Mataram, NTB (ANTARA) - Dinas Perdagangan Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, membangun puluhan lapak usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di areal Taman Bumi Gora dengan anggaran Rp1,6 miliar.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, NTB, Selasa, mengatakan dengan anggaran Rp1,6 miliar yang bersumber dari APBD Kota Mataram itu, lapak UMKM yang akan dibangun sebanyak 24 unit.
"Desain lapak kita buat permanen dengan konsep berbentuk lumbung untuk memperkuat kearifan lokal," katanya.
Dikatakan, pembangunan lapak UMKM tersebut merupakan fasilitas pendukung pariwisata sebab pada areal yang sama juga sedang dibangun ruang kreatif Teras Udayana berupa gelanggang pertunjukan atau amfiteater seni dan budaya.
"Para wisatawan atau masyarakat yang sudah nonton pertunjukan seni budaya di Teras Udayana bisa langsung menikmati aneka kuliner produk UMKM Kota Mataram," katanya.
Oleh karena itu, katanya, pelaku UMKM yang akan menempati lapak tersebut akan diseleksi secara ketat baik dari komitmen mereka untuk berjualan serta produk-produk harus berkualitas dan memenuhi standar pangan.
"UMKM yang akan menempati lapak itu akan kita seleksi, agar lapak dapat dimanfaatkan maksimal sehingga bisa memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan UMKM," katanya.
Lebih jauh, Uun mengatakan berdasarkan laporan realisasi pembangunan lapak UMKM pada minggu ketiga atau periode 13-19 Oktober 2023 mencapai 12,06 persen dari target 6,20 persen. Artinya, ada percepatan pekerjaan sebesar 6,04 persen.
Dengan demikian, pihaknya optimistis proyek pembangunan lapak UMKM itu bisa selesai sesuai kontrak yakni pada minggu kedua Desember 2023.
"Kami optimistis proyek ini selesai tepat waktu, karena proses pekerjaan sederhana tidak ada pekerjaan berat misalnya pengecoran lantai atau lainnya," katanya.
Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram Uun Pujianto di Mataram, NTB, Selasa, mengatakan dengan anggaran Rp1,6 miliar yang bersumber dari APBD Kota Mataram itu, lapak UMKM yang akan dibangun sebanyak 24 unit.
"Desain lapak kita buat permanen dengan konsep berbentuk lumbung untuk memperkuat kearifan lokal," katanya.
Dikatakan, pembangunan lapak UMKM tersebut merupakan fasilitas pendukung pariwisata sebab pada areal yang sama juga sedang dibangun ruang kreatif Teras Udayana berupa gelanggang pertunjukan atau amfiteater seni dan budaya.
"Para wisatawan atau masyarakat yang sudah nonton pertunjukan seni budaya di Teras Udayana bisa langsung menikmati aneka kuliner produk UMKM Kota Mataram," katanya.
Oleh karena itu, katanya, pelaku UMKM yang akan menempati lapak tersebut akan diseleksi secara ketat baik dari komitmen mereka untuk berjualan serta produk-produk harus berkualitas dan memenuhi standar pangan.
"UMKM yang akan menempati lapak itu akan kita seleksi, agar lapak dapat dimanfaatkan maksimal sehingga bisa memberikan dampak bagi peningkatan kesejahteraan UMKM," katanya.
Lebih jauh, Uun mengatakan berdasarkan laporan realisasi pembangunan lapak UMKM pada minggu ketiga atau periode 13-19 Oktober 2023 mencapai 12,06 persen dari target 6,20 persen. Artinya, ada percepatan pekerjaan sebesar 6,04 persen.
Dengan demikian, pihaknya optimistis proyek pembangunan lapak UMKM itu bisa selesai sesuai kontrak yakni pada minggu kedua Desember 2023.
"Kami optimistis proyek ini selesai tepat waktu, karena proses pekerjaan sederhana tidak ada pekerjaan berat misalnya pengecoran lantai atau lainnya," katanya.