Mataram (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, menyiagakan 75 personel untuk melakukan patroli di sejumlah titik potensi rawan bencana dampak cuaca ekstrem saat musim hujan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor, di Mataram, Jumat, mengatakan, patroli dilakukan karena melihat intensitas hujan sedang hingga lebat disertai angin dan petir yang terjadi belakangan merata di seluruh wilayah Kota Mataram.
"Karena itu, setiap hari 75 personel kami yang terbagi dalam tiga regu aktif turun patroli ke sejumlah titik rawan bencana. Seperti di pesisir pantai, pinggir kali dan saluran rawan genangan," katanya.
Selain personel dari BPBD, lanjutnya, ada juga tim dari dinas PUPR, dinas lingkungan hidup, dinas sosial, satpol PP, dinas pemadam kebakaran dan lainnya yang juga siaga untuk penanganan dampak cuaca ekstrem sesuai bidang masing-masing.
Berdasarkan laporan sementara, kata Mahfuddin, ketinggian air pada sungai yang melintasi Kota Mataram yakni Sungai Jangkuk, Ancar, Berenyok dan Unus masih berada pada permukaan di bawah normal.
Begitu juga dengan kondisi sempadan pantai masih relatif aman dengan ketinggian gelombang satu hingga satu setengah meter, sehingga masih memungkinkan untuk nelayan melaut.
"Tetapi kami tetap mengimbau agar nelayan yang akan melaut bisa menyesuaikan dengan melihat kondisi perubahan cuaca. Kalau melihat kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, nelayan lebih banyak tidak melaut," katanya.
Di sisi lain, Mahfuddin juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebagai dampak cuaca ekstrem, jika tidak ada kepentingan masyarakat sebaiknya di rumah saja," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram membentuk posko siaga bencana di enam kecamatan
Baca juga: Pemkot Bima ikhtiarkan pembangunan infrastruktur atasi banjir
Sementara menyinggung tentang dampak hujan disertai angin kencang yang terjadi beberapa waktu lalu, Mahfuddin mengatakan, sejauh ini dilaporkan ada tiga pohon tumbang terjadi pada tiga titik.
"Alhamdulillah, dari tiga titik pohon tumbang itu tidak ada dampak kerugian materi karena pohon tumbang rata-rata ke jalan raya dan langsung ditangani tim kita," katanya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Mataram Mahfuddin Noor, di Mataram, Jumat, mengatakan, patroli dilakukan karena melihat intensitas hujan sedang hingga lebat disertai angin dan petir yang terjadi belakangan merata di seluruh wilayah Kota Mataram.
"Karena itu, setiap hari 75 personel kami yang terbagi dalam tiga regu aktif turun patroli ke sejumlah titik rawan bencana. Seperti di pesisir pantai, pinggir kali dan saluran rawan genangan," katanya.
Selain personel dari BPBD, lanjutnya, ada juga tim dari dinas PUPR, dinas lingkungan hidup, dinas sosial, satpol PP, dinas pemadam kebakaran dan lainnya yang juga siaga untuk penanganan dampak cuaca ekstrem sesuai bidang masing-masing.
Berdasarkan laporan sementara, kata Mahfuddin, ketinggian air pada sungai yang melintasi Kota Mataram yakni Sungai Jangkuk, Ancar, Berenyok dan Unus masih berada pada permukaan di bawah normal.
Begitu juga dengan kondisi sempadan pantai masih relatif aman dengan ketinggian gelombang satu hingga satu setengah meter, sehingga masih memungkinkan untuk nelayan melaut.
"Tetapi kami tetap mengimbau agar nelayan yang akan melaut bisa menyesuaikan dengan melihat kondisi perubahan cuaca. Kalau melihat kondisi cuaca yang tidak menentu saat ini, nelayan lebih banyak tidak melaut," katanya.
Di sisi lain, Mahfuddin juga mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang terjadi akhir-akhir ini.
"Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sebagai dampak cuaca ekstrem, jika tidak ada kepentingan masyarakat sebaiknya di rumah saja," katanya.
Baca juga: Pemkot Mataram membentuk posko siaga bencana di enam kecamatan
Baca juga: Pemkot Bima ikhtiarkan pembangunan infrastruktur atasi banjir
Sementara menyinggung tentang dampak hujan disertai angin kencang yang terjadi beberapa waktu lalu, Mahfuddin mengatakan, sejauh ini dilaporkan ada tiga pohon tumbang terjadi pada tiga titik.
"Alhamdulillah, dari tiga titik pohon tumbang itu tidak ada dampak kerugian materi karena pohon tumbang rata-rata ke jalan raya dan langsung ditangani tim kita," katanya.