Sleman (ANTARA) - Lomba Tanam Timun Baby Bupati Sleman Cup yang telah berjalan selama tiga bulan berakhir dengan tiga kelompok wanita tani sebagai juara dengan total produksi timun baby sebanyak 60.490 kilogram dan pendapatan sebesar Rp258 juta.
Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menyerahkan hadiah secara langsung kepada seluruh pemenang di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman, Sabtu.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan dalam lomba tanam timun tersebut untuk juara pertama diraih oleh KWT Sekar Kemuning Trimulyo dengan produktivitas 3,05 kilogram per pohon.
"Posisi kedua dimenangkan oleh KWT Srikandi Mandiri Condongcatur dengan produktivitas 2,77 kilogram per pohon. Sedangkan posisi ketiga diraih oleh KWT Makmur Jaya Kalasan, dengan produktivitas 2,44 kg per pohon," katanya.
Suparmono mengatakan dari hasil evaluasi, lomba tanam timun baby menunjukkan data yang membahagiakan. Dari 51 peserta dengan rata-rata total luas lahan sekitar 1.7 hektare, mampu menghasilkan 20 kali petik dengan jumlah hingga 20 ton.
"Ini sangat luar biasa, mengingat lomba ini baru pertama kali diselenggarakan, dan rata-rata KWT yang ikut juga baru pertama kali menanam timun baby," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil ini, Bupati Sleman memberikan arahan untuk diadakan kembali kompetisi tanam timun baby dengan menambah komoditas gambas dan jipang.
"Alasan pemilihan gambas dan jipang pada kompetisi selanjutnya karena dua komoditas tersebut memiliki teknis pertanian yang hampir mirip dengan timun baby. Sehingga diharapkan dalam satu kali tanam dapat memanfaatkan tiga komoditas sekaligus," katanya.
Menurut dia, lomba kedua diikuti 153 KWT, jadi masing-masing kapanewon ada sembilan KWT. Sehingga sekali olah bisa panen tiga komoditas. "Pelaksanaannya akan dibagi dalam tiga gelombang agar produksi timun tidak menumpuk di satu saat, pasarnya tidak terlalu terganggu dan harganya tetap relatif stabil," katanya.
Bupati Sleman Kustini pada kesempatan itu sekaligus menyerahkan sarana tanam berupa satu roll mulsa, satu pack benih timun baby, dan satu pack benih gambas secara simbolis kepada perwakilan KWT Teratai Mekar Condongcatur dan KWT Karya Tani Sidoagung
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan KWT dalam meningkatkan produktivitas timun baby di Kabupaten Sleman.
Menilik total pendapatan KWT, Bupati Sleman menilai hal ini menjadi bukti kesungguhan petani dalam mengembangkan kemampuanya dan berharap, semangat ini dapat tetap dilanjutkan usai kompetisi ini berakhir.
"Hasil lomba ini bisa kembali kepada bapak ibu yang sudah menanam dengan baik. Mari, kemampuan ini harus kita tingkatkan bersama, jangan berhenti di kompetisi ini. Harus kita kembangkan lagi untuk kemajuan bersama," katanya.
Baca juga: Kelompok Tani Hortikultura Poco Leok binaan PLN raup keuntungan jutaan rupiah
Baca juga: BRIN rilis empat varietas baru tanaman pinang
Menurut dia, dengan keberhasilan ini, maka kelanjutannya untuk menyelenggarakan Lomba Tanam Timun Baby Bupati Sleman Cup 2. "Selain timun baby, pada kompetisi ini akan dikembangkan kompetisi untuk komoditas gambas dan jipang. Diharapkan inovasi ini dapat memberikan dampak yang tak kalah luas dari kompetisi pertama," katanya.
.
Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Kustini Sri Purnomo menyerahkan hadiah secara langsung kepada seluruh pemenang di Pendopo Parasamya Kabupaten Sleman, Sabtu.
Kepala Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman Suparmono mengatakan dalam lomba tanam timun tersebut untuk juara pertama diraih oleh KWT Sekar Kemuning Trimulyo dengan produktivitas 3,05 kilogram per pohon.
"Posisi kedua dimenangkan oleh KWT Srikandi Mandiri Condongcatur dengan produktivitas 2,77 kilogram per pohon. Sedangkan posisi ketiga diraih oleh KWT Makmur Jaya Kalasan, dengan produktivitas 2,44 kg per pohon," katanya.
Suparmono mengatakan dari hasil evaluasi, lomba tanam timun baby menunjukkan data yang membahagiakan. Dari 51 peserta dengan rata-rata total luas lahan sekitar 1.7 hektare, mampu menghasilkan 20 kali petik dengan jumlah hingga 20 ton.
"Ini sangat luar biasa, mengingat lomba ini baru pertama kali diselenggarakan, dan rata-rata KWT yang ikut juga baru pertama kali menanam timun baby," katanya.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil ini, Bupati Sleman memberikan arahan untuk diadakan kembali kompetisi tanam timun baby dengan menambah komoditas gambas dan jipang.
"Alasan pemilihan gambas dan jipang pada kompetisi selanjutnya karena dua komoditas tersebut memiliki teknis pertanian yang hampir mirip dengan timun baby. Sehingga diharapkan dalam satu kali tanam dapat memanfaatkan tiga komoditas sekaligus," katanya.
Menurut dia, lomba kedua diikuti 153 KWT, jadi masing-masing kapanewon ada sembilan KWT. Sehingga sekali olah bisa panen tiga komoditas. "Pelaksanaannya akan dibagi dalam tiga gelombang agar produksi timun tidak menumpuk di satu saat, pasarnya tidak terlalu terganggu dan harganya tetap relatif stabil," katanya.
Bupati Sleman Kustini pada kesempatan itu sekaligus menyerahkan sarana tanam berupa satu roll mulsa, satu pack benih timun baby, dan satu pack benih gambas secara simbolis kepada perwakilan KWT Teratai Mekar Condongcatur dan KWT Karya Tani Sidoagung
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo menyampaikan apresiasi terhadap keberhasilan KWT dalam meningkatkan produktivitas timun baby di Kabupaten Sleman.
Menilik total pendapatan KWT, Bupati Sleman menilai hal ini menjadi bukti kesungguhan petani dalam mengembangkan kemampuanya dan berharap, semangat ini dapat tetap dilanjutkan usai kompetisi ini berakhir.
"Hasil lomba ini bisa kembali kepada bapak ibu yang sudah menanam dengan baik. Mari, kemampuan ini harus kita tingkatkan bersama, jangan berhenti di kompetisi ini. Harus kita kembangkan lagi untuk kemajuan bersama," katanya.
Baca juga: Kelompok Tani Hortikultura Poco Leok binaan PLN raup keuntungan jutaan rupiah
Baca juga: BRIN rilis empat varietas baru tanaman pinang
Menurut dia, dengan keberhasilan ini, maka kelanjutannya untuk menyelenggarakan Lomba Tanam Timun Baby Bupati Sleman Cup 2. "Selain timun baby, pada kompetisi ini akan dikembangkan kompetisi untuk komoditas gambas dan jipang. Diharapkan inovasi ini dapat memberikan dampak yang tak kalah luas dari kompetisi pertama," katanya.
.