Tanjung Selor (ANTARA) -
Ekonomi Kalimantan Utara triwulan III-2023 terhadap triwulan III-2022 mengalami pertumbuhan 4,79 persen (y-on-y), hal itu didukung oleh berbagai faktor, antara lain pandemi COVID-19 yang kian terkendali serta peningkatan harga komoditas global.
Kepala BPS Kalimantan Utara, Mas’ud Rifai di Tanjung Selor, Rabu menjelaskan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Utara, terutama di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Bulungan juga berpengaruh besar terhadap perekonomian provinsi ini.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara pada triwulan III 2023 dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti peningkatan investasi, khususnya di bidang infrastruktur dan kawasan industri. "Selain itu, terjadi peningkatan ekspor, khususnya komoditas batu bara dan kelapa sawit. Konsumsi rumah tangga ikut meningkat, seiring dengan perbaikan daya beli masyarakat,” katanya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara juga terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di masa mendatang. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain meningkatkan investasi, meningkatkan daya saing industri, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara dapat terus meningkat dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” kata Kepala BPS menjelaskan kaitan kebijakan Pemprov Kaltara dengan pertumbuhan ekonomi.
Perekonomian Kalimantan Utara triwulan III-2023 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 36,48 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 17,66 triliun.
Baca juga: Gen Z topang pertumbuhan ekonomi domestik
Baca juga: Ekonomi Kepri kuartal 3 ditopang sektor konstruksi
Dari sisi produksi, katanya, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 19,24 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 13,08 persen.
Kepala BPS Kalimantan Utara, Mas’ud Rifai di Tanjung Selor, Rabu menjelaskan pembangunan infrastruktur di Kalimantan Utara, terutama di Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI) di Bulungan juga berpengaruh besar terhadap perekonomian provinsi ini.
Peningkatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara pada triwulan III 2023 dipengaruhi oleh beberapa faktor lain seperti peningkatan investasi, khususnya di bidang infrastruktur dan kawasan industri. "Selain itu, terjadi peningkatan ekspor, khususnya komoditas batu bara dan kelapa sawit. Konsumsi rumah tangga ikut meningkat, seiring dengan perbaikan daya beli masyarakat,” katanya.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara juga terus berupaya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi di masa mendatang. Beberapa upaya yang dilakukan antara lain meningkatkan investasi, meningkatkan daya saing industri, dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
“Dengan upaya-upaya tersebut, diharapkan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Utara dapat terus meningkat dan memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” kata Kepala BPS menjelaskan kaitan kebijakan Pemprov Kaltara dengan pertumbuhan ekonomi.
Perekonomian Kalimantan Utara triwulan III-2023 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 36,48 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 17,66 triliun.
Baca juga: Gen Z topang pertumbuhan ekonomi domestik
Baca juga: Ekonomi Kepri kuartal 3 ditopang sektor konstruksi
Dari sisi produksi, katanya, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 19,24 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai Komponen Pembentukan Modal Tetap Bruto sebesar 13,08 persen.