Bandarlampung (ANTARA) - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Lampung Fahrizal Darminto mengatakan bahwa guru menjadi salah satu garda terdepan mencegah radikalisme di daerahnya.
 
"Potensi radikalisme cenderung tinggi di kalangan milenial yang merupakan generasi muda, sehingga diperlukan upaya serta langkah konkret dalam menjaga dan melindungi generasi muda," kata Fahrizal Darminto di Bandarlampung, Selasa.

Ia mengatakan oleh karena itu peran guru sebagai salah satu garda terdepan dalam mencegah radikalisme di daerah penting dilaksanakan.

"Maka dari itu pencegahan radikalisme dan terorisme tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, tapi juga perlu peran guru serta perlu dari dalam diri masing-masing agar tidak menjadi fanatik terhadap sesuatu yang nantinya dapat mengarah ke negatif," ucap dia.

Dia menjelaskan guru memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman dan kesadaran siswa terhadap bahaya terorisme dan radikalisme dengan menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan yang berfokus pada nilai kebangsaan, toleransi dan kerukunan.

"Kepada seluruh generasi muda diharapkan untuk menghargai pendapat, keyakinan, dan selalu menyebarkan pemikiran yang sehat serta positif kepada lingkungan sekitar. Sebab toleransi menjadi pilar untuk mencegah radikalisme dan terorisme," ujar dia.

Menurut dia, dengan adanya kegiatan rutin memberikan sosialisasi akan bahaya terorisme dan radikalisme bagi tenaga pendidik dan siswa di 15 kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung dapat menjadi salah satu upaya mencegah berkembangnya paham radikal pada generasi muda.

Baca juga: Mahasiswa Garut Jabar harus bisa menangkal paham radikalisme
Baca juga: Kepala BNPT sebut intoleransi adalah bibit utama radikalisme

"Dengan sosialisasi ini setidaknya dapat memberi pemahaman kepada tenaga pendidik dan siswa serta siswi yang ada di Lampung ini terhadap bahaya radikalisme dan terorisme sejak dini," tambahnya.

 

Pewarta : Ruth Intan Sozometa Kanafi
Editor : I Komang Suparta
Copyright © ANTARA 2024