Jakarta (ANTARA) - Platform komunikasi visual all-in-one Canva merayakan satu dekade inovasi dengan meluncurkan Canva Magic Studio, sebuah platform desain berteknologi kecerdasan buatan (AI) yang komprehensif.
"Kami sangat antusias untuk mengambil langkah besar dengan peluncuran Magic Studio, rangkaian alat desain AI all-in-one pertama yang diciptakan untuk mempercepat cara tim menciptakan dan memperbesar konten visual," kata salah seorang pendiri dan CEO Canva Melanie Perkins dalam acara virtual, Selasa (3/10).
Dengan meluncurkan Magic Studio, Canva bertujuan untuk memberdayakan individu, tim, dan organisasi di seluruh dunia untuk meningkatkan kreativitas, produktivitas, dan mengembangkan merek mereka sendiri. Magic Studio adalah produk yang penuh dengan berbagai alat AI yang dirancang untuk memudahkan pekerjaan desain, dari menghasilkan konten hingga mempercepat proses kreatif.
Magic Studio menawarkan berbagai fitur inovatif, meliputi Magic Switch yang dapat mengubah desain menjadi berbagai format dalam sekali klik. Alat itu memungkinkan pengguna mengubah presentasi menjadi ringkasan eksekutif atau menerjemahkan konten ke berbagai bahasa secara instan.
Lalu terdapat juga fitur Magic Media pada Magic Studio Canva yang dapat mengubah teks menjadi gambar menarik dan bahkan membuat video yang menarik dari teks atau gambar dengan menggunakan model AI Gen-2.
Magic Design dapat mempercepat proses penciptaan dengan mengubah prompt (perintah) atau media menjadi video, presentasi, dan konten menarik secara cepat dan efisien. Pengguna hanya perlu memasukkan ide mereka, memilih skema warna, lalu desain lengkap akan muncul siap untuk dibagikan atau disesuaikan lebih lanjut.
Fitur Brand Voice memungkinkan Canva Magic Write untuk meniru suara merek pengguna, sehingga konten yang dihasilkan tetap sesuai dengan identitas merek.
Berikutnya, Magic Morph yang mampu mengubah desain dari biasa menjadi luar biasa dengan cepat, dengan mengubah warna, tekstur, pola, dan gaya desain berdasarkan prompt sederhana.
Terdapat pula fitur Magic Grab, cara untuk mengedit gambar dengan memungkinkan pemilihan dan pemisahan subjek dalam foto untuk diedit, diposisikan ulang, atau diubah ukurannya. Terakhir adalah Magic Expand, fitur yangdapat menyimpan gambar yang diperbesar atau mengubah bidikan vertikal menjadi horisontal dengan memulihkan apa pun yang berada di luar bingkai.
Selain itu, Canva juga menawarkan Marketplace Aplikasi yang memungkinkan pengguna mengakses alat desain dan produktivitas berbasis AI, termasuk Dall-E, Imagen oleh Google, MurfAI, Soundraw, dan banyak lagi.
Magic Studio adalah tonggak terbaru dalam serangkaian inovasi produk besar Canva selama 12 bulan terakhir. Didorong oleh pertumbuhan komunikasi visual di tempat kerja, Canva telah menambahkan lebih dari 65 juta pengguna baru dalam satu tahun, mencapai tonggak yang pada awalnya memerlukan delapan tahun untuk dicapai.
Saat ini, Canva memiliki lebih dari 16 juta pelanggan berbayar dan lebih dari 150 juta pengguna di seluruh dunia. Selain peluncuran Magic Studio, Canva juga mengumumkan Canva Shield, koleksi kontrol keamanan, privasi, dan keamanan kelas enterprise yang dirancang untuk memberikan ketenangan pikiran saat membuat konten.
Administrator tim memiliki kontrol penuh atas cara produk Magic Studio diaktifkan dan digunakan di tempat kerja dan dapat mengaktifkan atau menonaktifkan fitur-fitur ini berdasarkan peran karyawan. Canva juga mengumumkan komitmen 200 juta dolar AS dalam royalti konten dan AI kepada komunitas kreator perusahaan selama tiga tahun ke depan. Program Kompensasi Kreator akan membayar Kreator Canva yang menyetujui penggunaan kontennya untuk melatih model AI properti.
Canva akan memberikan para kreator pilihan untuk tidak menggunakan data mereka untuk tujuan pelatihan. Kreator yang setuju untuk melatih model AI pada konten yang ada akan menerima pembayaran awal diikuti dengan pembayaran bulanan untuk penggunaan berkelanjutan. "Masa depan desain akan ditentukan oleh kreativitas manusia, tetapi, juga akan didukung oleh tingkat inovasi AI yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kepala AI Canva Danny Wu.
Baca juga: Indonesia perlu kembangkan AI sesuai kebutuhan warga
Baca juga: Isu penyiaran di daerah perbatasan perlu perhatian serius
Wu mengatakan kreator adalah inti dari komunitas Canva sehingga mereka merasa perlu memastikan bahwa mereka menawarkan alat-alat desain berbasis AI yang benar-benar didasarkan pada transparansi, serta praktik etis dan adil.
