Mataram, NTB (ANTARA) - Dinas Pariwisata Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, segera merelokasi sekitar 100 pedagang di objek wisata Pantai Ampenan ke lapak sentra Kuliner Wisata Ampenan agar lebih rapi dan representatif sebagai fasilitas pendukung objek wisata.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, NTB, Selasa, mengatakan pihaknya sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pedagang dan mereka menyatakan setuju dengan catatan lapak relokasi harus konsep terbuka.
"Alhamdulillah, para pedagang mau direlokasi ke tempat lapak baru. Insya Allah, relokasi kita siapkan setelah renovasi Lapak Sentra Kuliner rampung," katanya.
Menurutnya, kegiatan renovasi sentra Kuliner Ampenen sudah mencapai 38,28 persen. Kontrak pekerjaan berakhir pertengahan Desember 2023 dengan sumber anggaran dari APBD Kota Mataram Rp435 juta.
Dengan anggaran itu, sentra Kuliner Wisata Ampenan yang ada saat ini dengan bangunan tertutup direnovasi dengan membongkar tembok keliling gedung tersebut agar lebih terbuka.
Dalam desainnya, katanya, sentra Kuliner Wisata Ampenan yang sudah dibongkar akan dijadikan tempat khusus makan pengunjung, sehingga pengunjung bisa menikmati suasana pantai secara langsung.
"Sementara, para pedagang akan kita tata di bagian pinggir, sehingga tidak ada pedagang yang hanya mau berjualan di depan saja. Semua pedagang juga rata menghadap ke pantai," katanya.
Selain melakukan pembongkaran tembok keliling sentra Kuliner Wisata Ampenan, tambah Denny, juga dilakukan pembongkaran pada los-los pedagang yang ada serta perbaikan pada bagian atap.
"Atap yang sudah bocor atau aus akan kita perbaiki dan ganti agar pedagang dan pengunjung bisa lebih nyaman," katanya.
Denny menambahkan kegiatan relokasi pedagang Pantai Ampenan merupakan awal untuk kegiatan revitalisasi Kota Tua Ampenan termasuk objek wisata Pantai Ampenan.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram Nizar Denny Cahyadi di Mataram, NTB, Selasa, mengatakan pihaknya sudah beberapa kali melakukan pertemuan dengan pedagang dan mereka menyatakan setuju dengan catatan lapak relokasi harus konsep terbuka.
"Alhamdulillah, para pedagang mau direlokasi ke tempat lapak baru. Insya Allah, relokasi kita siapkan setelah renovasi Lapak Sentra Kuliner rampung," katanya.
Menurutnya, kegiatan renovasi sentra Kuliner Ampenen sudah mencapai 38,28 persen. Kontrak pekerjaan berakhir pertengahan Desember 2023 dengan sumber anggaran dari APBD Kota Mataram Rp435 juta.
Dengan anggaran itu, sentra Kuliner Wisata Ampenan yang ada saat ini dengan bangunan tertutup direnovasi dengan membongkar tembok keliling gedung tersebut agar lebih terbuka.
Dalam desainnya, katanya, sentra Kuliner Wisata Ampenan yang sudah dibongkar akan dijadikan tempat khusus makan pengunjung, sehingga pengunjung bisa menikmati suasana pantai secara langsung.
"Sementara, para pedagang akan kita tata di bagian pinggir, sehingga tidak ada pedagang yang hanya mau berjualan di depan saja. Semua pedagang juga rata menghadap ke pantai," katanya.
Selain melakukan pembongkaran tembok keliling sentra Kuliner Wisata Ampenan, tambah Denny, juga dilakukan pembongkaran pada los-los pedagang yang ada serta perbaikan pada bagian atap.
"Atap yang sudah bocor atau aus akan kita perbaiki dan ganti agar pedagang dan pengunjung bisa lebih nyaman," katanya.
Denny menambahkan kegiatan relokasi pedagang Pantai Ampenan merupakan awal untuk kegiatan revitalisasi Kota Tua Ampenan termasuk objek wisata Pantai Ampenan.