Praya, Lombok Tengah (ANTARA) - Jajaran Polres Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat bersinergi dengan BPBD dan Palang Merah Indonesia (PMI) menyalurkan air bersih kepada masyarakat yang terdampak kekeringan di Desa Beraim, Kecamatan Praya Tengah.
Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat di Praya, Rabu mengatakan pendistribusian air bersih kepada masyarakat yang kekurangan air bersih di Desa Beraim tersebut dilakukan dalam rangka Polri peduli kepada masyarakat.
“Kegiatan bhakti sosial ini diharapkan bisa membantu masyarakat di wilayah Praya Tengah khususnya yang mengalami kekeringan akibat kemarau yang panjang tahun ini,” katanya.
Ia mengatakan bahwa pembagian air bersih tersebut merupakan kegiatan Bakti Sosial Polres Lombok Tengah yang bekerjasama dengan PMI dan BPBD Kabupaten Lombok Tengah ini dilakukan karena terjadinya kasus kekeringan yang terjadi di beberapa desa, akibat musim kemarau yang panjang.
"Sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat dengan berbagai upaya dilakukan Polres Lombok Tengah yang bekerjasama dengan instansi terkait lainnya untuk memelihara Harkamtibmas di wilayah hukumnya dan salah satunya membantu masyarakat mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari,” katanya.
Pendistribusian kali ini diberikan kepada warga di Desa Beraim sebanyak 5000 liter atau satu tangki air bersih kepada masyarakat di wilayah tersebut yang memang tengah mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
"Kegiatan ini terus dilakukan di semua wilayah Polsek Jajaran Polres Lombok Tengah untuk membantu masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menjadi area peringatan dini kekeringan meteorologis dampak musim kemarau 2023.
"Masyarakat NTB dihimbau agar dapat menggunakan air secara efektif dan efisien pada puncak kemarau ini," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Ni Made Adi.
Beberapa wilayah perlu menjadi perhatian yang merupakan wilayah peringatan dini yaitu level awas Kabupaten Dompu di Dompu, Huu. Kabupaten Bima di Kecamatan Belo, Donggo, Lambitu, Lambu, Langgudu, Sanggar, Sape, Soromandi dan Wawo.
"Kemudian di Kota Bima di Kecamatan Asakota, Raba), Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Jerowaru), Sumbawa di Kecamatan Lape, Moyo Utara, Plampang dan Rhee," katanya.
Sedangkan untuk level siaga di Kabupaten Dompu di Kecamatan Kilo, Pekat, Woja. Kabupaten Bima di Kecamatan Bolo, Madapangga, Palibelo, Tambora. Kota Bima di Rasanae Timur, Sumbawa di Kecamatan Buer, Empang, Labuhan Badas, Utan.
"Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau," katanya.
Kapolres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat di Praya, Rabu mengatakan pendistribusian air bersih kepada masyarakat yang kekurangan air bersih di Desa Beraim tersebut dilakukan dalam rangka Polri peduli kepada masyarakat.
“Kegiatan bhakti sosial ini diharapkan bisa membantu masyarakat di wilayah Praya Tengah khususnya yang mengalami kekeringan akibat kemarau yang panjang tahun ini,” katanya.
Ia mengatakan bahwa pembagian air bersih tersebut merupakan kegiatan Bakti Sosial Polres Lombok Tengah yang bekerjasama dengan PMI dan BPBD Kabupaten Lombok Tengah ini dilakukan karena terjadinya kasus kekeringan yang terjadi di beberapa desa, akibat musim kemarau yang panjang.
"Sebagai bentuk kepedulian Polri kepada masyarakat dengan berbagai upaya dilakukan Polres Lombok Tengah yang bekerjasama dengan instansi terkait lainnya untuk memelihara Harkamtibmas di wilayah hukumnya dan salah satunya membantu masyarakat mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari,” katanya.
Pendistribusian kali ini diberikan kepada warga di Desa Beraim sebanyak 5000 liter atau satu tangki air bersih kepada masyarakat di wilayah tersebut yang memang tengah mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih.
"Kegiatan ini terus dilakukan di semua wilayah Polsek Jajaran Polres Lombok Tengah untuk membantu masyarakat," katanya.
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan sejumlah wilayah di Nusa Tenggara Barat (NTB) masih menjadi area peringatan dini kekeringan meteorologis dampak musim kemarau 2023.
"Masyarakat NTB dihimbau agar dapat menggunakan air secara efektif dan efisien pada puncak kemarau ini," kata Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Barat Ni Made Adi.
Beberapa wilayah perlu menjadi perhatian yang merupakan wilayah peringatan dini yaitu level awas Kabupaten Dompu di Dompu, Huu. Kabupaten Bima di Kecamatan Belo, Donggo, Lambitu, Lambu, Langgudu, Sanggar, Sape, Soromandi dan Wawo.
"Kemudian di Kota Bima di Kecamatan Asakota, Raba), Kabupaten Lombok Timur di Kecamatan Jerowaru), Sumbawa di Kecamatan Lape, Moyo Utara, Plampang dan Rhee," katanya.
Sedangkan untuk level siaga di Kabupaten Dompu di Kecamatan Kilo, Pekat, Woja. Kabupaten Bima di Kecamatan Bolo, Madapangga, Palibelo, Tambora. Kota Bima di Rasanae Timur, Sumbawa di Kecamatan Buer, Empang, Labuhan Badas, Utan.
"Masyarakat juga perlu mewaspadai akan terjadinya bencana kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan yang umumnya terjadi pada periode puncak musim kemarau," katanya.