kegiatan diskusi Wellness Of Sembalun merupakan inisiasi Pemerintah Provinsi NTB melalui kolaborasi antara BPPD NTB, Dinas Pariwisata NTB, DMO Sembalun, dan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, untuk memperkenalkan segala keindahan, kebaikan mencakup juga kebudayaan kehidupan masyarakat Sembalun dengan maksud merawat lingkungan sekitar kawasan destinasi.
"Swiss memang terkenal akan keindahan lanskap-nya di Eropa. Namun, menurut saya, Sembalun memiliki keindahan yang tak kalah dengan Swiss apabila kita mampu menata dan mengelola-nya dengan baik," kata Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Sitti Rohmi Djalilah dalam kegiatan diskusi Wellness Of Sembalun atau Kesehatan Sembalun dalam keterangan tertulis di Mataram, Minggu.
Ia mengatakan Sembalun memiliki pemandangan alam yang indah, hutan yang masih terjaga, kehidupan pedesaan yang masih asri, tatanan adat yang masih terjaga dan kekayaan hasil pertanian yang berlimpah.
Tidak hanya itu, ketersediaan akomodasi dan berbagai fasilitas kegiatan wisata berbasis alam, sehingga menjadikan Sembalun sebagai salah satu destinasi dengan pengalaman wisata kesehatan yang layak mendapatkan perhatian dunia.
"Dengan penataan yang tepat, Sembalun akan mampu menjadi destinasi wisata kelas dunia," tegasnya.
Wagub NTB menjelaskan pengembangan destinasi wisata Sembalun harus melibatkan pendekatan kawasan, serta kolaborasi semua pihak, tentu dengan mengaitkan seluruh desa yang ada agar memiliki visi dan persepsi yang sama.
"Lakukan yang terbaik untuk alam kita, maka alam akan memberikan yang terbaik pula untuk kita," kata Ummi Rohmi.
Sementara Kepala Desa Sembalun Bumbung, Sunardi mengatakan bahwa desa yang ia pimpin merupakan pelopor dari lima desa di kawasan destinasi wisata se Kecamatan Sembalun dalam membangun kesadaran masyarakat serta penataan destinasinya.
"Bicara tentang kesadaran, insya Allah masyarakat kami sadar, bahwa destinasi yang ada disini harus tetap dijaga guna peningkatan wisatawan," ujarnya.
Kegiatan diskusi Wellness Of Sembalun merupakan inisiasi Pemerintah Provinsi NTB melalui kolaborasi antara BPPD NTB, Dinas Pariwisata NTB, DMO Sembalun, dan Balai Taman Nasional Gunung Rinjani, untuk memperkenalkan segala keindahan, kebaikan mencakup juga kebudayaan kehidupan masyarakat Sembalun dengan maksud merawat lingkungan sekitar kawasan destinasi.