Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran secara resmi mengeluarkan surat pemberitahuan penundaan pelaksanaan kejuaraan dunia sepeda UCI MTB Eliminator World Championships 2023 dengan pertimbangan kondisi kebakaran hutan dan lahan di daerah setempat. "Gubernur telah mengeluarkan surat pemberitahuan penundaan tersebut," kata Sekda Kalimantan Tengah (Kalteng) Nuryakin dihubungi dari Palangka Raya, Sabtu.
Pemprov Kalteng menyampaikan terima kasih kepada Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia yang mempercayakan provinsi tersebut sebagai tuan rumah penyelenggaraan Union Cycliste Internationale Mountain Bike (UCI MTB) Eliminator World Championship 2023 di Kota Palangka Raya dan sudah tersedia dana untuk kegiatan tersebut.
Hanya saja pelaksanaan kejuaraan dunia sepeda yang rencana awal dilaksanakan 15 Oktober dinilai kurang memungkinkan apabila melihat perkembangan kondisi cuaca dan alam di daerah setempat.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini di Kalimantan Tengah mengalami perubahan cuaca ekstrem yang dipicu fenomena El Nino sehingga berakibat pada kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Termasuk di Kota Palangka Raya yang ikut mengalami dampaknya, di antaranya kabut asap dan tingginya partikel debu atau pasir di udara serta suhu panas yang meningkat. Fenomena El Nino tahun ini cukup lama, bahkan diperkirakan sampai Januari-Februari 2024.
Oleh karenanya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah saat ini fokus dalam penanganan untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran hutan dan lahan serta melakukan antisipasi dini kepada masyarakat yang terdampak fenomena El Nino, baik dalam hal kesehatan, ketahanan pangan, pendidikan dan lainnya.
Baca juga: Pebalap sepeda Jonas Vingegaard menangi gelar Tour de France
Baca juga: Pebalap Vingegaard selangkah lagi pertahankan gelar juara Tour de France
Berkaitan kondisi tersebut, Gubernur Kalteng memutuskan menunda penyelenggaraan kejuaraan dunia sepeda hingga waktu yang akan ditentukan kemudian. Adapun pada 2022 kejuaraan dunia sepeda UCI MTB sukses diselenggarakan di Kalimantan Tengah yang dipusatkan di arena balap kawasan Stadion Tuah Pahoe Kota Palangka Raya. Kegiatan ini memberikan multiefek, tak hanya memacu perkembangan olahraga sepeda, namun juga sektor pariwisata maupun ekonomi daerah.
Pemprov Kalteng menyampaikan terima kasih kepada Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia yang mempercayakan provinsi tersebut sebagai tuan rumah penyelenggaraan Union Cycliste Internationale Mountain Bike (UCI MTB) Eliminator World Championship 2023 di Kota Palangka Raya dan sudah tersedia dana untuk kegiatan tersebut.
Hanya saja pelaksanaan kejuaraan dunia sepeda yang rencana awal dilaksanakan 15 Oktober dinilai kurang memungkinkan apabila melihat perkembangan kondisi cuaca dan alam di daerah setempat.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini di Kalimantan Tengah mengalami perubahan cuaca ekstrem yang dipicu fenomena El Nino sehingga berakibat pada kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Termasuk di Kota Palangka Raya yang ikut mengalami dampaknya, di antaranya kabut asap dan tingginya partikel debu atau pasir di udara serta suhu panas yang meningkat. Fenomena El Nino tahun ini cukup lama, bahkan diperkirakan sampai Januari-Februari 2024.
Oleh karenanya Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah saat ini fokus dalam penanganan untuk mengantisipasi meluasnya kebakaran hutan dan lahan serta melakukan antisipasi dini kepada masyarakat yang terdampak fenomena El Nino, baik dalam hal kesehatan, ketahanan pangan, pendidikan dan lainnya.
Baca juga: Pebalap sepeda Jonas Vingegaard menangi gelar Tour de France
Baca juga: Pebalap Vingegaard selangkah lagi pertahankan gelar juara Tour de France
Berkaitan kondisi tersebut, Gubernur Kalteng memutuskan menunda penyelenggaraan kejuaraan dunia sepeda hingga waktu yang akan ditentukan kemudian. Adapun pada 2022 kejuaraan dunia sepeda UCI MTB sukses diselenggarakan di Kalimantan Tengah yang dipusatkan di arena balap kawasan Stadion Tuah Pahoe Kota Palangka Raya. Kegiatan ini memberikan multiefek, tak hanya memacu perkembangan olahraga sepeda, namun juga sektor pariwisata maupun ekonomi daerah.