Sleman (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan inovasi "Sambang Sambung NIB UMK" untuk membantu jemput bola pelaku usaha di wilayah itu dalam mengurus izin usaha.

Peluncuran "Sambang Sambung NIB UMK" tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo sekaligus juga menyerahkan izin NIB kepada 24 pelaku UMK Sleman di Sleman, Senin.

Kustini berharap melalui inovasi "Sambang Sambung NIB UMK" ini dapat mendorong peningkatan kepemilikan perizinan berusaha bagi pelaku UMK Kabupaten Sleman.

Menurut dia, NIB atau Nomor Induk Berusaha dapat memberikan banyak manfaat bagi pelaku usaha untuk mendapatkan legalitas. "Untuk meningkatkan kepemilikan perizinan usaha ini kami berupaya menciptakan inovasi jemput bola pada pelaku UMK. Dengan layanan Sambang Sambung NIB ini diharapkan dapat menyambangi dan menyambungkan langsung pelaku UMK untuk mendapatkan NIB," katanya.

Ia berharap pelaku usaha dapat memiliki kesadaran akan pentingnya kepemilikan NIB. Terlebih saat ini, NIB lebih mudah diperoleh baik secara langsung maupun melalui layanan daring. "Melalui NIB kami bisa melakukan pendataan pelaku usaha yang akurat. Akurasi data merupakan pondasi dari penyusunan kebijakan yang tepat sasaran. Oleh karena itu inovasi ini saya harap dapat memberikan dampak positif dalam upaya menggerakkan roda perekonomian Sleman," katanya.

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sleman Retno Susiati mengatakan bahwa inovasi ini adalah upaya untuk meningkatkan kepemilikan NIB pelaku UMK Kabupaten Sleman. Menurut dia, Sambang Sambung NIB UMK adalah kegiatan menyambangi dan menyambungkan pelaku UMK secara luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan aplikasi OSS-RBA) guna memperoleh perizinan NIB.

"Inovasi Sambang Sambung melakukan pelayanan perizinan berusaha secara proaktif, edukatif, dan kolaboratif sehingga pelaku UMK mendapatkan pelayanan peizinan berusaha NIB yang lebih mudah, cepat, dan efisien," katanya.

Ia mengatakan, dalam pelaksanaanya, layanan ini dilakukan secara koordinatif, sinergis, dan kolaboratif antara DPMPTSP dengan instansi teknis dinas yang membina pelaku UMK sesuai ruang lingkup tugasnya.

Ia menambahkan, sejak digulirkannya aplikasi OSS-RBA sebagai bentuk kemudahan proses perizinan berusaha masih banyak pelaku UMK yang belum memiliki perizinan berusaha NIB. "Oleh karena itu pemerintah menetapkan kebijakan melalui program transfumi (transformasi usaha mikro kecil) dengan mentargetkan minimal 10 juta NIB terbit secara nasional pada 2023," katanya.

Baca juga: Jabar buka gerai pengurusan NIB bagi pelaku usaha
Baca juga: Gowa target ribuan UMKM di 2023 kantongi NIB

Retno mengatakan, pada 2022 pelaku UMK di Kabupaten Sleman yang telah mendapatkan NIB sebanyak 18.578 dari jumlah total sebanyak 109.000 UMK dengan jumlah jenis kegiatan sebanyak 60.500 KBLI. "Dari jumlah tersebut kegiatan usaha tertinggi adalah di bidang restoran/rumah makan/warung makan, industri makanan, dan perdagangan eceran," katanya.

Ia mengatakan, melalui inovasi Sambang Sambung NIB UMK ini diharapkan pelaku UMK di Kabupaten Sleman segera memiliki NIB sebagai legalitas usaha.





 

Pewarta : Victorianus Sat Pranyoto
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024