Mataram (ANTARA) - Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat menata pedagang liar di seputaran Lapangan Pahlawan sebagai langkah optimalisasi fungsi outlet pemasaran yang sudah disediakan pemerintah.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bima Mohammad Rum menekankan pentingnya pemanfaatan outlet pemasaran produk UMKM yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bima secara maksimal.
"Hal ini juga akan diikuti dengan pengawasan intensif agar fasilitas tersebut tidak disalahgunakan oleh pihak tertentu," ujarnya dalam aksi gotong royong yang melibatkan seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkot Bima di Lapangan Pahlawan dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Minggu.
Ia menjelaskan, regulasi menjadi payung hukum dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, bahwa keberadaan outlet tersebut memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di Kota Bima.
"Setelah menyelesaikan penataan dan optimalisasi fungsi outlet pemasaran yang disediakan pemerintah, adalah dengan melaksanakan tindakan nyata dengan meminta agar lapak-lapak liar di sekitar Lapangan Pahlawan segera ditertibkan," tegas Mohammad Rum.
Menurutnya tindakan penertiban lapak liar ini merupakan bagian dari visi Pemkot Bima untuk menciptakan kebersihan dan estetika yang lebih baik, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di Kota Bima.
Sementara menjawab isu kekhawatiran yang dikeluhkan para pedagang tentang menurunnya omset penjualan karena adanya penertiban lapak mereka yang menyebabkan sepi-nya pembeli di komplek outlet yang disediakan.
Wali Kota menjelaskan bahwa sebenarnya kekhawatiran itu tidak perlu muncul sebab faktanya pembeli akan mencari dan mendatangi lokasi penjualan yang tersedia dan representatif untuk memenuhi kebutuhan-nya.
Baca juga: Bogor sebut pedagang minta Pasar TU Kemang ditata kembali
Baca juga: Dispar Mataram segera merelokasi 100 pedagang di Pantai Ampenan
"Logika-nya adalah janganlah gula yang mendatangi semut, tetapi semut-lah yang mendatangi gula. Artinya jika kita menyediakan outlet pemasaran yang representatif, nyaman dan bersih maka dimanapun pun kita berjualan pasti akan didatangi pembeli. Itulah semangat yang perlu ditanamkan menyikapi upaya penertiban lapak ini," katanya.
Penjabat (Pj) Wali Kota Bima Mohammad Rum menekankan pentingnya pemanfaatan outlet pemasaran produk UMKM yang telah disediakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bima secara maksimal.
"Hal ini juga akan diikuti dengan pengawasan intensif agar fasilitas tersebut tidak disalahgunakan oleh pihak tertentu," ujarnya dalam aksi gotong royong yang melibatkan seluruh jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) lingkup Pemkot Bima di Lapangan Pahlawan dalam keterangan tertulis diterima wartawan di Mataram, Minggu.
Ia menjelaskan, regulasi menjadi payung hukum dalam pelaksanaan kebijakan pemerintah, bahwa keberadaan outlet tersebut memiliki peran strategis dalam pembangunan ekonomi di Kota Bima.
"Setelah menyelesaikan penataan dan optimalisasi fungsi outlet pemasaran yang disediakan pemerintah, adalah dengan melaksanakan tindakan nyata dengan meminta agar lapak-lapak liar di sekitar Lapangan Pahlawan segera ditertibkan," tegas Mohammad Rum.
Menurutnya tindakan penertiban lapak liar ini merupakan bagian dari visi Pemkot Bima untuk menciptakan kebersihan dan estetika yang lebih baik, yang pada gilirannya akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan investasi di Kota Bima.
Sementara menjawab isu kekhawatiran yang dikeluhkan para pedagang tentang menurunnya omset penjualan karena adanya penertiban lapak mereka yang menyebabkan sepi-nya pembeli di komplek outlet yang disediakan.
Wali Kota menjelaskan bahwa sebenarnya kekhawatiran itu tidak perlu muncul sebab faktanya pembeli akan mencari dan mendatangi lokasi penjualan yang tersedia dan representatif untuk memenuhi kebutuhan-nya.
Baca juga: Bogor sebut pedagang minta Pasar TU Kemang ditata kembali
Baca juga: Dispar Mataram segera merelokasi 100 pedagang di Pantai Ampenan
"Logika-nya adalah janganlah gula yang mendatangi semut, tetapi semut-lah yang mendatangi gula. Artinya jika kita menyediakan outlet pemasaran yang representatif, nyaman dan bersih maka dimanapun pun kita berjualan pasti akan didatangi pembeli. Itulah semangat yang perlu ditanamkan menyikapi upaya penertiban lapak ini," katanya.