Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Pengunjung mengeluhkan harus membayar parkir sebanyak dua kali di Pasar Renteng Praya, Lombok tengah, mulai dari pintu masuk dan saat parkir di dalam kawasan pasar.
"Kami masuk Pasar Renteng harus bayar karcis, masuk kendaraan harus bayar parkir. Jadi harus bayar dua kali, padahal masih satu area yang sama," ujar salah satu pengunjung pasar, Mahmud, Kamis.
Dari pantauan, pengunjung diharuskan bayar karcis masuk kendaraan saat di pintu masuk pasar sebesar Rp2 ribu untuk roda dua dan Rp3 ribu untuk roda empat.
Kemudian di area parkir dalam kawasan pasar harus membayar juga, namun juru parkir tidak menentukan tarif yang harus dibayar, jadi pengunjung bisa bayar berapa saja.
"Katanya sih, fungsi bayar saat awal masuk itu langsung dialokasikan ke pasar, kalau di dalam untuk pribadi," kata warga, Radin.
"Kalau bisa sih yang di luar ditiadakan seperti kemarin, soalnya kemarin sempat ada yang kehilangan yang bertanggung jawab yang di dalam," lanjutnya.
Pengunjung yang lain juga menerangkan parkiran di area dalam sudah bertahun-tahun, sedangkan yang di pintu masuk baru dimulai tahun kemarin.
"Supaya dijadikan satu aja agar para pengunjung tidak merasa terbebani," harapnya.
"Kami masuk Pasar Renteng harus bayar karcis, masuk kendaraan harus bayar parkir. Jadi harus bayar dua kali, padahal masih satu area yang sama," ujar salah satu pengunjung pasar, Mahmud, Kamis.
Dari pantauan, pengunjung diharuskan bayar karcis masuk kendaraan saat di pintu masuk pasar sebesar Rp2 ribu untuk roda dua dan Rp3 ribu untuk roda empat.
Kemudian di area parkir dalam kawasan pasar harus membayar juga, namun juru parkir tidak menentukan tarif yang harus dibayar, jadi pengunjung bisa bayar berapa saja.
"Katanya sih, fungsi bayar saat awal masuk itu langsung dialokasikan ke pasar, kalau di dalam untuk pribadi," kata warga, Radin.
"Kalau bisa sih yang di luar ditiadakan seperti kemarin, soalnya kemarin sempat ada yang kehilangan yang bertanggung jawab yang di dalam," lanjutnya.
Pengunjung yang lain juga menerangkan parkiran di area dalam sudah bertahun-tahun, sedangkan yang di pintu masuk baru dimulai tahun kemarin.
"Supaya dijadikan satu aja agar para pengunjung tidak merasa terbebani," harapnya.