"Kami sangat antusias untuk mengambil langkah besar dengan peluncuran Magic Studio, rangkaian alat desain AI all-in-one pertama yang diciptakan untuk mempercepat cara tim menciptakan dan memperbesar konten visual," kata salah seorang pendiri dan CEO Canva Melanie Perkins dalam acara virtual, Selasa (3/10).
Dengan meluncurkan Magic Studio, Canva bertujuan untuk memberdayakan individu, tim, dan organisasi di seluruh dunia untuk meningkatkan kreativitas, produktivitas, dan mengembangkan merek mereka sendiri. Magic Studio adalah produk yang penuh dengan berbagai alat AI yang dirancang untuk memudahkan pekerjaan desain, dari menghasilkan konten hingga mempercepat proses kreatif.
Magic Studio menawarkan berbagai fitur inovatif, meliputi Magic Switch yang dapat mengubah desain menjadi berbagai format dalam sekali klik. Alat itu memungkinkan pengguna mengubah presentasi menjadi ringkasan eksekutif atau menerjemahkan konten ke berbagai bahasa secara instan.
Lalu terdapat juga fitur Magic Media pada Magic Studio Canva yang dapat mengubah teks menjadi gambar menarik dan bahkan membuat video yang menarik dari teks atau gambar dengan menggunakan model AI Gen-2.
Magic Design dapat mempercepat proses penciptaan dengan mengubah prompt (perintah) atau media menjadi video, presentasi, dan konten menarik secara cepat dan efisien. Pengguna hanya perlu memasukkan ide mereka, memilih skema warna, lalu desain lengkap akan muncul siap untuk dibagikan atau disesuaikan lebih lanjut.
Fitur Brand Voice memungkinkan Canva Magic Write untuk meniru suara merek pengguna, sehingga konten yang dihasilkan tetap sesuai dengan identitas merek.
Berikutnya, Magic Morph yang mampu mengubah desain dari biasa menjadi luar biasa dengan cepat, dengan mengubah warna, tekstur, pola, dan gaya desain berdasarkan prompt sederhana.
Terdapat pula fitur Magic Grab, cara untuk mengedit gambar dengan memungkinkan pemilihan dan pemisahan subjek dalam foto untuk diedit, diposisikan ulang, atau diubah ukurannya. Terakhir adalah Magic Expand, fitur yangdapat menyimpan gambar yang diperbesar atau mengubah bidikan vertikal menjadi horisontal dengan memulihkan apa pun yang berada di luar bingkai.
Selain itu, Canva juga menawarkan Marketplace Aplikasi yang memungkinkan pengguna mengakses alat desain dan produktivitas berbasis AI, termasuk Dall-E, Imagen oleh Google, MurfAI, Soundraw, dan banyak lagi.
Magic Studio adalah tonggak terbaru dalam serangkaian inovasi produk besar Canva selama 12 bulan terakhir. Didorong oleh pertumbuhan komunikasi visual di tempat kerja, Canva telah menambahkan lebih dari 65 juta pengguna baru dalam satu tahun, mencapai tonggak yang pada awalnya memerlukan delapan tahun untuk dicapai.
Saat ini, Canva memiliki lebih dari 16 juta pelanggan berbayar dan lebih dari 150 juta pengguna di seluruh dunia. Selain peluncuran Magic Studio, Canva juga mengumumkan Canva Shield, koleksi kontrol keamanan, privasi, dan keamanan kelas enterprise yang dirancang untuk memberikan ketenangan pikiran saat membuat konten.
Administrator tim memiliki kontrol penuh atas cara produk Magic Studio diaktifkan dan digunakan di tempat kerja dan dapat mengaktifkan atau menonaktifkan fitur-fitur ini berdasarkan peran karyawan. Canva juga mengumumkan komitmen 200 juta dolar AS dalam royalti konten dan AI kepada komunitas kreator perusahaan selama tiga tahun ke depan. Program Kompensasi Kreator akan membayar Kreator Canva yang menyetujui penggunaan kontennya untuk melatih model AI properti.
Canva akan memberikan para kreator pilihan untuk tidak menggunakan data mereka untuk tujuan pelatihan. Kreator yang setuju untuk melatih model AI pada konten yang ada akan menerima pembayaran awal diikuti dengan pembayaran bulanan untuk penggunaan berkelanjutan. "Masa depan desain akan ditentukan oleh kreativitas manusia, tetapi, juga akan didukung oleh tingkat inovasi AI yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kepala AI Canva Danny Wu.
Baca juga: Indonesia perlu kembangkan AI sesuai kebutuhan warga
Baca juga: Isu penyiaran di daerah perbatasan perlu perhatian serius
Wu mengatakan kreator adalah inti dari komunitas Canva sehingga mereka merasa perlu memastikan bahwa mereka menawarkan alat-alat desain berbasis AI yang benar-benar didasarkan pada transparansi, serta praktik etis dan adil.