Sembalun, Lombok Timur (ANTARA) - Satu rumah kosong di Desa Sembalun Bumbung, Dusun Daya Rurung Baret, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, ludes terbakar dilalap si jago merah  sekitar pukul 01.00 Wita, Kamis (19/10). 

"Ibu saya, tidur di rumah saya waktu kejadian, sehingga kami tidak bisa menyelamatkan barang yang ada didalam rumah," kata Ian Jayadi, anak korban saat ditemui di rumahnya.

"Saya kan lagi tidur, saya kaget dan langsung bangun mendengar suara api. Saya panik, karena apinya sudah besar dan saya tidak bisa berbuat banyak. Lalu saya berusaha padamkan dengan alat seadanya, selang beberapa menit waraga berhamburan datang membantu padamkan apinya," tutur Ian.

Dengan kejadian itu, ia bersama korban mengaku shok dan trauma. Lebih-lebih ibunya sudah tua dan seorang janda pula. Untuk itu ia berharap kepada pemerintah dan instansi terkait, segera diberikan bantuan. Mengingat harta benda yang dimiliki satu pun tidak bisa diselamatkan akibat kebakaran tersebut.

 "Kami hanya bisa pasrah, dan berharap bantuan dari semua pihak untuk meringankan beban kami. Mengingat sehelai benang pun tidak bisa kami selamatkan," harap Ian, dengan raut wajah sedih.

Kepala wilayah (Kawil) Rurung Daya Baret, Satriarman mengungkapkan saat kejadian rumah itu kosong ditinggal oleh pemiliknya tidur di rumah anaknya.

"Memang tiap malam korban tidur di rumah anaknya, karena ia khwatir sama dirinya jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Terlebih korban seorang janda, usainya sekitar 59 tahun," jelas Satriarman, saksi mata.

Adapun kronologis kejadian sambung Arman sapaan akrabnya. Sebelum kejadian ia baru pulang dari Desa Sembalun Lawang, selang berapa menit ia mendengar orang ribut-ribut minta tolong ada api, api api. Lalu ia bergegas kesumber keributan, ternyata ada rumah terbakar. 

"Saya bersama isteri kaget dan sempat panik mendengar orang-orang berteriak. Saya langsung berlari membantu warga untuk memadamkan api itu," tutur Arman.

Tidak lama kemudian lanjutnya, api berhasil dipadamkan setelah para warga setempat berjibaku memadamkan api tersebut menggunakan alat seadanya. Beruntung pada saat itu angin tidak terlalu kencang seperti malam-malam sebelumnya.


"Alhamdulillah api bisa kami padamkan, selama satu jam kami berjibaku memadamkan api dengan alat seadanya. Dan beruntung api tidak menjalar ke rumah warga lainnya," ujar Arman.

"Semngat para warga untuk mematikan si jago merah tidak kendor, Saya salut dan bangga sama warga kami disini," imbuh Arman.

Di satu sisi, ia sebagai Kawil di Desa setempat tentunya terpukul dan perihatin atas insiden yang menimpa warganya, pasalnya korban adalah selain tetangga dekat juga keluarga besarnya. 

Untuk itu, pihaknya langsung melaporkan kejadian tersebut ke Pemda Lombok Timur dan pemerintah Kecamatan serta intansi terkait seperti, Dinas Sosial dan BPBD Lotim. 

"Kami dari pemerintah Desa langsung melaporkan kejadian itu ke pemda dan dinas tetkait. Selain itu, kami juga dari Pemdes membantu korban kebutuhan sehari-seharinya semampu kami," kata Arman.

Arman berharap kepda semua pihak, terutama dinas terkait utuk segera membantu warganya. Mengingat sebentar lagi musim penghujan segera datang, selain itu mengingat sehelai benang pun tidak bisa diselamatkan apa lagi harta benda lainnya. 

"Saya sangat berharap kepada semua pihak untuk membantu warga kami ini, terutam Pemda dan intansi terkait menjadi atensinya untuk segera membantu warga kami," harapnya.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Lombok Timur, AKBP Hery Indra Cahyono SH, SIK, MH melalui Kapolsek Sembalun, AKP Wahyu Indrawan S.Sos.

"Ya benar, telah terjadi kebakaran rumah salah satu warga desa Sembalun Bumbung. Waktu kejadian sekitar pukul 01.00 Wita Rabu malam," kata Wahyu.

Pihaknya mendapatkan informasi dari Kawil setempat, sekitar pukul 06.00 Wita. Bahwa, telah terjadi kebakaran rumah milik salah satu warga atas nama Maih alias Inaq Ian (59) beralamat Dusun Daya Rurung Baret, desa Sembalun Bumbung, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.

"Begitu dapat laporan, kami langsung bergerak kelokasi untuk olah TKP. Dan menanyakan para saksi yang ada pada saat kejadian," kata Wahyu.

Berdasarkan keterangan saksi di TKP atas nama Rian Jayadi merupakan anak korban, bahwa kejadian berawal pada pukul 01.00 Wita anak korban yang pertama kali melihat sumber api berasal dari dapur sebelah barat rumah yang terbakar.

"Anak korban, berteriak minta tolong kepada tetangga sekitar rumah untuk membantu memadamkan api , setelah itu warga secara bersama-sama berupaya memadamkan api agar tidak menjalar ke pemukiman warga sekitar," jelas Wahyu.

Beruntung lanjut Wahyu, dengan kejadian itu tidak ada korban jiwa maupun luka bakar. Hanya kerugian material yang diperkirakan kurang lebih  Rp 100 juta. Api baru bisa dipadam 1 jam lebih pada pukul 02.30 Wita.

"Penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan," tutup Wahyu.

Pewarta : Rosidin Sembahulun
Editor : Riza Fahriza
Copyright © ANTARA 2024