Makassar (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 4 melakukan pendampingan program Bank Sampah di tiga kelurahan yang berada di sekitar Makassar New Port (MNP) atau yang sekarang disebut dengan TPK New Makassar Terminal 2, yakni di Kelurahan Kaluku Bodoa, Buloa, dan Kelurahan Tallo.

"Dengan beredarnya kabar bahwa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sudah melebihi kapasitas, maka bank sampah menjadi salah satu program yang diharapkan bisa mengendalikan sampah yang ada di Kota Makassar," kata Regional Head 4 Pelindo, Enriany Muis di Makassar, Rabu.

Dia mengatakan sebagai bentuk kepedulian Pelindo Regional 4 terhadap kelurahan yang berada di sekitar wilayah operasionalnya, maka dilakukan pendampingan dan pembinaan pada masyarakat. Khusus di Kelurahan Kaluku Bodoa, saat ini nasabah bank sampah hampir mencapai 80 nasabah dengan jumlah penimbangan lebih dari 700 kg di UPT Bank Sampah Kota Makassar.

"Sampah anorganik yang mereka kumpulkan bersumber dari sampah rumah tangga sehari-hari," kata Enriany

Bank Sampah Kaluku Bodoa memiliki program yaitu “Bayar Iuran Sampah dengan Sampah” yang berarti setiap hitungan sampah yang mereka tabung hasilnya akan menjadi iuran sampah mereka setiap bulannya. Hal tersebut mendapat respon positif oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Ditambah lagi Bank Sampah Kelurahan Buloa yang saat ini telah melakukan penimbangan sebanyak 208 kg sampah.

Berbeda dengan dua bank sampah sebelumnya yang didirikan bersama sejak awal, Bank Sampah Kelurahan Tallo sudah ada sejak 2014 yang kemudian didampingi oleh Pelindo Regional 4 untuk semakin dikembangkan dan jumlah nasabah mencapai 40 orang yang meliputi masyarakat Kelurahan Tallo.

Menurut Enriany, poin penting yang diharapkan dari adanya Bank Sampah, yakni bisa mengurangi penumpukan sampah yang sulit terurai, mencegah pencemaran lingkungan terlebih untuk wilayah pesisir yang ada di tiga kelurahan tersebut, dan meningkatkan nilai ekonomi dari sampah yang biasanya terbuang begitu saja.

Adapun tahapan yang dilalui para nasabah yakni, mendaftar sebagai nasabah di ketua bank sampah, mendapatkan buku tabungan yang nantinya akan diisi oleh pengurus bank sampah, melakukan penimbangan secara berkala ke titik pengumpulan yang telah ditentukan, setiap penimbangan akan dicatat dalam buku tabungan yang diberikan.

Selanjutnya pihak pengurus sampah akan mengkonversi sampah yang dikumpulkan ke dalam rupiah sesuai dengan harga yang ditentukan oleh Unit Pengelola Teknis (UPT) Bank Sampah Kota Makassar.

Baca juga: Madiun panen raya tanaman porang di Desa Sumberbendo
Baca juga: Penempatan pedagang di Pelabuhan Yos Sudarso secara undian

Harmiah, salah satu warga Kelurahan Kaluku Bodoa, mengatakan dengan adanya bank sampah dari Pelindo Regional 4 ini, masyarakat semakin gigih untuk menabung di bank sampah yang dulunya dibuang begitu saja sekarang sudah dikumpulkan sampah keringnya.

“Semoga ke depannya bank sampah ini bisa menyentuh masyarakat yang lebih luas lagi,” ujarnya.*
  Penyerahan bantuan dari Pelindo Regional 4 kepada warga pengelola Bank Sampah di tiga kelurahan pendamping di sekitar Makassar New Port (MNP).

Pewarta : Suriani Mappong
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024